MEMI KENA DEMAM TINGGI!!
Seisi rumah panik karena Memi tiba-tiba ambruk setelah selesai makan malam.
Kata dokter, Memi cuma butuh istirahat TOTAL dan untuk seterusnya supaya mengurangi aktivitas yang terlalu menguras tenaga dan pikiran.
Sempat dirawat di rumah sakit selama dua hari, Memi akhirnya diizinkan pulang ke rumah.
Di rumah juga Memi enggak ngapa-ngapain selain tidur, makan, minum obat. Buat duduk aja kepalanya pasti pusing banget. Untung sisa libur Erika masih ada, jadi dia masih ada kesempatan buat temani Memi beberapa hari, meski efek 'ditemani' itu enggak ada sama sekali alias panas tubuh Memi tetap segitu-gitu aja.
Erika udah balik dong ke München. Berat sebenarnya ninggalin Memi yang masih demam tapi.. Memi juga yang maksa Erika harus balik dan enggak boleh bolos kuliah.
..
..
..
Suatu siang. Memi yang masih istirahat di rumah kedatangan Kage dan Manafi yang sama-sama khawatir karena Memi udah seminggu enggak masuk sekolah.
Berbekal parsel buah yang akhirnya ketahan di dapur atas permintaan Rika, Kage dan Manafi menjenguk sahabat mereka yang kelihatan pucat banget dan di dahinya ada plester demam.
"Jadwal les-nya dikurangi aja deh mi jadi 3x seminggu" usul Kage.
"Enggak bis-uhuk uhuk! Enggak bisa Kage. Aku gampang lupa. Mending sering diulang-ulang biar aku-uhuk uhuk! Ingat" jelas Memi.
"Ya tapi.. kelewatan banget kayaknya kamu les seminggu penuh. Belum lagi di sekolah kita ada jam tambahan" sambung Kage.
"Tapi-"
"Enggak ada tapi-tapian!! POKOKNYA MULAI KAMU SEMBUH, LES-NYA JADI 3x AJA!!" Bentak Kage. Geram dianya sama Memi yang keras kepala.
"Betul tuh kata Kage. Percuma jadinya kamu belajar kalau ujung-ujungnya nyiksa diri. Belajar sewajarnya aja lah mi. Semampunya.." Tambah Manafi. Ikut khawatir juga soalnya belum pernah dia lihat Memi belajar sampai mati-matian gini.
"Kamu tau kan kalau mesin yang enggak dihidupin beberapa minggu, kamu hidupin dan langsung dipakai gitu aja. Nah, otak kamu gitu mi. Enggak biasa belajar banyak tapi kamu paksa. Hasilnya ya kamu jadi sakit lah" sambung Manafi lagi.
Memi cuma bisa diam sambil nunduk. Nasehat dari dua sahabatnya ini ada benarnya. Lagipula, kalau semisalnya Memi enggak lulus di Singapura, mungkin Memi bisa kuliah di tempat lain dengan jurusan yang sama. Peluang cuma enggak satu aja.
"Iya iya iya. Cerewet-uhuk uhuk uhuk! Cerewet banget kalian berdua" ucap Memi.
"Kita cerewet karena peduli mi!" Ucap Kage.
"Haaah.. iya iya makasih"
..
..
..
Cuma sebentar aja Kage dan Manafi di rumah Memi karena Memi butuh istirahat setelah minum obat yang membangkitkan rasa kantuknya.
Ditemani selimut dan suhu pendingin ruangan yang dikecilkan, Memi tidur pulas.
"TAMAMIIIIII!! ITU PUNYA KAKAAAAAK!!" Teriak Hinano di luar kamar.
"ADEK MAUNYA YANG INIIIII!! AAAAAAA LEPASIN KAAAAAAAK!! Ini punya adeeeeeeek!" Balas Tamami. Kayaknya kakak adik ini berantem seperti biasa karena memperebutkan sesuatu dan biasanya sama-sama enggak mau ngalah.
"Hey udah berhenti. Jangan berantem!" Di luar juga kedengaran suara Nao. Berusaha melerai atau setidaknya menghentikan keributan. Kasihan Memi, pasti istirahatnya keganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Caplang's, RETURN!!! (II) [Complete]
ФанфикWelcome to Caplang's family next "chaos" STAGE!!! Choose your fighters, karena akan ada konflik yang berbeda-beda. Selamat gregetan~