I'm not going to tell tell you it will be okay.
Nor tell you that everything will be fine.
I'm going to tell you that i see your pain, sweetie.
I see you.
I feel you.
I know.
I get it.
I love you and I really do.
E L A N G
Bagi gua-yang gak pernah mengenal keluarga atau orangtua-hidup itu tentang bagaimana lo berjuang diatas kaki lo sendiri. Karena gua gak punya siapa-siapa buat mengajak istirahat kalau keadaan mulai melelahkan, memberi gua nasihat atau omelan mengenai hal buruk dan sepele, apalagi buat dijadikan tempat sandaran kembali dari hiruk pikuk masa.
Tapi, kehadiran Ashita Soteria dalam hidup gua sejak 6 tahun lalu bikin semua pandangan gua tentang hidup berubah. Gua pernah menjadikannya semesta, tempat gua berkeluh kesah, bermimpi, bahkan tempat gua pulang. Meskipun akhirnya gua sadar kalau gua bukanlah tempat dia pulang juga.
Dia masih jadi bagian hidup seorang Elang Ramdhan, tapi bukan lagi dunianya.
Kata orang mencari dunia lo itu mudah. Kalau lo senang, bahagia, nyaman, dan merasa wajib menjaganya itu pasti dunia lo. Engga begitu padahal. Dunia itu gak hanya begitu, dunia lo harus berisi lo seperti lo yang berisi dia. Maka bagi gua dunia itu sulit dicari.
Karena butuh 2 tahun bagi gua buat menemukan dunia baru setelah Ashita. Namanya Rahma Nabillah. She's a good girl, really good girl. Bukan hanya soal fisiknya yang memang diatas rata-rata, dia juga punya kepribadian dan pola pikir yang ciamik banget.
Pertama ketemu Billah-oke, diem lu pada suka-suka gua mau manggil gimana-di rumah Ashita 13 Februari 2017, waktu haul bang Ai ke 6 tahun. Dia pake dress bunga-bunga kuning warna broken white sebawah lutut dan rambutnya dikuncir setengah. Cantik banget. Sampe gua mikir itu orang keturuan bidadari surga Firdaus.
Tapi enggak sampe situ.
Waktu gua duduk sendiri di balkon rumah Ashita sambil minum yoghurt leci sambil mikir ini-itu, Billah dateng. Dia udah pake baju tidur Pororo punya Ashita. Rambutnya dicepol ke atas sampe leher jenjang dia keliatan.
Dia ngomong sambil senyum, "Lo suka yoghurt leci juga?"
"Iyaa nih hehe." Jawaban gua gak seru banget sumpah waktu itu. Saking gua gak nyangka aja cewek tampang baik-baik plus pinter kaya dia mau ngajak ngobrol gua.
"Sama dong, gue juga suka. Kalo kata Aci gue maniak malah haha." Ketawanya lega banget. Receh sih emang, tapi gatau kenapa gua ikut nyengir liat ketawanya dia. "Tapi gapapa sih maniak, abis enak banget gak sih? Kaya candu gitu hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
S E N A N D I K A | ✔
ChickLit❝Hidup bagi kamu seperti apa? Untuk apa atau siapa kamu hidup? Untuk dirimu, untuk masa lalumu, atau untuk apa-apa yang tidak mungkin kamu raih?❞ © 2018 by Savagepage.