4

53.8K 2.8K 59
                                    

Alex Pov

Seminggu setelah kejadian hilangnya Shawn dan pertemuannya dengan Priscilia Rahdiansyah gadis yang aku sendiri tidak tau masih gadis atau bukan.

Dan selama seminggu pula Shawn menangis mencari keberadaan gadis itu, enatah apa yang telah diberi gadis itu hingga membuat Shawn sperti ini.

Ingatkan aku untuk meminta pertanggung jawaban pada gadis itu nanti jika aku bertemu dengannya some day.

Hari ini aku memutuskan untuk menjemput shawn ke sekolahnya, tapi ketika di tengah perjalanan aku melihat gadis itu, Priscilia Rahdiansyah sedang berjalan ke arah taman segara aku turun mengikutinya berniat mengajaknya bertemu Shawn menyuruhnya untuk menjelaskan kepada Shawn bahwa dia bukanlah ibunya.

"Alex..."

Suara itu... oh tuhan dia sejak kapan dia disana? Dia Caelin mantan istriku sekaligus wanita yang mengandung Shawn. Mengandung bukan berarti menjadi ibu, right? Dia bahkan meninggalkan aku dan Shawn tepat sehari setelah melahirkan Shawn, karena ingin tinggal bersama dengan simpanannya itu.

"Alex benar kamu Alex, sudah lama aku mencarimu dan anak kita alex" ucap Caelin dengan bahagianya

"Anakku hanya anakku bukan anakmu" ucapku dengan datar. Entahlah aku merasa jijik melihatnya sekarang apalagi dengan dandanan menornya itu ditambah pakaian kurang bahannya.

Oh,shit! Bagaimana bisa dulu aku mencintai wanita menjijikkan seperti dia?

"Aku tetap ibunya, aku yang mengandungnya selama 9 bulan dan melahirkannya"

"Dan aku yang merawatnya selama 6 tahun" ucapku talak

Dan entahlah berapa lama kami berdebat yang berujung dengan Caelin yang meminta untuk rujuk kembali dan aku menolaknya mentah-mentah.

Kesal? Jelas, aku lelah menanggapinya ketika aku akan lanjut berjalan mencari Prisil Caelin selalu saja menghalangiku.

"Pergi Caelin aku sudah tidak mencintaimu lagi, kamu hanyalah sampah di kehidupanku" ucapku sarkas

"Baiklah, tapi sebelum itu buktikan padaku bahwa kau benar-benar sudah tidak mencintaiku lagi"

"Aku akan membuktikannya sebentar lagi calon istriku datang" balasku, setelah melihat Prisil yang berjalan kearahku dan Caelin dengan wajah yang terlihat ragu bercampur dengan penasaran membuatnya terlihat imut

◎◎◎◎◎

"Ada apa ini?" Tanya prisil dengan tampang bingungnya ketika sampai di tengah-tengah kedua orang yang mengganggu tidurnya

Grep

"Perkenalkan Priscilia Rahdiansyah calon istri sekaligus ibu dari anak-anakku"  ucap Alex sambil memeluk pinggang prisil

"Hah? Ap--a?" Tanya Prisil bingung, dibalas dengan pelukkan yang lebih erat oleh Alex seolah menyuruh Prisil untuk ikut bergabung dalam sandiwara yang dia ciptakan

"Apa kau serius? Sepertinya dia tidak menginginkan itu" ucap Caelin wanita yang berada di depan mereka dengan tatapan remeh

"Tidak, dia hanya bingung bukan begitu sayang?" Jawab dan tanya Alex pada Prisil dengan menekankan kata 'sayang' di kalimatnya, yang membuat hati Caelin semakin panas mendengarnya

"Ahh.. ya, perkenalkan saya Priscilia Rahdiansyah calon istri dari mantan anda, saya bekerja di Rumah sakit Darmawansyah sebagai Dokter Psikiater" ucap Prisil yang mulai mengerti akan situasi,

'sedikit berbohong untuk membantu seseorang tidak masalah bukan?  Lagi pula kalaupun benar terjadi aku juga tidak keberatan. Eh...tidak- tidak sadarlah Prisil sadar nak' fikirnya

"Kau dengar sendirikan? Lalu, tunggu apa lagi? Pergilah sebelum pengawalku yang menyeretmu" perintah Alex dengan smirk evilnya, yang dibalas dengan tatapan kesal campur malu oleh Caelin 

"Lihat saja Alex akan kupastikan kamu menyesal telah menolakku dan lo bitch menjauhlah dari dia sebelum terlambat" tunjuk Caelin kearah wajah Alex lalu berganti ke arah Prisil setelah itu dia pergi dengan wajahnya yang memerah menahan emosi dan rasa malu yang dia tahan.

"Aiishhhh...harusnya tadi gue cakar aja tuh wajahnya" omel Prisil dengan mengangkat tangannya seolah ingin mencakar. "Ngatain orang jalang padahal sendirinya juga, baju kurang bahan di pake kagak punya duit apa gimana coba? Dasar Queen of bitch" lanjutnya lagi dengan wajah kesalnya.
Alex? Dia hanya tersenyum mendengar omelan Prisil, entahlah sadar atau tidak akhirnya dia bisa tersenyum dengan mudahnya disebelah wanita asing setelah 6 tahun lamanya.

"Satu bulan lagi kita akan menikah persiapkan dirimu" ucap Alex tiba-tiba. Entahlah dia juga tidak tau dengan dirinya sendiri kenapa tiba-tiba mengatakan itu.

Hey,lagi pula itu hanyalah ucapan frontal yang tidak dapat di cabut karena sangat menguntungkan, percayalah! Dia tidak sengaja mengatakannya!

"Hah?"

"Setelah maghrib aku akan menjemputmu untuk makan malam diluar sekaligus mengenalkanmu kepada keluargaku" ucap Alex lagi yang hanya dibalas dengan tatapan bingung Prisil

"Sebentar sebentar sepertinya saya harus meluruskan beberapa hal disini, saya tadi hanya mencoba untuk membantu anda kenapa dibawa serius sekali sih?" Ucap prisil menyangkal Alex

"Kamu bisa menolaknya tadi, kenapa tidak kamu tolak saja?"

"Iya juga ya,kenapa tidak saya tolak saja?" Tanya Prisil bingung sepertinya otaknya sudah mulai tidak berfungsi saat ini.

"Mana saya tau, yang terpenting bulan depan kita menikah" ucap Alex kembali menyinggung masalah pernikahan

"Gila, kita bahakan tidak saling kenal"

"Tidak kita sudah saling kenal buktinya kau tau namaku dan aku tau namamu"

"Bukan itu, maksudku adalah sifat dan lain sebagainya.  Kita baru bertemu satu kali bagaimana bisa pertemuan kita yang ke dua kalinya kau langsung mengajakku menikah bisa saja aku adalah wanita jahat dan gila seperti wanita tadi?"

"Tidak ada orang jahat mengaku jahat dan orang gila mengaku gila"

"Tap--tapi, aisshhh...tidak peduli yang jelas aku tidak mau menikah" tolak prisil

"Aku tidak menerima penolakan, bulan depan kita menikah"

"TERSERAH pasrah gue pasrah Allah gini banget hidup gue" teriak Prisil yang mulai pasrah dengan Alex

"APA SENYUM-SENYUM?" Bentak Prisil ketika melihat Alex yang sedang tersenyum puas sambil memandang wajah Prisil yang mulai memerah

"Tidak, ayo aku antar pulang" ajak Alex

"Nggak usah, lagi pula saya kesini naik mobil" ucap prisil yang sudah mulai tenang

"Tidak, aku yang akan mengantarmu biarkan nanti mobilmu di antar sopir ke rumahmu" balas Alex tegas

"Saya harus kembali ke Rumah sakit bukan pulang" sangkal prisil. Mengertilah dia butuh waktu sendiri saat ini.

"Tidak masalah nanti pulang aku yang akan menjemputmu" ucap Alex yang masih keukeh dengan pendiriannya

"Terserah" ucap Prisil dengan nada putus asanya

"Tapu sebelum itu kita harus menjemput Shawn terlebih dahulu" ucap Alex santai sambil berjalan dengab tangan merangkul Pundak Prisil menggiringnya untuk keluar dari taman menuju mobilnya.

Entahlah dia juga tidak tau dengan semuanya, disamping Prisil dia merasa nyaman bahkan hanya dengan melihat wajahnya, Alex merasa dinding kokoh yang selama ini dia bangun dihatinya bisa runtuh kapan saja.

Apa dia jatuh cinta? Secepat ini? Entahlah, who knows about this? Please, tell me now!

Bersambung....

MOMMY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang