15

31.3K 1.8K 89
                                    

"lalu selama 2 bulan ini dia bersama siapa?" Tanya rose penasaran

"Untuk sementara dia tinggal di dinas sosial karena lebih mudah mengurus surat-suratnya daripada panti asuhan, aku juga sudah beberapa kali melakukan tes psikologi, dan uji kelayakan selama 2 Minggu di sana." jelas Prisil.
"Maka dari itu Prisil ingin minta izin kepada mommy, Daddy dan juga Alex untuk mengadopsi dia, juga untuk pergi ke Palestina" mohon Prisil dengan wajah memelas.

"Kalau daddy dan mommy terserah kamu dan Alex" ucap Harry membuat Prisil menatap Alex

"Aku setuju, lagi pula kamu sudah susah susah melewati prosedur nya" ucap Alex tersenyum sambil mengelus kepala Prisil.

"Makasih" ucap Prisil dengan senyuman tulusnya. Yang dibalas anggukan oleh Alex.

"Kapan kamu akan berangkat?" Tanya Harry kepada Prisil

"Sebenarnya aku ingin besok tapi karena Alex bilang acara pertunangannya 3 hari lagi aku memutuskan akan berangkat setelah acara pertunangan" jelas Prisil

"Mommy sudah" ucap Shawn sambil mendorong piring yang sudah kosong kedepan.

"Shawn kenyang?" Tanya Prisil yang hanya di balas nggukan oleh Shawn. Lalu Prisil mengelap sisa cream dengan tisu.

"Kenapa tidak besok saja? Biar Alex yang temani?" Tanya Rose.

"Lalu siapa yang akan mengurus acaranya mom kalau aku dan Alex pergi juga dengan Shawn" ucap Prisil sambil mengangkat tubuh Shawn ke pangkuannya.

"Ada mom dan dad yang akan mengurusnya" ucap Harry

"Mom dan dad mau kemana?" Tanya Shawn mentap wajah Prisil

"Mau menjemput adik Shawn, Shawn maukan punya adik?" Ucap Prisil

"Adik?" Tanya Shawn ulang yang dipanggil oleh Prisil. Alex hanya menatap interaksi antara Prisil dan Shawn dengan senyumannya.

"Iya adik, Shawn mau punya adik?" Tanya Prisil sekali lagi

"Shawn mau tapi Shawn takut mommy tidak sayang lagi dengan Shawn" ucap Shawn dengan menundukkan kepalanya

"Tidak, mommy akan selalu sayang Shawn karena Shawn adalah anak laki-laki kesayangan mom dan dad"ucap Prisil meyakinkan

"Promise?" Tanya Shawn sekali lagi

"I'm promise you" jawab Prisil. Membuat Shawn tersenyum lalu memeluk Prisil erat

"Jadi bagaimana Prisil? Sekalian nanti ketika pesta pertunangan kalian kita bisa mengenalkannya" tanya Rose, membuat Prisil menatap Alex meminta jawaban

"Kalau tidak merepotkan mom, Alex setuju" ucap Alex

"Baiklah kalau begitu besok pagi kalian berangkat dad akan menyuruh Lucas untuk menyiapkan jet" jelas Harry yang hanya di balas anggukan kepala oleh Alex.

"Itu terlalu berlebihan dad kita bisa menggunakan pesawat biasa saja" sela Prisil merasa tidak enak

"Tidak papa Prisil kamu kan calon istri Alex, berarti kamu juga anak mom dan dad" balas rose. "Lagipula sebentar lagi dia juga akan menjadi cucu mom dan dad juga" lanjutnya lagi. Membuat Prisil terharu.

"Terimakasih mom, dad sudah bantu Prisil dan menerima dia" ucap Prisil menatap kedua orangtua Alex dengan senyuman tulus nya.

"Aku?" Saut Alex tiba-tiba tidak terima.

"Kamu juga" ucap prisil membuat kedua orangtua Alex memutarkan bola matanya. Dimana anak coolnya? Batin Harry dan juga Rose

"Mom mau pergi?" Tanya Shawn menyandarkan kepalanya di bahu Prisil

"Iya, Shawn mau ikut jemput Adek?" Ucap Alex menjawab pertanyaan Shawn

"Iya, Shawn mau Shawn mau" balas Shawn excited. Membuat orang yang mendengarnya tertawa.

"Baiklah Shawn boleh ikut tapi tidak boleh meminta yang aneh aneh ketika sampai sana, okay buddy?" Ucap Alex yang hanya dibalas anggukan setuju oleh Shawn.

"Malam ini kalian menginap dirumah mommy saja" ucap Rose membuat Prisil menggelengkan kepalanya

"Tidak usah mom biar nanti Prisil pulang kerumah saja" tolak Prisil

"Tidak ada bantahan" ucap Rose final. "Baiklah, ayo pulang" lanjut rose lalu berdiri bersiap akan pergi diikuti Harry.

"Ayo sayang" ucap Alex kepada Prisil.

"Sebentar" balas Prisil membenarkan kepala Shawn agar nyaman. "Alex bisa tolong bawakan tas ku?" Pinta Prisil yang hanya dibalas anggukan oleh Alex.

"Prisil sini biar aku saja yang menggendong Shawn, kamu pasti keberatan" ucap Alex merasa kasihan melihat Prisil yang selalu menggendong Shawn seharian ini. Lagipula anaknya juga kenapa suka sekali ingin digendong Prisil, biasanya juga ingin jalan sendiri. Batin Alex

"Nggak papa, aku masih kuat kok" ucap Prisil sambil menatap Alex tersenyum.
"Apa Shawn sudah tidur?" Tanya Prisil kepada Alex karena dia tidak bisa melihat wajah Shawn yang bersembunyi di lehernya.

"Iya" ucap alex. "Terimakasih Prisil" ucap Alex tiba-tiba ketika memasuki lift

"For what?" Tanya Prisil

"Karena sudah menerimaku dan juga Shawn menyayangi anakku layaknya anakmu sendiri" ucap Alex menatap mata Prisil yang juga menatapnya

"Kalau dalam keadaan seperti ini aku harus menjawab apa?" Tanya Prisil bingung. Anggap saja otak pintar Prisil sedang liburan sekarang.

"Hahaha... Kamu tidak harus menjawab apa-apa sayangku" tawa Alex membuat Prisil malu

Ting...

"Ayo keluar" ajak Alex

"Kita jadi pergi kerumah mom dan dad?" Tanya Prisil

"Iya"

"Bagaiman dengan koperku? Pakaianku? pasport ku juga" tanya Prisil

"Nanti aku kirim orang untuk mengambilnya, sekarang kita pulang lalu istirahat. besok jam 3 pagi kita harus sudah berangkat" jelas Alex lalu menuntun Prisil keluar untuk memasuki mobil yang sudah siap di depan restoran.

40 menit kemudian

"Ayo masuk" ucap Alex membuka pintu kamarnya. "Taruh Shawn disana, dia masih tidak terbiasa untuk tidur sendiri" lanjut Alex

"Aku ingin mandi Alex" ucap Prisil sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur.

"Mandilah, aku akan menyiapkan pakaianmu" ucap Alex sambil mengelus pipi Prisil. Lihat? Baru satu hari bertemu sudah serasa setahun bertemu. Prisil benar-benar bisa membuatnya nyaman.

"Apa koperku sudah datang?" Tanya Prisil

"Belum, tapi sebentar lagi sampai" jawab Alex.

"Okkay, pembantu tolong bantu aku menyiapkan pakaian"  canda Prisil dengan wajah yang di buat seserius mungkin.

"Baik, nyonya" jawab Alex yang membuat keduanya tertawa.

Bersambung....

MOMMY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang