CHAPTER 31

3.5K 181 2
                                    


"Your pregnant, sweety? Oh my god, i can't believe this.." seru Sean sembari ia bersorak ria. Kegirangannya di ikuti Ametta yang juga sangat senang dan bahagia mendegar kabar baik itu.

"Akhirnya sebentar lagi aku akan mempunyai ponakan yang lucu.." teriak Ametta juga ikut bersorak. Sementara yang berada di ruang keluarga sudah tertawa akibat melihat tingkah kedua orang itu.

"Ayah akan bahagia mendengar kabar ini.." ucap Eliza membayangkan Ayah mertuanya yang akan ikut kegirangan mendengar bahwa ia akan segera memiliki seorang cicit.

"Thank you all.. kalian sangat bahagia, syukurlah.." ucap Willia tak sanggup menahan kebahagiaannya. Rival ikut tersenyum dan merangkul bahu milik calon istrinya dengan sayang.

"Ayah akan mempercepat pernikahan kalian, besok semua harus di urus mulai dari pakaian pengantin, Wedding Organizer, dan yang lainnya. Aku mempunyai rencana minggu depan pernikahan kalian di selenggarakan. Tidak usah menunda lagi, agar kalian secepatnya bisa menjadi pasangan suami istri." Ucap Sean mulai serius.

Rival sangat senang mendengar Sean yang antusias atas pernikahang mereka. Akhirnya sebentar lagi ia akan mempunyai istri dan seorang buah hati. Ia akan membangun keluarga baru, kebahagian baru, dan tentunya lembaran baru. Yang dulu biarlah berlalu, sekarang waktunya ia memulai kehidupannya yang baru bersama keluarga kecilnya.

"Willie belum mendengar kabar ini, tolong rahasiakan sampai pernikahanku di selenggarakan. Aku ingin memberikan ia kejutan!" Ucap Willia.

"Kau benar, putraku itu belum mengetahuinya rupanya!! Dia akan sangat terkejut pastinya.." seru Sean.

"Aku jadi ingin cepat cepat menikah setelah melihat kebahagiaan Kakak Willia yang akan mempunyai seorang baby sebentar lagi." Sela Ametta berandai-andai.

Cepat cepat Sean menepuk jidat gadis yang dia angkat jadi putrinya itu. "Kau harus sekolah baik-baik dulu dan betul-betul pelajari dan dalami tentang Management. Ayah akan memberimu kursi CEO di salah satu cabang Kantor Kakek, aku sudah tidak mempercayai orang luar lagi. Semua cabang akan ku carikan pimpinan dari keluarga saja, aku sudah tidak percaya orang lain!"

Ametta jadi cemberut sendiri mendengarnya.

"Kau harus jadi wanita yang tangguh dan cerdas, kau tahu? Istriku yang cantik ini adalah seorang mantan Pimpinan perusahaan terkejam di USA, semua petinggi segan padanya. Kau bisa jadi seperti dirinya asal kau mau berusaha menjadi yang terbaik! Oke?" Ujar Sean.

Ametta mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, aku akan menjadi Eliza fotocopy!" Canda Ametta.

Eliza terbahak mendengar jawaban Ametta barusan.

"Dasar gadis nakal, Ibu akan menuntunmu jadi yang terbaik dari Ibu yang dulu." Ucap Eliza.

Ametta mengangguk dan tersenyum. "Iya Ibu,  makasih sudah mau mendidikku dengan baik."

"Your welcome, sweety.."

Tiba tiba percakapan mereka terhenti akibat mendengar sentakan kaki di lantai, dan pelakunya adalah Andrea, Ayah Sean.

"Mengapa aku di undang kemari? Mengapa bukan kalian saja yang mengunjungiku di Mansionku? Apa kalian tidak kasihan melihat Kakek tua ini berjalan jauh?" Serbu Andrea kesal. Bisa-bisanya mereka tidak mau berkunjung saja ke Mansionnya.

"Iya, jika ada apa-apa kalian bisa mengunjungi kami! Kita ini sudah tidak muda lagi!" Kini Karlie ikut mengeluarkan kekesalannya.

"Hahaha maafkan kami Ayah, Ibu. Ini acara perkumpulan dadakan, jadi kami tidak punya waktu untuk bergegas ke Mansion kalian!" Jawab Sean.

"Hmm.. dasar!" Cercah Andrea kesal. Cepat cepat kedua paruh baya itu mencari posisi duduk ternyaman di sofa.

"Dimana Liana?" Tanya Karlie.

Willia's LOVE Journey ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang