"kakak" panggil Prisil membuat sahwn menoleh padanya sebentar lalu kembali bermain dengan Aca lagi
"Kakak Shawn" panggil Prisil sekali lagi
"Yes mommy, what's wrong?" Tanya Shawn sedikit kesal karena acara bermainnya di ganggu.
"Kamu disini dulu sama Adek ya, mom sama dad mau keruangan bibi Meriem sebentar saja" pamit Prisil karena dia harus membicarakan beberapa hal dengan Meriem
"Emhh...mom i wanna play with them, can i ?" Tanya Shawn ragu sambil menundukkan kepalanya
"Of course baby, tapi nanti kalau mau keluar harus izin sama mom, dad atau kalau tidak bibi Christy" ucap Prisil yang dibalas anggukan excited oleh Shawn dengan senyuman bahagianya
"Ayo sayang" ajak Alex yang baru keluar dari kamar mandi.
"Sebentar" ucap Prisil. "Yasudah mom tinggal dulu Adek biar sama mom dan dad. kakak main saja" lanjut Prisil yang dibalas anggukan oleh Shawn lalu berlari menuju gerombolan anak-anak yang sedang bermain.
"Sudah?" Tanya Alex yang dibalas anggukan oleh Prisil.
"Tadi Shawn izin pengen main sama mereka terus aku setuju tapi dengan syarat kalau ingin pergi keluar harus izin ke aku,kamu atau Christy." Cerita Prisil kepada Alex yang hanya tersenyum menatap Prisil lalu Alex mengambil alih Aca dari Prisil untuk digendongnya tangan kanannya di gunakan untuk merangkul pinggang Prisil. Mereka berjalan menuju ruangan Meriem di lantai 2.
Tok...tok...tok...
"Bibi ini aku Prisil"ucap Prisil dari luar
"Masuk aja pintunya nggak dikunci" teriak Meriem dari dalam
"Bibi" panggil Prisil setelah mereka masuk
"Prisil, alex duduklah" ucap Meriem yang dibalas anggukan oleh mereka lalu duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan kursi Meriem.
"Ini surat suratnya sudah disetujui oleh pusat tinggal kalian yang menandatanganinya" ucap Meriem sambil memberikan beberapa lembar kertas kepada Alex dan Prisil.
"Aku juga?" Tanya Alex kepada Meriem
"Iya, karena sebenarnya syarat pertama jika ingin mengadopsi anak adalah harus menikah terlebih dahulu tapi kasus Prisil berbeda dia langsung ditunjuk oleh orangtua dari si anak untuk menjadi wali pengganti" jelas Meriem yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Alex.
"Aku harus membahasnya sekarang, satu Minggu setelah kamu pergi ibu kandung Alanza datang ingin mengambilnya tapi untung saja dia tidak bisa melakukannya karena meskipun dia ibu kandung dari Alanza kita harus memberikan beberapa tes kepadanya dan dia gagal di semua tes Alanza sendiri tidak nyaman dan terus menangis di dekatnya dan kemarin lusa pengacara pribadi dokter Faruq datang memberikan beberapa surat wasiat yang berisikan data-data peninggalan almarhum dokter Faruq yang diwariskan kepada Alanza, kalian bisa melihatnya nanti setelah kalian menandatangani berkas-berkas ini" jelas Meriem.Prisil dan Alex terkejut mendengar cerita dari Meriem tentang kedatangan ibu kandung Aca tapi setelah itu mereka kembali tenang karena mendengar ibu kandung Aca telah gagal mengikuti tes.
Setelah menandatangani berkas-berkas yang diberikan oleh Meriem dan juga mendiskusikan beberapa hal akhirnya mereka bertiga keluar dengan Aca yang sudah resmi menjadi anggota keluarga mereka.
"Kamu bahagia?" Tanya Alex kepada Prisil
"Sangat, aku lega akhirnya Aca sudah sah menjadi anakku" ucap Prisil menatap Alex lalu beralih menatap Aca yang tertidur di bahu Alex.
"Anak kita Prisil" ucap Alex membenarkan
"Baiklah anak kita dan adik Shawn" balas Prisil lalu memeluk Alex entahlah dia hanya ingin menyalurkan rasa bahagianya
"I Love You Prisil" ucap Alex tiba-tiba membuat Prisil menegang
"Bagaimana bisa kamu mengucapkannya padahal kita baru bertemu 3 hari yang lalu" omel Prisil membuat Alex tersenyum menatapnya.
"Love first sight baby" balas Alex lalu menarik Prisil kedalam pelukannya lagi.
"Aku nyaman tapi belum cinta, maaf" ucap Prisil jujur
"Tidak papa sebentar lagi juga cinta" balas Alex lalu mencium puncak kepala Prisil
"Ayo kita jemput Shawn setelah itu langsung pulang mereka sudah menunggu di bandara" ucap Alex lalu menuntun Prisil keluar mencari Shawn.
"Shawn" panggil Prisil sedikit berteriak
"Mommy,Daddy" teriak Shawn sambil berlari menuju Alex dan Prisil
"Hey buddy" sapa Alex kepada Shawn sambil mengacak rambutnya
"Ayo kita harus pulang" ajak Prisil
"Sekarang? Tapi aku masih ingin bermain dengan mereka" ucap Shawn sedih.
"besok mom dan dad ada acara, mommy janji kapan-kapan kita akan kesini lagi" ucap Prisil sambil mensejajarkan tingginya dengan Shawn
"Janji mommy?" Tanya Alex sambil mengulurkan jari kelingking nya
"Mommy janji Daddy juga janji, iyakan Daddy?" Ucap Prisil lalu menautkan jari kelingking nya dengan Shawn.
"Kakak nggak mau pamitan dengan mereka?" Tanya Alex membuat Shawn langsung berlari kearah anak-anak yang sedang bergerombol memainkan permainan.
"Sudah?" Tanya Alex ketika Shawn kembali
"Iya" ucap Shawn lalu berjalan dengan Prisil yang selalu menggenggam tangannya.
"Baby, koper kita bagaimana?" Tanya Prisil kepada Alex tanpa sadar memanggilnya sayang.
"Sudah semua kita tinggal berangkat Christy juga sudah menunggu di depan" jelas Alex yang hanya dibalas anggukan oleh Prisil.
"Sampai jumpa Christy aku akan merindukan kalian" ucap Prisil memeluk Christy
"Aku juga pergilah mereka menunggumu" ucap Christy sambil melirik Alex,Shawn, Aca
"Iya jaga dirimu baik-baik aku akan mengirimimu undangan pernikahanku nanti beserta tiket pesawat nya" ucap Prisil yang dibalas anggukan oleh Christy setelah itu pergi menuju Alex dan anak-anaknya.
"Selesai sayang?" Tanya Alex
"Iya ayo" ajak Prisil lalu mereka berjalan naik kedalam pesawat jet pribadi mereka, karena mobil yang mereka naiki diperbolehkan untuk langsung masuk ke dalam lapangan.
"Shawn mommy minta tolong boleh?" Tanya Prisil kepada Shawn yang sedang berbaring diatas kasur dengan Alex yang memeluknya.
"Boleh, apa?" Tanya Shawn lalu duduk menatap Prisil.
"Tolong ambilin popok Aca di meja itu" ucap Prisil sambil menunjuk meja dekat jendela pesawat.
"Ini mommy" ucap Shawn menyerahkan popok
"Anak pintar, Daddy lihat Shawn sudah jadi kakak yang baik sekarang" ucap Prisil mengelus kepala Shawn
"Anaknya Daddy sama mommy kan emang baik" balas Alex membuat Shawn tersenyum bahagia dan bangga.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY (Revisi)
Random(SUDAH PINDAH DI APLIKASI DREAME) Semua berawal dari pertemuan tidak terduga Isabel Priscilia Rahdiansyah dengan anak laki-laki bernama Shawn Arthur Edzardo anak dari pengusaha muda kaya raya dan juga tampan. Kalo singkatannya sih "DUREN MATENG" Du...