9

38.8K 2.1K 34
                                    

Sesampainya di ruangan Prisil langsung menurunkan shawn di single sofa yang tersedia.

Sesampainya di ruangan Prisil langsung menurunkan shawn di single sofa yang tersedia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ruang kerja Prisil)

"Shawn duduk disini dulu ya" ucap prisil mensejajarkan tubuhnya dengan Shawn

"Mommy mau kemana?" Tanya Shawn dengan mata birunya menatap Prisil

"Tidak kemana-mana mommy mau duduk di sana untuk mengerjakan tugas" balas Prisil dengan senyumannya

"Okay" balas Shawn sambil menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Kalau masih ngantuk tidur saja di sana" ucap Prisil sambil menunjuk sofa single bed yang biasanya dia gunakan untuk pasiennya yang membutuhkan terapi atau bisa disebut psikoterapi.

"Tidak, Shawn sudah tidak mengantuk" ucap Shawn sambil memajukan bibirnya lucu.

"Baiklah mommy ada mainan di box itu Shawn bisa memainkannya dan kalau butuh apapun Shawn bisa bilang mommy, ok buddy?" Jelas Prisil lalu berjalan menuju mejanya

"Alex?" Batin Prisil heran ketika membuka hp nya dan mendapatkan pesan dari Alex

Alexander
Aku sudah sampai di kantor

Priscilia
Baiklah
Kalau ke rumah tolong bawakan baju ganti shawn
Aku tadi lupa memberitahumu

Alexander
Ok, akan aku ingat
Apa kamu mau menitip sesuatu?

Priscilia
Sepertinya tidak
Akan aku kabari kalau ada


Alexander
Baiklah, aku mau bekerja dulu
See ya

Itulah beberapa isi percakapan antara Prisil dan Alex.

Setelah itu keduanya sama-sama melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Tok tok tok

Suara pintu diketuk membuat Prisil mengalihkan pandangannya dari laptop dan beberapa kertas kearah pintu.
Sedangkan Shawn dia tidak perduli itu karena dia sedang asik dengan miniatur dinosaurusnya dan buku bergambar yang bertema dinosaurus juga.

"Masuk" ucap Prisil sedikit berteriak agar seseorang yang diluar bisa mendengar suaranya

"Permisi dok" ucap gadis yang memakai seragam SMA itu masuk lalu duduk dihadapan Prisil.

"Iya, silahkan" ucap Prisil dengan senyumannya

"Saya Amel dok yang semalam menelfon dokter" ucap gadis yang bernama Amel itu

"Ah, iya saya ingat. Jadi ada masalah apa sampai membuat kamu memerlukan konsultasi seperti ini" tanya Prisil dengan senyumannya

"Begini dok, beberapa bulan ini saya sangat sulit untuk tidur ketika malam" jelas Amel yang memulai ceritanya
"Padahal saya sudah mencoba untuk memperbanyak aktifitas saya dari pagi bahkan terkadang bisa sampai sore dengan mengikuti beberapa komunitas entah di sekolah atau di luar sekolah. Tapi tetap saja ketika sampai kamar saya tidak bisa tidur dengan nyaman saya merasa terisolasi, beristirahat pun rasanya kurang nyaman di kamar. Padahal dulu saya lebih banyak menghabiskan waktu saya di dalam kamar" jelas Amel, yang didengarkan seksama oleh Prisil

"Dan itu membuat saya sulit untuk berkonsentrasi dan lemas di pagi hari." Lanjut Amel lagi

"Stres, Depresi, Gaya hidup tidak sehat, mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Apakah kamu mengalami atau melakukan salah satunya?" Tanya Prisil

"Saya fikir tidak, sebelum ini saya orang yang selalu menjaga kesehatan tubuh olahraga teratur dan makan tepat waktu. Saya juga jarang mengalami stres dan belum pernah mengalami depresi" jelas Amel.  "Tapi anehnya ketika saya menginap di rumah teman saya, saya bisa tidur dengan nyenyak di malam hari. Tapi, ketika sampai rumah saya kembali tidak bisa tidur." Lanjut Amel dengan nada herannya

"Apa warna kamar kamu Amel?" Tanah Prisil. Yang membuat Amel heran

"Coklat dengan beberapa warna merah" jawab Amel heran

"Coklat tua?" Tanya Prisil lagi

"Iya, bagaimana dokter tau?" Ucap dan tanya Amel dengan heran

" Jadi begini Amel saran saya cobalah untuk mengubah cat kamarmu dengan warna lain. Warna kamar coklat tua dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman,merasa terisolasi dan tidak bisa beristirahat. Sedangkan untuk warna merah sendiri dapat membangkitkan rasa urgensi dan kegembiraan, menggunakan banyak warna merah dalam ruangan sendiri dapat memicu emosi. Tetapi hal tersebut tidak akan kamu rasakan jika digunakan hanya sebagai warna aksen." Jelas Prisil yang didengar serius oleh Amel

"Tapi saya suka warna coklat dan merah dok" balas Amel lesu

"Nah itu, kamu bisa mengganti coklat tua ke coklat muda karena coklat muda dapat memberikan efek nyaman, sedangkan untuk warna merah kamu bisa pakai hanya sebagai warna aksen untuk lampu hias,sofa atau karpet. Lagi pula zaman sekarang banyak orang yang lebih memilih memakai warna-warna pastel selain menambah kesan agar terlihat luas warna pastel juga dapat membuat kita merasa nyaman dan tenang" jelas Prisil

"Begitu ya dok"

"Iya"

"Dok mau tanya boleh? Soalnya saya penasaran" ucap Amel dengan senyuman malunya

" Iya, silahkan" balas Prisil tersenyum

"Itu anak dokter ya?" Tanya gadis itu dengan jari telunjuknya yang mengarah ke shawn. Membuat Prisil bingung mau menjawab apa, kalau dijawab iya dia bukan wanita yang melahirkan Shawn, tapi kalau dijawab tidak dia takut Shawn dengar dan kecewa. Baiklah dia memilih opsi pertama siapa peduli dengan wanita yang melahirkan Shawn toh sebentar lagi dia akan menikah dengan ayah Shawn dan Shawn sendiri sudah menganggapnya sebagai ibunya.

"Dokter?" Panggil gadis itu menyadarkan Prisil

"Ah, iya dia anak saya maaf tadi saya kurang fokus" balas Prisil dengan senyumannya menatap gadis didepannya lalu Shawn yang sedang membaca buku didepannya.

"Sudah saya duga, karena rambut, alis, dan bibir kalian sama" ucap gadis itu menatap Shawn lalu berganti menatap Prisil dengan senyumannya

"Iya kah? Saya baru sadar, saya fikir dia mirip seperti daddy nya" balas Prisil dengan matanya yang juga sedang mengamati Shawn

"Iya" balas Amel

"Yasudah kalau begitu dok saya permisi"  ucap gadis itu

"Ah, iya kalau ada apa-apa atau bingung kamu bisa hubungi saya saja" jawab Prisil dengan berdiri

"Iya, terima kasih dokter atas sarannya" ucapnya sambil menjabat tangan prisil

"Iya" balas Prisil "Shawn sini salim dulu sama kakaknya" panggil Prisil yang langsung dilaksanakan tanpa bantahan oleh Shawn

"Good boy" ucap Amel sambil mengelus pipi Shawn, lalu pergi setelah pamit untuk  kesekian kalinya.

Bersambung....




MOMMY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang