026
//
regret
Beruntung, Kamis adalah hari kosong Rosé.
Jika Lisa latihan lagi hari ini, Rosé hanya perlu menunggu sampai waktu latihan itu selesai dan memastikan untuk yang terakhir kalinya. Karena bagaimanapun juga, Yoon-gi tetap kekasihnya, walau dia tengah berusaha mendapatkan cinta dari Taehyung seutuhnya.
Rosé tak ingin mengakuinya, tapi semua yang dilakukannya begitu menyedihkan.
Memiliki Yoon-gi, tak ingin kehilangannya namun tersiksa dengan sikap dinginnya. Menginginkan Taehyung kembali, yang kini sudah menjadi saudara tirinya dimana ia milik seseorang, hanya untuk mengobati hatinya yang kesepian.
Rosé terus menunggu, di spot yang sama, di dalam mobilnya.
Entah mengapa dia menjadi sangat curiga. Apakah karena ia takut kehilangan Yoon-gi saat ia belum mendapatkan apa yang ia inginkan? Tapi, bukankah tak mungkin terjadi apapun pada Lisa dengan Yoon-gi, maupun yang lainnya dengan Yoon-gi? Bukankah Lisa sudah memiliki kekasih? Tetapi Lisa adalah pemeran utama untuk kemarin, bisa jadi dia dan Yoon-gi bertemu lebih sering dengan maksud untuk berlatih. Karena Rosé tahu Yoon-gi adalah orang yang keras dan akan melakukan apapun untuk penampilan yang sempurna. Terlebih, Rosé ingat beberapa bulan lalu Yoon-gi sempat mengatakan bahwa sanggarnya terancam jika dia tak menampilkan pertunjukkan bagus untuk menarik minat sponsor.
Rosé mengacak rambutnya sendiri, merasa kepalanya berpikir terlalu banyak.
Lalu seketika itu juga ia terkesiap ketika melihat para gadis mulai keluar dari gedung tersebut secara berkelompok. Rosé pun mulai duduk secara tegak untuk mencari sosok Lisa.
Ah, seperti biasa. Dia yang terakhir keluar.
Rosé pun memerhatikan kemana ia pergi dan—
Ke halte bus yang sama. Lisa hanya diam, dengan wajah lelah, menunggu bus untuk datang lalu dia pun pergi menuju tempat tinggalnya.
Lisa selalu latihan lalu pulang. Sedangkan Yoon-gi—
Tak lama kemudian, Rosé melihat mobil Yoon-gi keluar dan menuju arah yang sama dengan Lisa. Maksudnya, arah apartemen tempatnya tinggal. Dan sebuah deringan mengejutkan Rosé, membuat gadis itu menatap layar dan mengangkatnya dengan cepat.
"Aku dalam perjalanan pulang. Kau bisa ke apartemenku jika kau mau."
Yoon-gi memang dalam perjalanan pulang.
Yoon-gi pun meluangkan waktu untuknya.
Ya ampun... Rosé... apa lagi yang kau pikirkan?
Dinginnya Yoon-gi memang sudah karakternya. Kesibukannya menjadi sangat padat untuk mempersiapkan pertunjukkan.
Yoon-gi takkan menghianatimu... seperti kau menghianatinya untuk sebuah kasih sayang.
Rosé pun menutup telepon dan menelan air liur dengan susah payah—mencoba kuat menahan tangisnya. Bisa-bisanya Rosé menjadi lebih buruk daripada Yoon-gi yang dingin namun setia. Rosé pun tersenyum dalam perjalanannya mengekor mobil Yoon-gi tanpa diketahuinya. Lalu menyisakan beberapa waktu di parkiran, sebelum dia menyusul Yoon-gi ke apartemennya.
Saat Yoon-gi membuka pintunya—jelas, dia baru sampai—Rosé pun segera masuk dan memeluknya.
Yoon-gi seperti biasa membiarkannya. Tak bertanya akan hari ataupun yang dipikirkannya, hanya membiarkan Rosé. Dan Rosé tahu, ini Yoon-gi yang biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ the edge of the cliff
Fanfic[M] bangtan x blackpink warn! too much shits going on