1

393 34 19
                                    

Time Skip

Tahun demi tahun berlalu. Gadis itu tidak lagi menjadi siswi SMP, tapi sudah bertranformasi menjadi siswi SMA. Bersama dua sahabatnya yang dia paksa masuk di sekolah yang sama, Memi merasa berhasil menata kehidupannya tanpa bayang-bayang gadis yang dulu seakan seperti hama di dalam hidupnya. Iyalah, gadis yang bersangkutan memilih untuk balik lagi sekolah di Inggris dan sejak dia diancam oleh pacarnya Memi, Techi enggak punya akses buat komunikasi ke Memi gara-gara ponselnya ditahan sama pengawal orangtuanya.

Agak agak ada rasa kangen sih, tapi ya.. kan nanti bisa ketemu waktu libur. Siapa tau ya. Siapa tau...

Btw, Memi terpaksa LDR sama sang kekasih lantaran Ikuta harus melanjutkan pendidikan kuliah di Jerman atas dasar perintah orang tuanya. Ya enggak apa-apa, kan jaman udah canggih. Meski ada perbedaan waktu, Memi masih bisa komunikasi via chat atau video call.

Di rumahnya kini semakin bertambah sumber keributan, selain ada pippinya ada juga dua keponakannya. Hinano yang sekarang sudah berusia 4 tahun dan Tamami yang udah berusia 2 tahun. Kadang keduanya sangat akrab, kadang bertengkar karena masalah sepele. Kalau keponakan Memi yang namanya Yui datang ke rumah, enggak ada lagi kesempatan Memi buat tidur karena mereka akan menganggap rumah keluarga Shida itu menjadi tempat bermain.

Pernah tuh, Hinano ngumpet di lemari pakaiannya Memi sampai ketiduran dan satu rumah panik karena mikirnya 'rubah kecil' itu diculik. Soalnya pas banget lagi marak maraknya kasus penculikan anak pada masa itu.

Baik Rika si mama dan Manaka si pippi udah sama-sama pensiun dari dunia kerjanya masing-masing. Faktor U!! Jadi biaya hidup tergantung dari hasil penjualan di toko roti dan nafkah wajib dari anak-anak mereka.

Segan sebenarnya, tapi.. mereka aja yang inisiatif ngasih, kan Miyu punya bisnis restoran, Miku fotografer profesional dan Memi yang sekarang udah jadi model terkenal. Ikutin jejak Rika. Itu Hinano juga udah mulai dilirik karena pernah ikut jemput Memi ke studio. Yaaa.. enggak seberapa sih tawarannya karena dilarang. Masih kecil belum boleh menghasilkan duit!

Ingat kan, dulu Miyu, Kumi dan Shiho tinggal satu atap. Sampai sekarang juga mereka masih betah tinggal bareng, padahal dulu janjinya begitu Mayu anaknya Shiho udah masuk usia 2 tahun, Shiho boleh angkat kaki dari rumah. Tapi kayaknya.. Shiho udah nyaman tinggal di sana dan otomatis Kage juga ikutan, meski dia suka ngungsi ke rumahnya Kyoko.

🐈🐋🌰🍣🍼

"Aaaaaa... mamaaaaaa..."

"Wleeee... Ini punya kakaaak~"

"Mamaaaa.. hueeeee..."

Pagi pagi.. as always.. di meja makan HARUS ada keributan. Sampai robek pun mulut Manaka ngelarang dua cucunya itu, jatuhnya jadi percuma. Hinano ini loh, isengnya enggak mau di rem. Entah dianya hobi atau gimana, kalau satu hari enggak lihat Tamami nangis karena ulahnya, hidupnya terasa hampa.

"Kakaaaak. Balikin kentang gorengnya Tamachan" bujuk rayu Nao juga enggak memberi pengaruh yang berarti.

"No!"

"Itu kan punya kakak juga ada"

"Kakak maunya makan punya Tamachan. Aaaaamm"

Miku yang udah kehabisan akal cuma bisa diam lihat anak sulungnya, sambil menggendong si bungsu yang udah reda nangisnya.

"Pagi.."

Memi baru turun.

"Nee-chan! Nee-chan! Nanti beliin kakak roti isi daging yang ada di sekolah nee-chan ya! Satu aja, Tamami enggak usah"

The Caplang's, RETURN!!! (II) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang