8

41K 2.2K 17
                                    

Hati-hati typo bertebaran...

"Dokter Prisil?" Panggil seorang laki-laki dengan jas putihnya yang sekarang sudah berdiri di sebelah Prisil yang menunggu lift turun

"Ahh... Dokter Varrel ada apa?" Tanya Prisil dengan senyumannya setelah menghadap seorang laki-laki yang dipanggilnya dokter Varrel tadi.

"Tidak ada apa-apa, hanya saja saya tadi penasaran dari belakang terlihat seperti anda tapi kenapa menggendong seorang anak jadi saya panggil saja" jelas dokter Varrel dengan senyuman lebarnya menghadap Prisil.

"Jadi...?" Tanya dokter Varrel penasaran membuat Prisil bingung dengan pengucapan setengah setengah yang dilakukan dokter Varrel

"Jadi?" Tanya balik Prisil dengan wajah bingungnya

"Jadi maksudku siapa anak itu?" Tanya dokter Varrel dengan lebih spesifik.

"Mommy?" Ucap Shawn tiba-tiba membuat prisil mengalihkan perhatiannya sepenuhnya kepada Shawn.

"Yes baby, mommy here" balas Prisil dengan tangan yang mulai mengelus rambut coklat Shawn.
Sedangkan dokter Varrel hanya menatap mereka berdua kaget karena setahunya Prisil adalah wanita lajang belum pernah menikah. tapi, kenapa sekarang tiba-tiba ada anak yang memanggil Prisil mommy?

"Dimana ini?" Ucap Shawn bingung dia merasa asing dengan tempat yang baru dia lihat

"Kita di tempat bekerja mommy, sayang" jelas Prisil dengan nada halus

"Dokter pris--- "

Ting

Suara dentingan lift yang memotong perkataan dokter Varrel.

"Saya permisi dulu dokter Varrel, permisi" pamit prisil, lalu segera masuk kedalam lift lalu menekan tombol bertuliskan angka 3.

Di dalam lift hanya berisikan mereka berdua saja jadi dia bisa bebas menampilkan ekspresinya.

"Mom Shawn suka" ucap Shawn tiba-tiba sambil menelusup kan wajahnya kedalam cekungan leher Prisil.

"Apa?Shawn suka apa?" Tanya Prisil bingung

"Shawn suka mommy jangan tinggalkan Shawn, i love you to the moon and back" ucap Shawn lirih, membuat Prisil tersentuh dia terharu dengan perkataan Shawn.

"I'm promise i'll never leaving you until i'm die" kata-kata itu meluncur dengan halus dari mulutnya seperti papan seluncur tanpa pikir panjang. Padahal dia tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan.

"I trust you mommy" ucap Shawn lalu memeluk Prisil lebih erat lagi yang dibalas Prisil dengan elusan dan ciuman di rambutnya.

°°°°°°°

Ditempat yang berbeda Alex berjalan dengan senyuman yang dia tahan takut dilihat karyawannya, bisa-bisa dikira gila dia oleh karyawannya karena senyum senyum sendiri.

Hei,Alex harus menjaga image cool dan tegasnya di hadapan karyawannya agar tidak mudah diremehkan.

"Meyriska panggilkan Satrio suruh dia masuk keruangan saya" perintah Alex ketika melewati meja sekertaris nya.

"Baik pak" bala Meyriska kalem.

"Kalau sudah datang langsung suruh masuk saja" ucap Alex sekali lagi lalu melenggang pergi masuk kedalam ruangannya mengerjakan tugasnya yang menumpuk

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat Alex mengalihkan matanya melihat kearah orang yang masuk

"Kenapa nih pak panggil saya saya itu sibuk pak jadi jangan diganggu terus dong" kesal Satrio kepada teman sekaligus atasannya ini

"Gue butuh bantuan Lo Yo" ucap Alex tanpa basa basi

"Apaan?" Balas Satrio heran

"Tolong dong cariin informasi atas nama Priscilia Rahdiansyah dia kerja di RS. Darmawansyah" jelas Alex yang semakin membuat Satrio bingung tumben sekali temannya ini menyuruhnya untuk mencari informasi tentang wanita. Setau dia temannya itu sudah lelah dengan wanita.

"3 hari lagi soalnya gue masih harus ngurus urusan kantor dulu"ucap Satrio

"Ok, terserah" ucap Alex singkat lalu kembali berkutat dengan kertas kertasnya, sedangkan Satrio langsung merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang dia duduki tadi.

"Siapa dia?" Tanya Satrio penasaran tetap dengan posisi berbaring ya

"Siapa maksudmu?"tanya Alex balik

"Priscilia siapa dia?" Tanya Satrio lebih jelas

"Dia wanita yang tidak akan pernah aku lepaskan selamanya"

Bersambung...

MOMMY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang