Uemura Rina baru saja selesai memakai kembali dress kesukaannya. Sambil berlinang air mata, gadis bertubuh mungil ini memendam rasa kecewanya di dalam hati karena kekasihnya tiba-tiba saja menolak untuk berhubungan dengannya. Meski perdana, tapi entah kenapa Techi beralasan kalau dia enggak enak badan dan malah memilih untuk tidur. Kini gadis berambut pendek itu memunggungi Uemu karena enggak mau melihat air mata yang terus berlinang dan suara isak tangis yang memekakkan telinganya.
Fyi, keluarga Sugai ini memang terkenal ramah. Buktinya.. Uemu aja dikasih supir pribadi biar ada yang bisa antar jemput dia. Persis kayak Memi dulu. Pokoknya, fasilitas yang dulunya diberikan keluarga Sugai ke Memi, juga diberikan ke Uemu. Tapi kayaknya enggak berlaku ke tunangannya Neru, soalnya, dia sendiri yang nolak langsung dan karena tunangan Neru ini berasal dari keluarga yang sederajat dengan keluarga Sugai.
Nah, Uemu udah diantar pulang. Sekarang Techi membongkar lemari pakaiannya dan memindahkan beberapa tumpukan baju kaus ke atas kasur. Gunanya, biar Techi bisa mengeluarkan kotak sepatu yang sebenarnya di dalamnya itu ada baju kemeja Memi yang ketinggalan. Techi mengeluarkan kemeja tersebut, membaringkan tubuhnya di atas tumpukan baju kaus yang udah berantakan. Uuuuh, dipeluk deh itu baju kemeja Memi.
Kangen ceritanya.
Mau dibilang langsung juga enggak bisa kan. Orang yang bersangkutan udah punya pasangan, sering menghindar pula kalau Techi coba mendekat. Kayak lagi ditagih hutang.
Iya.. HUTANG PENJELASAN!
..
..
..
Duduk bersama di ruang makan. Menikmati hidangan makan malam yang kali ini spesial buatan nyonya Sugai Akane. Tadi siang sempat ada rapat dadakan di ruang tamu karena sekretaris pribadi Yuuka datang ke rumah. Katanya Neru udah berhasil membeli saham di beberapa perusahaan besar. Tentu saja Yuuka dengan bangga memberi selamat ke anak angkatnya itu, saking senangnya.. berita itu sampai ke telinga Akane secara instan dan itu sebabnya dia pulang cepat dan rela masak buat makan malam.
Rapat udah selesai, giliran Hikaru yang ajakin sekretaris Yuuka buat main bareng. Yaaa.. biar gaji dinaikin, mau enggak mau, Matsuda Rina harus meladeni permintaan anak bungsu bos besarnya ini.
Kembali lagi ke suasana di ruang makan yang lagi happy happy-nya. Neru dibanjiri pujian terus menerus dari Akane, sontak Techi auto panas. Terakhir kali dia dipuji Akane waktu dia berhasil juara liga basket se-Inggris dan jadi top player, dan itu 2 tahun yang lalu. Agak enggak fair sih, tapi ya.. namanya juga emak emak.
Sekarang pandangan Akane berpindah ke Techi dengan raut Muka yang datar sedatar-datarnya.
"Yurina. Tadi.. mama dengar dari supir yang biasa antarin Rina-chan kalau dia nangis waktu diantar pulang. Kamu apain lagi dia? Hm?"
"Enggak diapa-apain. Mungkin emosi dia lagi enggak stabil ma. Lagi haid kayaknya"
"Jangan bohong kamu ya. Udah seminggu ini, Rina-chan kalau pulang dari sini pasti nangis terus. Kamu kalau udah enggak betah pacaran sama dia, mending diputusin. Jangan disakitin terus!"
"Masih belum move on dari snow princess ma.." singgung Neru dan otomatis Techi menatap dengan tatapan tajam ke arah Neru.
"Snow princess?" tanya Akane.
"Anaknya Manaka sayang. Memi.." jelas Yuuka.
"Oooooh!! Jadi kamu masih berharap sama dia? Kamu udah tau kan kalau Memi itu udah punya pacar-"
"Tau ma! Tau! Udah ah. Aku mau ke kamar"
Techi menaruh sendok dan garpunya ke atas meja, mendorong kursinya ke belakang dan melangkah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Caplang's, RETURN!!! (II) [Complete]
ФанфикWelcome to Caplang's family next "chaos" STAGE!!! Choose your fighters, karena akan ada konflik yang berbeda-beda. Selamat gregetan~