Keesokan harinya...Willia terbangun dari tidurnya, ia merasa seperti ada sesuatu yang berat menindih perutnya, dan ternyata itu sebuah tangan. Willia balik menghadap ke arah belakangnya dan tatapannya jatuh pada Rival yang sedang tertidur lelap di sampingnya sembari ia memeluk tubuh Willia.
Willia tersenyum melihat wajah tenang milik Rival.
"Aku tahu aku tampan. Lama lama kau jadi gila jika terlalu memperhatikanku!" Gumam Rival dengan masih menutup matanya.
Willia tersentak dan membulatkan matanya. Pipinya merona akibat malu kedapatan memperhatikan Rival diam diam.
Rival membuka matanya dan ia langsung tersenyum melihat wajah blushing milik Willia.
"Aku sangat bahagia! Pagiku di sambut dengan wajah blushing yang manis milik seorang wanita cantik." Goda Rival dengan suara serak khas baru bangun.
Willia menundukkan kepalanya sembari ia tersipu malu.
Rival terkekeh melihat reaksi Willia.
"Balita bisa blushing juga rupanya!" Canda Rival.
Willia mengangkat wajahnya dan menatap Rival kesal. Ia mencubiti perut sixpack milik Rival hingga Rival menjerit kesakitan.
"Aduh.. aduh.. ternyata Balita ini ganas juga yah!" Ucap Rival sembari ia meringis memegangi perutnya.
Willia tertawa kecil melihat wajah kesakitan Rival.
"Jangan coba main main denganku!" Ucap Willia sembari ia terkekeh.
"Aku tidak pernah bermain main denganmu, aku serius padamu!" Canda Rival.
Willia hanya memutar bola matanya sembari ia terkekeh. Rival ikut terkekeh, lalu ia mencubit pelan pipi Willia.
Heran mengapa mereka bisa tidur bersama?
Jadi semalam, Sean melarang Rival pulang ke rumahnya, dengan kata lain bahwa Rival masih dalam bahaya karena penerror itu masih selalu mengikuti keberadaan Rival.
Setelah Eliza menyuruh Pelayan menyiapkan 1 kamar untuk Rival, Sean malah menolak dan menyuruh Rivak untuk tidur bersama Willia di kamar Willia. Awalnya Rival tersentak dan menganggap jika Sean hanya berpura pura, ternyata Sean serius mengatakan itu. Dan mau tidak mau Rival mengikuti saja perintah Sean dan jadilah dia semalam tidur bersama Willia walaupun sebenarnya Willia tidak mengetahuinya karena saat Rival memasuki kamar Willia, disitu Willia sudah tertidur lelap.
Dan Rival sangat bahagia bisa tidur bersama kekasih tercintanya!
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Willia dan Rival.
"Hey bangun, ini sudah siang! Aku membawakan baju untuk Rival, ku kira ukuran badan kita sama!" Sahut Willie di luar sana.
Rival bangkit dari tidurnya lalu ia berjalan menuju pintu dan membukanya.
Terlihat disana Willie memasak smirk liciknya!
"Berapa ronde semalam? Ku rasa kalian sangat kecapean, sampai sampai kalian bangun kesiangan!" Ucap Willie sembari ia terkekeh geli. Rival menggelengkan kepalanya sembari ia ikut terkekeh.
"Hahaha kau ada ada saja! Terima kasih untuk bajunya, aku akan membersihkan diri." Jawab Rival.
"Oke. Jika sudah selesai, turunlah sarapan. Aku menunggumu di bawah!" Balas Willie.
"Baiklah!"
Willie berlalu dari pintu kamar Willia. Sementara Rival kembali menutup pintu itu lalu ia berjalan menuju ke arah Willia.
![](https://img.wattpad.com/cover/184659234-288-k337587.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Willia's LOVE Journey ✓
Roman d'amour"He is right. That man is the best for you!" ucap Ethan pada Willia sang mantan kekasih. "Yahh.. Rival memang terbaik darimu" balas Willia dengan nada dingin. (Kisah dua insan yang berusaha merebut hati seorang wanita.) - Penasaran kan? Ayoo baca.