Menikmati senja bukanlah hobi Isyana. Tapi, jika ia tidak sengaja menemukan senja dari balkon rumah, maka ia akan segera menyaksikannya. Namun sore ini Isyana harus mengentikan kegiatannya itu karena Sehun memintanya untuk segera pergi ke kediamannya dengan suara panik dan bergetar.
Entah ada masalah apa lagi yang harus ditangani. Isyana segera bersiap-siap lalu berangkat menggunakan jasa ojek online. Ia juga ikut khawatir.
Setibanya di kediaman Sehun, Isyana menyesal. Sehun sedang duduk tenang di sofanya. Isyana mempersiapkan diri untuk mengomeli Sehun dan menahan dirinya untuk mengumpat.
"Kamu ini, bikin khawatir aja" Omel Isyana.
"Ciee, khawatir" Balas Sehun.
"Apaan sih"
"Khawatir itu tandanya sayang"
"Aku pacar kamu, wajar, kan?"
"Iya. Sini, duduk" Sehun menepuk sofa di sampingnya. Isyana langsung duduk.
"Kamu kalo gak aku gituin, malah gak berangkat nanti" Lanjut Sehun.
"Gak habis pikir aku sama kamu" Balas Isyana.
Mereka menghabiskan waktu bersama. Isyana membuat panekuk untuk Sehun, bermain game dan masih banyak lagi. Sehun rindu kebersamaan ini, begitu juga dengan Isyana.
Mereka merindu satu sama lain.
🐺🐺🐺
Tak lama di kediaman Sehun. Ia langsung kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, ada Chanyeol dan Rosie yang duduk bersama di teras. Isyana mau-tak mau harus melewati mereka berdua.
"Habis dari mana aja lo?" Tanya Chanyeol saat Isyana tiba di depan rumah.
"Ketemu sama Kak Sehun. Oh iya, lama gak ketemu sama Kak Rosie" Balas Isyana.
"Hai, Isyana! Iya nih, aku kangen sama kamu. Kangen coba make up baru, baju baru, belanja, ke salon. Pokoknya Kakak kangen kamu!" Jawab Rosie bahagia.
"Kakak ke mana aja?" Tanya Isyana.
"Habis dari Jepang, Na. Biasa, urusan kerja" Jawab Rosie.
"Oleh-olehnya mana, Kak?"
Rosie tersenyum, "Udah ada di dalam, kok. Banyak lagi" Katanya.
"Oleh-oleh mulu yang ada di otak lo" Timpal Chanyeol.
"Biarin" Balas Isyana.
"Urusin tuh pacar lo. Dibawa cewek lain nanti" Ujar Chanyeol asal.
"Heh! Jangan ngomong kayak gitu, Chan" Kata Isyana mengingatkan.
"Habisnya, orang pacaran sama enggak, ya gak ada bedanya" Balas Chanyeol.
"Suka-suka gue, dong. Punya cara tersendiri" Celetuk Isyana.
"Heleh" Balas Chanyeol meremehkan.
"Chan, jangan gitu. Kasian adek kamu" Ujar Rosie kembali mengingatkan.
"Kak Rosie buruan tinggal di sini, ya. Sepet aku sama Bang Yeol. Kayaknya, aku adeknya Kak Rosie, deh. Yang sayang sama aku, kan, Kak Rosie" Balas Isyana yang diangguki Rosie.
Isyana ingin beranjak dari tempat itu. Namun sebelumnya, Isyana menatap sinis Chanyeol. "Apa lo?" Ujarnya ketus. Chanyeol hanya mencibir pelan.
Kakak-beradik ini memang selalu berdebat.
Tepat setelah Isyana berada di dalam rumah, ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Isyana membukanya dan ia tampak terkejut.
From : +628124889xxxx
Kau kekasihnya Sehun, kan? Tolong katakan kepadanya bahwa ia harus bertanggung jawab atas kehamilanku.
Irene.
Rasanya Isyana ingin jatuh pingsan begitu saja. Benarkah jika Sehun yang melakukannya? Kepercayaannya terhadap Sehun sedang di ambang batas.
Dan Irene? Bukankah dia rekan kerjanya? Isyana merasa bahwa saat ini tidak ada satu pun yang dapat ia percaya.
Hatinya benar-benar terluka. Sesak. Sehun memang tidak akan berubah. Selalu saja melukai hati Isyana dan sulit ditebak.
Isyana berusaha sekuat mungkin untuk terlihat biasa saja dan tabah. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan umum.