CHAPTER 8

4.3K 227 7
                                    


6.30 PM.

Malam ini Willia akan makan malam bersama Rival. Sore tadi Rival mengajaknya makan malam bersama dan Willia mengiyakan ajakkan Rival. Hitung hitung untuk membuat suasana hati Willia kembali ceria.

Ingatkan kejadian siang tadi di ruangan Willia?

Dan itu sangat membuat suasana hatinya hancur dan kesal!

"Ibu, bagaimana menurutmu penampilanku?" Tanya Willia pada Ibunya yang sedang membereskan gaun yang berserahkan akibat Willia menghamburnya.

Willia menggunakan dress hitam selutut dan ketat. Sangat pas di tubuh indahnya.

"Sangat cantik. Kau bisa gunakan kalung berlian pemberian Ayahmu. Ku rasa akan sangat cocok dengan dress cantik itu." Jawab Eliza.

"Oh iya Ibu. Aku lupa kalung itu!" Sahut Willia.

Willia pun kembali berjalan menuju meja riasnya dan membuka laci tempat ia menyimpan kalung pemberian Ayahnya.

"Ahh, ini dia." Gumam Willia senang setelah mendapatkan kalung itu.

"Ibu, tolong pasangkan." Pintah Willia pada Ibunya.

Eliza mengambil kalung itu dan ia pasangkan di leher indah Willia.

Eliza tersenyum melihat betapa cantiknya kalung itu di leher jenjang Willia.

"Very perfect!" Sahut Eliza tersenyum bangga.

"Apa aku sudah mirip seperti Ibu di masa muda Ibu?" Tanya Willia tersenyum.

"Bahkan melebihi kecantikan Ibu di masa muda Ibu, sayang." Jawab Eliza tulus.

Willia tersenyum senang, ia memeluk Ibunya erat dan menciumi kedua pipi Ibunya.

"Aku sangat bangga mempunyai Ibu secantik dirimu Ibu. Dan aku juga bahagia bisa terlahir menjadi wanita cantik seperti Ibu." Ucap Willia.

Eliza tersenyum menanggapi ucapan putrinya.

"Dan Ibu lebih bahagia dan bangga melahirkan putri secantik dirimu nak." Balas Eliza kemudian ia menciumi jidat putrinya.

Willia tersenyum manis.

"Ayo cepat, sedikit lagi Rival akan sampai." Suruh Eliza.

"Iya Ibu." Willia langsung mengambil highilss nya dan memakainya. Tak lupa ia menyemprotkan sedikit parfum di bagian lehernya.

Eliza dan Willia pun berjalan turun ke lantai bawah.

Tepat di bawa sana, sudah ada Rival yang tengah duduk berbincang bersama Willie di ruang keluarga.

Wow, cepat sekali dia. Batin Willia kaget melihat kehadiran Rival yang sangat cepat!

Kehadiran Eliza dan Willia membuat Willie dan Rival menghentikan perbincangan mereka dan mereka sama sama menatap ke arah Willia.

Untuk sementara Rival terpanah akan kecantikan Willia.

Willie yang melihat reaksi Rival hanya terkekeh pelan.

"Jangan terlalu memerhatikannya, kau akan gila nantinya! Ckk.." canda Willie menegur Rival.

Willia tersipu malu mendapati Rival yang memperhatikannya dari tadi.

Rival yang merasa di tegur langsung saja memutuskan pandangannya pada Willia.

"Dia sangat cantik!" Gumam Rival pada Willie dan hanya Willie yang dapat mendengarnya.

Willie tertawa pelan dan mengangguk paham.

"Seharusnya kau sudah sadari sejak pertama bertemu dengan adikku itu." Balas Willie. Rival tertawa kecil dan memgangguk.

Willia's LOVE Journey ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang