CHAPTER 9

3.8K 223 6
                                    


"Kau tidak takut?" Tanya Rival heran melihat Willia yang hanya tertawa sedari tadi.
Biasanya perempuan akan merasa takut dan berteriak histeris meminta pertolongan jika mereka di kerumuni lelaki asing bersenjata seperti ini. Tetapi Willia? Ia malah tertawa dan keasikan berbincang dengan Rival, seperti mereka sedang tidak di landa musibah!

"Untuk apa takut? Aku sudah terlatih menghadapi musuh musuh seperti ini. Dan aku percaya jika aku bersamamu aku akan aman!" Jawab Willia tersenyum.

Rival tersenyum mendengarnya, ia menyempatkan mencium jidat Willia, membuat Willia seperti akan mati rasanya!

Suara tembakan kembali menggema!
Dan tembakan itu tepat mengenai kap mobil tempat persembunyian mereka.

"Hey Rival Brandson, keluarlah.. kau sudah tidak bisa menyelamatkan diri!" Seru lelaki berjas itu yang sepertinya pemimpin mereka.

Rival memutar bola matanya mendengar teriakan itu.

Rival kembali membidik melalui persembunyiannya lalu ia menembaki lelaki itu hingga mengenai bahunya.

Untungnya tempat persembunyian Rival dan Willia sangat gelap jadi mereka tidak bisa di lihati oleh para lelaki itu.

Willia berjalan pelan menuju ke samping mobil, ia kembali membidik pistolnya dan menembaki lelaki yang satunya dan tepat mengenai kepalanya.

Para lelaki itu tersentak mendapati teman mereka 1 sudah tewas. Mereka menjadi geram dan berusaha mendekat ke arah Rival dan Willia.

"Mau menerima tawaranku? Bagaimana jika kita tidak memakai senjata? Atau berkelahi layaknya seorang lelaki jantan?! Ini hanya tawaranku saja jika kalian mau menerimanya." Teriak Rival berusaha menawari mereka hal yang konyol.

Para lelaki itu tertawa terbahak bahak mendengar teriakan Rival.

"Dasar bodoh! Di tawari yang lebih mudah malah mereka tertawa!" Cercah Rival.

"Baiklah.. kalau begitu keluarlah! Dan buang senjatamu!" Balas lelaki itu. Lalu para lelaki itu membuang senjata yang mereka pegang.

Rival tersenyum lalu ia berdiri dan membuang senjatanya. Ia mengintruskikan Willia agar tetap di tempatnya menjagai Rival.

"Tetap disini. Aku akan memancing mereka dan kau menembaknya! Jangan sampai mengenai aku!" Bisik Rival pada Willia.

Willia mengangguk paham dan tersenyum. "Siap Boss!" Bisik Willia balik.

Rival langsung berjalan keluar dari tempat persembunyiannya. Ia berjalan mendekati para lelaki itu.

"Dimana kekasihmu?" Tanya lelaki itu.

"Dia sedang ketakutan di dalam mobil. Kalian jangan menyentuhnya! Kalian punya masalah padaku maka lawanlah aku!" Jawab Rival.

Sementara di sisi lain Willia terkekeh mendengar ucapan Rival.

"Baiklah. Lawan dia!" Suruh lelaki itu pada anak buahnya di belakangnya.

3 orang lelaki di belakangnya langsung maju melawan Rival. Rival pun maju dan terjadilah baku hantam!

Rival melompati mereka dan tendangannya tepat mengenai di wajah satu lelaki itu hingga ia jatuh terseungkur ke belakang. Sementara yang satunya berhasil menangkap tangan Rival tetapi dengan cepat Rival menghantam kepala lelaki itu mengenakan kepalanya walaupun Rival sempat sedikit oleng!

Rival meninju rahang pria yang tadi menangkap tangannya dan tak lupa ia menyiku perut lelaki yang ketiga yang sedang berusaha mencekek lehernya.

Pria itu menunduk dan meringis sembari ia memegangi perutnya. Rival kembali menyiku kepala lelaki itu ke bawah hingga ia terjatuh ke bawah.

Willia's LOVE Journey ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang