Duapuluhtujuh

2K 213 10
                                    

Suasana kediaman Keluarga Awan cukup ramai pagi ini. Awan sudah kembali ke rumahnya dan Isyana baru saja wisuda.

"Papa pensiun, momennya pas banget ya anak-anak Papa udah lulus kuliah semua. Udah mapan" Ujar Awan saat sarapan.

"Doain, Pa. Isyana hari ini bisa keterima kerja"

"Amin. Papa doain yang terbaik" Balas Awan.

"Papa nanti di rumah terus, kan?" Tanya Chanyeol yang diangguki Awan.

"Kapan-kapan, kita jalan ke luar negeri. Kalo tabungan Chanyeol udah penuh" Ujar Chanyeol.

"Nabung buat nikahan kamu. Gak usah buat yang enggak-enggak" Celetuk Jasmine.

"Mama, nih. Nikah mulu pikirannya" Balas Chanyeol.

"Ya iya lah, kasian pacar kamu tuh"

Ruang makan jadi penuh tawa. Sudah lama suasana rumah ini tak seperti ini.

"Oh iya, Sehun itu siapanya kamu, Na? Kemarin pake ngobrol berdua" Tanya Awan.

"Oh, senior aku, Pa" Jawab Isyana.

"Dulu pernah ngedeketin, Pa. Tapi gak tau itu digantungin aja" Timpal Chanyeol.

"Oh, sopan. Ganteng, sih. Kayaknya dia orang penting gitu" Balas Awan.

"Dia udah jadi wakil pimpinan di perusahaan ayahnya, Pa. Tapi yang cabang Indonesia"

"Wih, tajir" Kata Awan.

"Jelas, Pa. Tajir melintir. Dia nanti yang nerusin perusahaan ayahnya" Balas Chanyeol.

"Isyana mau cek email dari perusahaan yang kemarin Isyana kirimin CV lamaran kerja, Pa" Kata Isyana lalu pergi dari ruang makan.

"Isyana kenapa?" Tanya Awan.

"Oh, enggak tau, Pa. Dia kan emang gak suka Sehun. Makanya susah dideketin" Jawab Chanyeol berbohong. Ia tahu sesuatu. Isyana masih muak dengan Sehun. Terlihat dari sikapnya kemarin.

"AAAAAAAA!!!" Teriak Isyana membuat satu rumah bingung.

"Kenapa, Na?" Tanya Awan dan Chanyeol disusul Jasmine.

"I-ini, aku keterima buat tes selanjutnya" Jawab Isyana membuat satu keluarga ini berdecak sebal.

"Mama kira ada apaan. Ngagetin aja, Na" Balas sang ibunda. Isyana cengengesan.

"Selamat ya, anak Papa!" Ujar Awan sembari memeluk putrinya begitu juga dengan Jasmine yang memeluk Isyana.

"Makasih, Ma, Pa" Balas Isyana. Lalu kedua orangtuanya kembali ke bawah.

"Selamat ya adekku tersayang!" Ucap selamat Chanyeol sambil memeluk Isyana.

"Makasih, Bang!"

Chanyeol melepas pelukannya, "Boleh lihat gak email balasannya?" Tanya Chanyeol. Isyana mengangguk.

Chanyeol tercengang melihat nama perusahaannya. Ini perusahaan milik Sehun. Halim Company. Ia ingin mengatakan sejujurnya kepada Isyana, tapi ia tahu mencari pekerjaan saat ini cukup sulit. Walau ia tak ingin Isyana menyesal. Tapi, alangkah baiknya ia mencoba membiarkan. Barangkali ada rencana Tuhan yang tersembunyi untuk adiknya dan Sehun sendiri.

"Lo nemu perusahaan ini dari mana?" Tanya Chanyeol.

"Saran temen. Kebetulan ada temen kuliah yang kerja di situ. Katanya lumayan lah gajinya" Jawab Isyana.

"Oh"

"Kenapa, Bang?"

"Oh, enggak. Ini, perusahaannya cukup trending" Dusta Chanyeol.

"Wah, keren lah" Balas Isyana.

Chanyeol tahu, adiknya sangat bahagia hari ini. Tapi tidak tahu untuk selanjutnya.

Kak SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang