Keesokkan harinya..
"Ametta Brandson.. wake up!" Teriak Rival membangun Ametta sembaria menarik tirai hingga mata Ametta terkena silau matahari.
Ametta membuka matanya perlahan sembari ia menyeimbangi kilau sinar matahari di matanya.
"Ini sudah jam berapa?" Tanya Ametta.
"Jam 8 pagi. Cepat mandi dan turun sarapan di dapur! Setelah itu kau berpakaian bagus, aku akan membawamu jalan jalan bersama kekasihku." Jawab Rival.
"Siapp kakakkk... aku akan segera mandi!" Sahut Ametta dengan sangat ceria. Ia langsung bangkit dari tidurnya dan langsung saja ia meleset ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Rival hanya tertawa kecil melihat tingkah kekanakkan adiknya.
Rival turun ke lantai bawah dan ia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Ia membuka pesan dan menulis pesan.
To Willia Johanson :
Pukul 10 aku akan menjemputmu! Aku akan mengajakmu jalan jalan bersama adikku. Ia sangat ingin bertemu denganmu.Send.
Pesan pun terkirim.
Rival kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
Rival berjalan menuju ke arah dapur dan terlihat di sana para Pelayan sedang menyiapkan sarapan di atas meja.
Rival menarik kursi dan mendudukinya. Ia mulai menyantap pai buatan pelayan hingga tandas dan meminum coklat hangat.
Ametta pun hadir di dapur, ia sudah rapih dan wangi. Ia ikut duduk dan ikut menyantap sarapan.
"Memangnya kita akan kemana?" Tanya Ametta yang masih mengunyah.
"Selesaikan dulu makanmu baru kau boleh bertanya." Jawab Rival. Ametta hanya mengangguk paham menanggapinya.
Notif pesan masuk mengalihkan perhatian Rival.
Rival mengambil ponselnya dan melihat pesan masuk tersebut.Willia Johanson :
Siap Boss! Aku juga ingin bertemu adikmu.Rival tersenyum membaca pesan dari kekasihnya itu.
"Cepat habiskan sarapanmu, kita akan menjemput Willia." Sahut Rival.
"Iya ini sudah habis!" Jawab Ametta. Ametta meneguk habis air putih segelas lalu ia berdiri dari duduknya.
"Ayokk.." ajak Ametta. Rival mengangguk dan mereka berjalan bersama menuju keluar Mansion.
Di depan sana sudah terlihat mobil mewah Rival sudah terparkir. Mereka berdua sama sama memasuki mobil dan Rival mulai melajukannya.
☘☘☘
Di sisi lain...
Willia juga sudah rapih dan wangi, ia memakai kaus oblong putih dan jeans berwarna navy gelap. Ia memadukan penampilannya dengan sepatu kets putih.
Willia mengambil tas dan ponselnya lalu ia turun ke lantai bawah.
"Mau kemana?" Tanya Willie saat ia melihat Willia berjalan menuruni anak tangga.
"Jalan jalan bersama Rival dan Adiknya." Jawab Willia.
"Tidak mengajakku?"
"Kau akan bosan, karena duniamu hanya mabuk, mabuk, dan mabuk!"
Willie terkekeh mendengar ucapan adiknya.
"Ckk kau benar!" Jawab Willie. Sementara Willia hanya memutar bola matanya malas.
Suara langkah kaki mengalihkan perhatian mereka berdua. Di sana tampak Eliza berjalan ke arah mereka dan di belakangnya di ikuti wanita cantik.
Untuk sesaat Willie terpanah melihat wanita cantik itu, tetapi penampilannya begitu sederhana, sepertinya ia bukan dari kalangan orang kaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Willia's LOVE Journey ✓
Romance"He is right. That man is the best for you!" ucap Ethan pada Willia sang mantan kekasih. "Yahh.. Rival memang terbaik darimu" balas Willia dengan nada dingin. (Kisah dua insan yang berusaha merebut hati seorang wanita.) - Penasaran kan? Ayoo baca.