007 //

3.1K 496 78
                                    

007

//

pent-up lust












Taehyung menarik tangan Rosé begtiu saja setelah acara makan untuk mengakrabkan diri mereka. Dimana Rosé sama sekali tak melawan ketika mereka menuju halaman belakang rumah yang belum pernah Rosé jamah sama sekali. Sedangkan kedua orangtua mereka tampak bahagia melihat kedua anaknya sudah mulai akrab.

Sesampainya di sana, tepat di samping kolam renang, Taehyung menghentikan langkahnya dan segera berbalik untuk menatap Rosé.

"Kau tahu tentang semua ini?" tanyanya, tampak marah.

Pertama, apa Taehyung tak mengerti bahwa Rosé sama terkejutnya disini?

Kedua, apa dia tidak merasa bersalah tiba-tiba memutuskan hubungan mereka dan pergi keluar negeri?

Sial!

Apa dia tak tahu Rosé masih menyimpan perasaan padanya?

"Jika aku tahu, aku takkan menerimanya!" Rosé, mencoba untuk terlihat tangguh—dengan kata lain, mencoba menutupi perasaan berdebarnya.

Sial! Sial!

Aku dan Taehyung kini menjadi saudara! Bagaimana bisa! Kami akan terus tinggal serumah!

"Tapi Ibu—" Taehyung menghentikan kalimatnya sendiri sebelum menghempaskan tangannya kesal. "sudahlah!"

"Aku bahkan tak tahu mereka berhubungan!" Rosé mencoba membela diri. "Saat SMA dahulu, setiap pertemuan, selalu Ibuku dan Ibumu yang datang, kau tahu itu!"

Taehyung membuang pandangannya ke samping. Wajahnya memerah, rahangnya mengeras dan matanya menajam.

Dan Rosé tahu ini sangat mengejutkan karena dia sendiri masih sulit untuk menerimanya.

"D-dan selama kita berhubungan dahulu, kau tak pernah membawaku ke rumahmu. Itu sebabnya mereka tak tahu. Itu sebabnya aku tak tahu." Lanjut Rosé perlahan.

Taehyung terlihat masih mencoba menetralkan napasnya disana.

Rosé tak bisa melakukan apapun untuk masalah ini, tapi jujur saja, melihatnya begitu membuatnya senang. Rosé sangat merindukannya.

Merindukan senyumnya.

Merindukan tawanya.

Bahkan, merindukan sentuhannya.

"Jadi, bagaimana kedepannya?" tanya Rosé lagi perlahan.

Taehyung meliriknya sinis dan membuat Rosé menelan ludahnya. "Jangan dekat denganku."

Diberikan perintah seperti itu membuat Rosé tersentak.

Rosé tahu Taehyung begitu marah akan pernikahan ini, karena dirinya pun begitu, terlebih ketika mengetahui bahwa kini mereka menjadi saudara. Tetapi ini semua bukanlah salah Rosé sama sekali. Taehyung seharusnya mengerti itu.

"Bagaimana caranya?" cicit Rosé pelan.

Taehyung masih menatapnya sinis dan hal itu menyakiti hati Rosé.

"Kita pernah bersama. Kita pernah telanjang bersama." ucap Rosé pelan. "Dan kini aku harus menganggapmu adik... bagaimana caranya?"

"Aku adik?" tanya Taehyung seolah tak setuju.

Rosé memutar kedua bolamatanya dan menatapnya kemudian. "Kita satu umur dan ulangtahunku bulan Februari!"

Taehyung tersentak mendengarnya dan Rosé segera menunjuk wajahnya dengan jari telunjuk.

✔️ the edge of the cliffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang