Saat ini Willia sedang berendam di bathtub untuk melepas penat dan lelahnya.15 menit berendam hingga Willia merasa tubuhnya sudah kembali segar. Ia bangkit dari bathtub dengan tubuh yang telanjang bulat. Ia memakai jubah handuk ia menekan tombol untuk penghisap air di bathtub agar bathtub kembali kosong.
Ketukan pintu mengalihkan perhatian Willia.
"Masih lama?" Tanya Rival di seberang pintu kamar mandi.
"Sudah selesai. Masuklah!" Jawab Willia.
Rival membuka kenop pintu dan ternyata pintu itu tidak di kunci oleh Willia.
Rival berjalan mendekat ke arah Willia lalu ia memegang Willia dengan lembut.
"Kau sangat cantik!" Tukas Rival sembari ia mengeluarkan senyum termanisnya.
Willia tersenyum membalas pujian tulus dari kekasih tampannya itu.
"Thank you, Sir." Jawab Willia sopan. Membuat Rival terkekeh mendengarnya.
"Dimana Ametta?" Tanya Willia.
"Ia sedang berbincang dengan Ibumu dan Aunty Clara." Jawab Rival.
"Ohh, wanita paruh baya itu ada di bawah? Kapan ia datang?" Tanya Willia senang.
"Sapa yang kau maksud?"
"Oh i'm sorry. Maksudku, Aunty Clara."
"Ohh, ia baru saja datang sejak 10 menit yang lalu." Jawab Rival. Dan Willia menjawabnya dengan anggukan.
Willia menyentuh bathtub dan ternyata sudah kering.
Willia melihat Rival bersandar di wastafel. Dan Willia memilih duduk di dalam bathtub.
Ia mengusapkan handuk di wajahnya yang masih basah.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Willia pada Rival. Rival mengerutkan dahinya bingung mendengar pertanyaan Willia.
"Maksudmu?"
"Ethan! Ku pikir ia sudah kelewatan jika memang dia pelakunya."
"Entah mengapa aku ragu padanya!"
Willia terbungkam mendengar ucapan Rival.
"Apa yang membuatmu ragu?"
Rival berpikir sejenak sembari ia menatap lantai di bawah.
"Entah.." jawab Rival yang masih memandangi lantai.
Willia bangkit kemudian ia berjalan hingga ke hadapan Rival. Ia menggenggam kedua tangan Rival dan mengecupnya pelan.
"Percaya pada Ayahku! Aku tahu kau ragu karena ia temanmu. Tetapi, teman tidak sepenuhnya berbaik hati di depanmu!"
Rival mengangkat wajahnya menatap Willia. Ia melihat sirat kekhawatiran di mata Willia dan itu cukup membuat hatinya menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Willia's LOVE Journey ✓
Romance"He is right. That man is the best for you!" ucap Ethan pada Willia sang mantan kekasih. "Yahh.. Rival memang terbaik darimu" balas Willia dengan nada dingin. (Kisah dua insan yang berusaha merebut hati seorang wanita.) - Penasaran kan? Ayoo baca.