17

30.9K 1.9K 122
                                    

Sesampainya di Bandar Udara Internasional Yasser Arafat mereka bertiga langsung berjalan menuju tempat dimana Christy berada.

"Prisil" panggil seorang wanita yang memakai celana dan kaos panjang serta topi yang menutupi kepalanya.

"Ah..itu dia, ayo kesana" ucap Prisil lalu berjalan dengan tangan yang menggandeng Shawn sedangkan Alex dibelakang membawa koper mereka. Untung saja semalam dia memaksa untuk membawa satu koper kalau tidak bisa ribet nanti. Fikir Alex.

"Aku merindukanmu" ucap Christy sambil memeluk Prisil erat menghiraukan Shawn yang menatap mereka berdua bingung.

"Aku juga merindukanmu" balas Prisil memeluk Christy tak kalah erat. "Bagaimana keadaanmu? Apa masih terjadi bom? Lalu bagaimana Ciriaca? Apa dia masih sering menangis?" Tanya Prisil beruntun membuat Christy terkekeh.

"Sebelum itu kenalkan dulu aku pada anak tampan ini" ucap Christy lalu berjongkok dihadapan Shawn. Membuat Shawn bingung lalu bersembunyi di balik tubuh Prisil.

"Hei, mau berkenalan denganku?" Tanya Christy, tangan kanannya dia ulurkan kedepan Shawn.  Shawn menatap Christy bingung lalu menatap Prisil meminta persetujuan, dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Prisil.

"Shawn Arthur Edzardo" cicit Shawn pelan sambil membalas uluran tangan Christy.

"Christy" panggil Prisil membuat Christy mendongakkan kepalanya lalu berdiri lagi.

"Kenalin dia Alex calon suamiku" ucap Prisil yang membuat Alex senang bukan main akan ucapan Prisil yang memperkenalkannya sebagai calon suami Prisil. Tapi secepat kilat dia berusaha mengatur mimik wajahnya untuk kembali normal.

"Kau pintar memilih calon suami" bisik Christy di kuping Prisil yang dibalas delikan mata oleh Prisil.

"Hai, aku Christy salam kenal" ucap Christy sambil mengulurkan tangannya.

"Alex" ucap Alex singkat sambil menjabat tangan Christy. Prisil hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Alex yang singkat padat dan jelas.

"Ayo cepat antar aku ke Aca aku sangat merindukan dia" ucap Prisil membuat Christy bingung karena dia tidak tau Aca siapa yang Prisil maksud

"Aca? Siapa dia?" Tanya Christy dengan wajah bingungnya

"Kami sepakat untuk memanggil Ciriaca dengan Aca" jawab Prisil lalu menggendong Shawn.

"Kenapa Aca mom?" Tanya Shawn di gendongan Prisil

"Nggak papa, bentar lagi Shawn bakalan ketemu sama Aca. Shawn senang?" Tanya Prisil yang dibalas anggukan antusias oleh Shawn, sedangkan Alex hanya memperhatikan interaksi mereka dengan satu tangannya yang selalu memeluk pinggang Prisil.

"Ayo kita masuk mobil" ajak Christy yang berjalan menuju mobil yang didalamnya sudah ada sopir, mereka bertiga duduk di kursi penumpang di tengah sedangkan Christy duduk di depan dengan sopirnya.

Jangan tanyakan tentang koper karena sebelum masuk Alex sudah memasukkannya kedalam bagasi.

"Christy kamu belum menjawab pertanyaanku tadi" ucap Prisil. Shawn dan Alex hanya diam saja mendengarkan wanita yang tiba-tiba menjadi cerewet itu.

"Aku baik begitupun dengan Alanza dan masalah bom juga masih sering terjadi tapi tidak di pusat kota" jelas Christy diakhiri dengan tarikan dan hembusan nafas kasar

"Bom mommy? Shawn mau melihat bom" ucap Shawn tiba-tiba dengan polosnya.

"Shawn mau lihat bom?" Tanya Christy dengan senyuman yang dibalas anggukan excited oleh Shawn

"Nanti kita akan melihatnya aunty akan menunjukkan Shawn bom yang besar" ucap Christy yang membuat Alex dan Prisil terkejut.

"Christy" panggil Prisil dengan suara yang tajam bahkan Alex saja sampai bergidik ngeri mendengarnya.

MOMMY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang