11

37K 2K 44
                                    

Typo bertebaran
Dan banyak kalimat tidak jelas.
Jadi Mon maap nih sebelumnya.

"apa dijalan macet tadi?" Tanya Prisil. tangannya mengambil tas kantor dan jas di tangan Alex dia takut Alex akan kesusahan karena tangannya sedang menahan tubuh Shawn agar tidak jatuh.

"Iya, tapi hanya sebentar tidak selama biasanya" ucap Alex seadanya sambil berjalan masuk melewati pintu kaca yang sudah terbuka dengan Prisil di sebelahnya

"Apa Shawn menyusahkan mu tadi?" Tanya Alex

"Tidak, Shawn anak yang pintar dia selalu menuruti apa yang aku katakan" balas Prisil sambil menatap Shawn yang dibalas anggukan dan acungan jempol oleh Shawn

"Syukurlah kalau begitu" ucap Alex sambil menurunkan tubuh Shawn di atas sofa lalu ikut duduk di samping shawn.

"Kamu mau teh atau kopi?" Tanya Prisil ketika melihat wajah lelah yang ditampilkan Alex. Lagipula dia harus menjadi tuan rumah yang baik bukan?

"Kopi dengan sedikit gula, tolong" pinta Alex dengan wajah lesunya.

"Baiklah" balas Prisil lalu melenggang pergi meninggalkan Alex dengan Shawn

"Shawn, apa kamu senang seharian ini dengan mommy?" Tanya Alex, sebenarnya dia tidak tanyapun sudah tau jawabannya pasti iya, tapi, dia hanya ingin memastikan sesuatu

"Iya, sangat. Mommy baik dia tidak pernah marah seperti grandma meskipun Shawn tadi menumpahkan minuman di meja kerja mommy dan tidak sengaja memecahkan gelas" jawab Shawn antusias sebelum akhirnya dia menjelaskan apa saja kesalahan yang diperbuatnya.

"Lain kali hati-hati kasihan mommy pasti dia lelah" ucap Alex sambil mengelus pucuk kepala Shawn

"Iya, maaf" balas Shawn menyesal

"Lalu apa yang dikatakan mommy setelah Shawn membuat kesalahan?" Tanya Alex penasaran dia takut Prisil akan memarahi Shawn anak semata wayangnya.

"Mommy hanya mengatakan tidak papa, lalu suruh Shawn buat tutup botol setelah selesai diminum dan mengajari Shawn membersihkan lantai mommy bilang Shawn harus belajar untuk bertanggung jawab" jelas Shawn membuat Alex tersenyum.

"Sepertinya aku tidak salah pilih kali ini" batin Alex.

"Lalu yang kedua? Apa mommy menyuruh Shawn membersihkan juga?" Tanya Alex kali ini dengan nada yang lebih antusias.

"Tidak, mommy tidak memperbolehkan Shawn mendekat karena takut Shawn terluka jadi mommy hanya menjelaskan cara membersihkannya saja" jelas Shawn. Dan cerita mereka berlanjut sampai akhirnya Prisil datang dengan secangkir kopi ditangannya.

"Apa mommy melewatkan sesuatu?" Tanya Prisil sambil menaruh cangkir kopi di atas meja didepan Alex

"Tidak ada, ini hanya rahasia antar lelaki" ucap Alex, sedangkan Shawn hanya menganggukkan kepalanya setuju akan ucapan ayahnya itu.

"Terserah kalian sajalah" ucap Prisil kesal.
"Apa malam ini jadi dinner di luar?" Tanya Prisil yang dibalas anggukan oleh Alex.

" kamu dari kantor langsung kesini?" Tanya Prisil ahi

"Tidak aku mampir ke mini market untuk beli pesanan Shawn" balas Alex, sedangkan Shawn dia tidak peduli dengan omongan kedua orangtuanya itu yang terpenting adalah ice cream nya saat ini.

"Jadi kamu belum pulang sama sekali? Lalu baju Shawn?" Tanya Prisil lagi

"Iya, bajunya di dalam mobil baby sitter Shawn tadi yang mengirimkannya" jelas Alex sambil menyeruput kopi nya

"kamu juga belum mandi?" Tanya Prisil lagi

"Iya, aku tidak sempat mandi di kantor" balas Alex enteng

"Kamu bawa baju ganti kan?" Tanya Prisil yang dibalas anggukan oleh Alex. "Yasudah kamu mandi saja dulu di atas, pakai kamar mandi di kamarku saja karena satunya sedang diperbaiki" jelas Prisil

"Nanti saja aku masih lelah" balas Alex sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa

"Now Alex, nanti keburu malam lalu kita telat dan membuat orang tuamu menunggu" omel Prisil tanpa sadar membuat Alex tersenyum mendengarnya.

"Huh manisnya calon istriku ini takut membuat calon mertuanya menunggu, baiklah kalau begitu istri tolong siapkan bajuku di mobil karena suamimu ini mau mandi dulu di atas" goda Alex sambil menaik turunkan alisnya, yang sukses membuat Prisil malu setengah mati.

"Stop it Alex jangan membuatku malu" ucap Prisil dengan malu dan pipi yang sedikit memerah. Alex yang melihatnya hanya bisa tertawa.

"Mana kunci mobilnya aku mau ambil baju Shawn dan bajumu" pinta Prisil mencoba untuk mengalihkan perhatian.

"Di dalam tas kerjaku, yasudah aku naik dulu" jawab Alex lalu berjalan menuju lantai atas.

"Hufftttt... Shawn mommy keluar sebentar ambil baju Daddy dan baju Shawn" pamit Prisil lalu pergi keluar menuju garasi

Setelah mengambil baju Shawn dan Alex. Prisil langsung masuk kedalam mengajak Shawn untuk ganti baju di kamarnya sekaligus menyiapkan pakaian Alex.

"Siapa coba yang memilihkan pakaian Shawn tidak fashionable sekali dia, apa Alex tidak mengatakan kalau kita akan pergi dinner di luar?" Omel Prisil dalam hati karena ketika dia membuka papper bag hanya berisikan celana jeans hitam dan kaos oblong putih merk Supreme. Apa dia pikir mereka akan pergi piknik di malam hari?.

"PRISIL" teriak Alex dari dalam kamar mandi menyadarkan Prisil dari kekesalannya akan pemilihan baju yang dipakai Shawn manalagi anaknya itu santai-santai saja lagi tidak protes. untung saja Prisil dengan segala akalnya itu bisa me-mix and match baju Shawn dengan baju anak dari  sepupunya itu.

"Jangan teriak Alex aku disini" ucap Prisil dengan nada suara yang sedikit tinggi akibat kekesalannya yang belum berakhir.

"Hehehe...maaf aku fikir kamu dibawah" balas Alex dengan cengirannya. "Mana bajuku? Aku sudah kedinginan" lanjut Alex dengan setengah tubuh yang keluar dari pintu.

"Ini, kenapa tidak memakai bathrobe saja sih?" Tanya Prisil heran

"Kalau ada, aku tidak akan teriak Prisil" balas Alex dengan menampilkan wajah datarnya

"Yasudahlah cepat sebentar lagi setengah 7" ucap Prisil lalu melenggang keluar dari walk in closet.

Setelah semuanya siap mereka langsung pergi menuju restoran untuk melaksanakan acara makan malam sekaligus memperkenalkan Prisil kepada kedua orang tua Alex.

Bersambung....

MOMMY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang