Limapuluhsembilan

3.3K 197 15
                                    

Dua tahun kemudian...

Libur panjang pun tiba, pertanda bahwa beberapa rumah di komplek A akan ramai. Termasuk, salah satu rumah yang memiliki banyak kisah ini.

Setelah sekian lama, akhirnya keluarga ini kembali berkumpul dengan lengkap. Bahkan, sangat lengkap.

Suara anak-anak yang asik bermain, kakek dan nenek yang kali ini membanggakan cucunya, serta dua pasang suami istri yang saling bercengkrama.

"Papa, papa!" Panggil si kecil membuat anak sulung Tuan Awan pun menoleh. "Kenapa?" Tanya Chanyeol.

"Minhee pup!"

"Dimana?" Sontak sang ibu, atau yang biasa disapa Rose ini pun langsung panik.

"Di sana, dekat pohon. Bau banget" Jelas Hyeongjun berlebihan.

Rose dengan cepat langsung menghampiri anaknya yang masih di bawah pohon. Tepatnya, di pekarangan rumah keluarga ini.

"Guanlin mana?" Gumam Isyana.

"Tara!" Kaget Guanlin membuat Isyana nyaris terpental. "Hahahaha" Guanlin tertawa seenaknya.

"Heh! Gak boleh begitu. Kalau bundamu jatuh, masuk rumah sakit, siapa yang mau ngerawat kamu?" Omel Sehun sebagai ayahnya.

"Kamu kok doanya jelek sih? Mau aku masuk rumah sakit, ya?"

"Eh? E-enggak, kok. Kamu salah paham, Bun"

"Bunda gak kenapa-napa, kan?" Tanya Guanlin cemas. Ia merasa bersalah.

Isyana menggeleng, "Enggak"

"Guanlin main lagi ya, Bun. Nemenin Hyeongjun. Soalnya, Minhee eek" Ujar Guanlin lalu berlari ke pekarangan kediaman kakek-neneknya itu.

"Hati-hati, Lin! Jangan lari, nanti jatuh"

"Wah wah wah, bukan main perhatiannya" Celetuk Jasmine.

Sehun menunduk malu. Ia malu jadi pusat perhatian. "Tuh, Pa. Benar kan kataku? Sehun sudah pasti memperbaiki semuanya" Lanjut Jasmine.

"Iya, papa akui kesalahan papa. Dan Sehun, papa minta maaf. Namanya juga seorang ayah yang terluka hatinya karena putri kesayangannya lebih dulu terlukai oleh karena ulahmu. Tapi, papa mau tanya, kalian ini, sekarang menikah tanpa perasaan atau bagaimana? Papa gak pernah lihat kalian kayak Chanyeol sama istrinya"

"Halah, papa ngaku aja, mau bilang 'gak kayak papa sama mama' gitu, kan? Pake bawa-bawa aku segala"

"Diam kamu, Yeol!"

"Iya iya"

"Ngapain juga pake romantis-romantisan segala, Pa. Asal udah berkomitmen dan saling percaya, selesai" Jawab Isyana.

"K-kamu, udah-"

"Gak usah ge-er, Kak. Aku bilang saling percaya karena pegang janji kakak"

"Hm, gapapa"

"Sehun ngarep banyak, nih" Sambung Chanyeol.

"Apaan sih?" Balas Sehun.

"Seenggaknya, kalian kalau ada rasa, bisa kasih papa cucu lagi. Masa gak malu sama Chanyeol, anaknya sudah 2. Bisa jalan terus dia sih. Kalian, masa mau sama Guanlin aja? Dia di apartemen juga butuh teman" Ujar Awan lagi.

"Pa..."

"Papa cuman bilang ke kamu tentang keinginan papa" Kata Awan memotong ucapan Isyana.

Sehun menatap Isyana yang berada di sampingnya, memberanikan diri untuk mengaitkan tangannya dan tangan Isyana.

Kak SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang