Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Prisil sudah bangun sejak setengah jam yang lalu dan sekarang dia sudah siap dengan pakaian casualnya celana jeans hitam, sweater putih dan sepatu putih bermerek adidas untuk rambutnya dia masih menggerainya karena masih basah. Jangan tanya kenapa tidak memakai hairdryer saja biar cepat. Prisil tidak suka memakai hairdryer karena itu bisa membuat rambutnya bercabang dan pecah pecah.
Prisil berjalan mendekat kearah kasur samping kanan untuk membangunkan Alex yang masih tidur sambil memeluk Shawn. Semalam mereka bertiga tidur dikamar Alex dengan Shawn yang menjadi pembatas antar Prisil dan Alex.
"Alex bangun ini sudah jam 3" ucap Prisil pelan sambil mengelus lengan Alex karena dia tidak akan tega jika harus membangunkan orang dengan cara menggoyangkan tubuhnya menurutnya itu terlalu kasar.
"Alex wake up baby" ucap Prisil pelan dia takut Shawn akan terbangun juga. "Alex wake up, oh my god" ucap Prisil sedikit kesal sulit sekali membangunkan laki-laki calon masa depannya ini, macam anak kecil.
"Eunghhh... Why baby?" Tanya Alex setengah sadar sambil bangun menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur.
"Ini sudah jam 3 ayo bangun siap siap" ucap Prisil lalu pergi mengambilkan air untuk Alex, air di pagi hari setelah bangun tidur itu baik untuk tubuh, yang langsung diterima Alex.
"Cepetan mandi, biarin aku yang nyiapin baju kamu" ucap Prisil yang hanya diangguki Alex.
"Shawn bagaimana?" Tanya Alex menatap Prisil lalu mencium pipi Shawn
"Biarin, nggak usah dibangunin nanti di gendong aja. Kasian masih jam segini." jawab Prisil. "Mandi cepat, okay?" Perintah Prisil yang hanya dibalas anggukan oleh Alex sambil berjalan menuju kamar mandi.
Prisil mengamati wajah polos Shawn dengan senyumannya lalu mencium seluruh permukaan wajah Shawn membuat sang empu mengerang terganggu tapi setelah itu tidur lagi."Apa semua sudah siap Prisil?" Tanya Rose kepada Prisil yang sedang memakaikan jaket ke tubuh Shawn yang sedang tertidur di gendongan Alex
"Sudah mommy semuanya lengkap tadi Prisil sudah mengeceknya dirumah" jelas Prisil
"Ayo sayang kita nanti telat" ajak Alex
"Iya, kalau begitu kami berangkat dulu mom dad" pamit Prisil mencium tangan rose dan Harry
"Iya, hati hati ya kalau sudah sampai kabari kami" ucap Rose memeluk Prisil lalu memeluk Alex
"Iya kalau alex ingat" jawab Alex seadanya yang dibalas tatapan tajam oleh Prisil dan Rose sedangkan Harry hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Sudah sudah cepatlah berangkat kasian mereka sudah menunggu" lerai Harry yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Alex.
Setibanya di dalam pesawat jet Prisil langsung di suguhi dengan pemandangan interior mewah dan elegan. sebenarnya dia tidak terlalu kaget dengan interior mewah pesawat pribadi karena sebelum orangtuanya meninggal dia juga sering menaiki pesawat pribadi milik ayahnya.
"Kalau masih mengantuk tidur saja Prisil" ucap Alex ketika melihat Prisil yang beberapa kali menguap.
"Kamu nggak papa aku tinggal tidur?" Tanya Prisil menatap Alex yang sudah setia duduk memandangi layar laptopnya.
"Tidur, kamu pasti lelah" perintah Alex yang dibalas anggukan oleh Prisil.
Satu jam kemudian Alex sudah menyelesaikan tugas nya dia berjalan kearah kasur memandangi Prisil dan Shawn yang sedang tidur berpelukan, membuat Alex tersenyum. Lalu dia mencium kepala Shawn lalu pipi Prisil.
