14

30K 1.8K 89
                                    

"jadi ada apa Prisil? Apa ada masalah? Siap tadi yang menelfon?" Tanya Rose beruntun setelah Prisil duduk dengan Shawn yang masih setia memeluknya dan menyandarkan kepalanya di bahu Prisil.

"Jadi sebenarnya Prisil mau minta izin untuk pergi ke Palestina mom dad" ucap Prisil

"Apa maksud kamu Prisil? 3 hari lagi kita akan melangsungkan acara pertunangan dan kamu mau pergi?" Ucap Alex dengan emosi yang masih  tertahankan.

"Duduklah dulu Lex aku belum selesai, sayang" ucap Prisil tanpa sadar memanggil Alex dengan sebutan sayang lalu menariknya untuk duduk di kursinya.

"Lanjutkan prisil" ucap Harry tenang

"Jadi sebenarnya 2 bulan yang lalu Prisil dikirim oleh rumah sakit Prisil sebelumnya untuk menghadiri acara seminar di Palestina awalnya"

2 bulan yang lalu

"Huufftt... Semangat Prisil mari kita sembuhkan mereka" ucap Prisil kepada dirinya sendiri

"Aku harus kemana ini?"

"Priscilia Rahdiansyah?" Ucap seorang perempuan seumuran dengannya yang tiba-tiba datang dengan tangan yang menggenggam handphone layar nya menampilkan wajah Prisil

"Yes i'm" ucap Prisil bingung

"Tidak usah memakai bahasa Inggris aku bisa bahasa Indonesia" ucap perempuan itu

"Akhirnya aku tadi sedikit bingung disini" ucap Prisil tersenyum

"Namaku Christy Khumaira panggil saja Christy" ucap perempuan yang diketahui bernama Christy itu

"Baiklah Christy kita akan kemana?"  Tanya Prisil kepada Christy

"Aku jelaskan di mobil, ayo" ajak Christy yang disetujui oleh Prisil

"Bagaiman perjalanan mu?" Tanya Christy sambil fokus menyetir mobilnya

"Maksudmu hanya duduk diam sambil memandangi awan saja seharian?" Tanya Prisil dengan senyum paksanya

"Hahaha pasti sangat membosankan" ucap Christy

"Sangat"

"Kita akan pergi ke kota Gaza menuju hotel yang akan kamu tempati lalu hari ke dua kita akan jalan-jalan aku akan mengenalkan mu apa saja yang ada di kota ini lalu hari ke tiga dan keempat kita akan pergi ke tempat seminar dan hari ke lima kita akan pergi ke umah sakit untuk bersosialisasi dan besoknya kita check out hotel" jelas Christy

"Apa maksudmu kita?" Tanya Prisil

"Kamu dan aku, karena aku yang men jadi pendamping mu disini" ucap Christy hanya dibalas anggukan oleh Prisil.

"Kita sudah sampai ini adalah salah satu hotel bintang 3 yang ada disini" ucap Christy yang hanya dibalas anggukan oleh Prisil

"Kamar no 20 lantai 2 kamarmu dan kamarku disebelahmu" ucap Christy sambil memberikan kunci kamar
berbentuk kartu berwarna hitam "Maksudmu di sebelah itu no 19 atau 21?" Tanya Prisil bingung. Dia yang bodoh atau Christy yang bodoh disini?

"21"

Skip 5 hari kemudian di Indonesian hospital
"Kita sampai Prisil"  ucap Christy lalu mengajak Prisil masuk kedalam

"Uwaahhh sangat besar selama ini aku hanya melihatnya melalui laptop atau hp" kagum Prisil

"Ini adalah salah satu rumah sakit terbesar di kota kami dan ini juga salah satu pemberian rakyat Indonesia kepada kami. karena itu aku selaku perwakilan dari rakyat Palestina mengucapkan banyak terimakasih untuk kalian para
warga Indonesia karena telah banyak membantu kami padahal kita belum pernah bertemu tapi kalian begitu menyayangi kami. Kami sangat bahagia dengan itu" ucap Christy tiba-tiba dengan air mata yang menetes dan itu membuat hati Prisil sakit entahlah dia bisa merasakan rasa sakit yang dirasakan Christy selama tinggal di sini. Pasti berat sekali.

MOMMY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang