Maaf nih agak telat up nya. Aku bakal usahain lebih cepat lagi up nya..
Harap maklum yah, author lagi sibuk ngurus tugas kampus wkwk..☘️☘️☘️
"Willia, bersiaplah.. kau akan ikut bersama Ayahmu ke Seattle. Mereka akan mencari Rival disana." Ucap Eliza saat ia memasuki kamar Willia.
Willia menangkat kepalanya mendengar ucapan Ibunya.
"Seattle? Baiklah, aku akan menghubungi Ayah." Jawab Willia.
"Aku ikut!" Gumam Ametta pelan berharap mereka mau membawa Ametta.
Willia balik menghadap ke Ametta dan tersenyum. "Of course! Bersiaplah.."
"Kalian jaga diri baik-baik! Selalu dalam pengawasan Ayah dan Willie." Peringat Eliza.
Ametta dan Willia mengangguk paham.
"Yes Mom.. " jawab Willia.
Willia berjalan mendekati Audrey yang tengah duduk memerhatikan mereka.
"Audrey, tolong jaga Ibuku. Kau harus selalu bersamanya disini.. jangan khawatir, pengawal banyak diluar untuk berjaga." Ucap Willia sembari ia memegangi bahu Audrey dengan lembut.
Audrey tersenyum. "Iya Nyonya.. aku bersama Madam!" Jawab Audrey.
Willia tersenyum dan mengangguk. "Just call Willia, oke?"
Audrey mengangguk tersenyum.
Willia dan Ametta pun berjalan menuju ke halaman Mansion. Mereka masuk ke mobil dan sopir langsung mengantar mereka ke CIA Office.
☘️☘️☘️
Seattle.
03.40 AM.Ethan mengerahkan anak buahnya untuk membawa Rival memasuki Mansion tua miliknya.
Saat ini Rival dalam kondisi di ikat dan wajahnya di tutupi menggunakan kain hitam. Ia masih belum tersadar akibat bius untuk kedua kalinya.
"Bawa dia ke gudang!" Perintah Ethan.
"Siap, Sir.."
Mereka pun membawa Rival ke gudang bawa tanah. Di sana Rival kembali di baringkan di atas karpet.
Kedua anak buah Ethan berjalan mengikuti Bosnya dari belakang. Sementara Ethan sudah memasuki ruang kerjanya.
Ethan menduduki kursi kebesarannya dan ia membuka kancing paling atas kemejanya."Perketat penjagaan di luar. Jangan ceroboh! Kalian harus bekerja dengan baik dan telaten. Jangan selalunya ceroboh." Ucap Ethan pada kedua anak buah di hadapannya.
"Siap Sir. Kali ini keamanan lebih di perketat!" Jawab salah satu anak buahnya.
"Hm.. bagus! Kalau begitu keluarlah. Aku butuh waktu untuk menenangkan pikirkanku. Setelahnya kita sama-sama ke bawah untuk membunuh lelaki tidak berguna itu!" Usir Ethan pada kedua anak buahnya. Mereka mengangguk dan langsung berlalu meninggalkan Ethan seorang diri di ruangannya.
Ethan menyesap wine nya di gelas kebesarannya.
☘️☘️☘️
The CIA Office.
Willia dan Ametta berjalan menuju Basement. Di sana mereka sudah terkumpul menunggu kedatangan Willia dan Ametta.
Masih berjalan mendekati mereka, pandangan Willia pun langsung tertuju pada Nesa yang sedang duduk di Bagasi mobil. Disana Nesa sedang bercerita Bersama Willie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Willia's LOVE Journey ✓
عاطفية"He is right. That man is the best for you!" ucap Ethan pada Willia sang mantan kekasih. "Yahh.. Rival memang terbaik darimu" balas Willia dengan nada dingin. (Kisah dua insan yang berusaha merebut hati seorang wanita.) - Penasaran kan? Ayoo baca.