"Terimakasih sudah datang di kehidupan kami dan membuat warna baru di hidupku" ucap Alex pelan sambil mengelus rambut Prisil setelah itu dia merebahkan dirinya juga disamping Prisil dan memeluk mereka berdua dengan tangannya.
Jam 08.30 AM
"Mommy wake up" ucap Shawn membangunkan Prisil dengan cara menggoyangkan tubuhnya. Tapi bukannya Prisil yang bangun malah Alex yang bangun dengan tampang setengah sadar menatap Shawn bingung.
"Hey, what's wrong buddy?" Tanya Alex kepada Shawn lalu mengangkatnya agar duduk di pangkuannya.
"Shawn pengen ketoilet. pengen pipis" cicit Shawn
"Baiklah, ayo daddy antar jangan bangunkan mom kasian di kelelahan" jelas Alex lalu segera menggendong Shawn berjalan menuju toilet.
"Sudah Shawn?" Tanya Alex dari luar toilet
"Iya, thanks dad" ucap Shawn setelah keluar, mendengarnya membuat Alex tersenyum sambil mengacak rambut anaknya jarang sekali anaknya ini mengucapkan terimakasih.
"Ayo kembali ke mom" ajak Alex yang disetujui Shawn
"Kamu sudah bangun?" Tanya Alex kaget ketika kembali keluar melihat Prisil yang sedang duduk sambil minum susu , lalu dia mendudukkan Shawn di kursi sebelah Prisil.
"Iya, ini makanlah aku tadi meminta pramugari untuk membawakan roti" jelas Prisil dengan senyumannya.
"Mommy siapa nama adik Shawn?" Tanya Shawn setelah menghabiskan susunya.
"Namanya Ciriaca Alanza (dibaca: siriaka alanza)" jawab Prisil.
"Namanya sedikit aneh" ucap Shawn
"Nama Spanyol?" Tanya Alex yang mendengar nama calon anak adopsinya
"Iya, artinya perempuan milik tuhan yang teguh hati, berbudi tinggi, mulia, dan ambisius." Jelas Prisil
"Aku suka, siapa nama panggilannya?" Tanya Alex lagi yang diangguki oleh Shawn juga setuju akan pertanyaan Daddy nya
"Aku belum memutuskannya menurutmu bagaimana?" Tanya Prisil balik. "Menurut Shawn adek lebih bagus dipanggil Caca, Aca, Lala, Zaza atau alanza saja?" Tanya Prisil lagi kali ini kepada Shawn
"Aca"
"Alanza" ucap mereka berdua berbarengan. Membuat mata mereka saling tatap tajam."Aca daddy, itu lebih imut"
"No Shawn Alanza lebih bagus"
"No, Aca lebih mudah"
"Alanza juga mudah"
"Aca"
"Alanza"
"Aca"
"Alanza"
Dan begitu seterusnya mereka berdebat hanya karena nama dan itu membuat Prisil pusing. Jika tidak ada yang menengahi perdebatan tidak jelas ini akan terus berlanjut sampai besok.
"STOP IT GUYS" teriak Prisil membuat mereka berdua seketika diam
"Mommy sudah memutuskan jika dirumah Adek dipanggil Aca kalau diluar Alanza" final Prisil. "Apa ada yang keberatan?" Tanya Prisil. Yang dibalas gelengan kepala oleh keduanya. "Bagus, lanjutkan makannya sampai habis mengerti?" Perintah Prisil lagi dan hanya dibalas anggukan oleh Alex dan Shawn membuat Prisil tersenyum puas.
"Oh my God, lihatlah mereka sangat imut hahaha" batin Prisil
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY (Revisi)
Random(SUDAH PINDAH DI APLIKASI DREAME) Semua berawal dari pertemuan tidak terduga Isabel Priscilia Rahdiansyah dengan anak laki-laki bernama Shawn Arthur Edzardo anak dari pengusaha muda kaya raya dan juga tampan. Kalo singkatannya sih "DUREN MATENG" Du...