Willia buru buru mengambil tas dan ponselnya, lalu ia berlari menuju ke dapur dan langsung merampas roti tawar yang telah di beri selai oleh Willie di tangan Willie."Maaf kakak, aku buru buru" ucap Wiilia tergesa gesa dengan roti yang masih ia gigit.
"Memangnya kau akan kemana pagi pagi begini?" Tanya Willie.
"Ke Kantor kak, aku ada meeting pukul 8 sebentar" jawab Willia.
Setelah roti itu habis di mulut Willia, ia langsung meminum susu yang sudah di siapkan Pelayan. Setelah tandas, Willia langsung menciumi pipi Willie dan pamit pada Kakaknya.
"Kakak aku jalan dulu.. byee" teriak Willia yang hanya di balas tawa kecil oleh Willie.
Willia memasuki mobil lalu sang sopir pun mulai melajukannya menuju ke Kantor.
20 menit menempuh jalan dan akhirnya ia sampai.
Ia berlari kecil memasuki Kantor hingga ia memasuki lift khusus petinggi. Setelah itu ia kembali berlari menuju ke ruang meeting.
Saat hendak membuka pintu, ia di kagetkan dengan tangan Ethan yang menarik lengannya.
"Hey mengapa kau berlarian? Nanti kau jatuh" tegur Ethan khawatir.
Willia langsung balik menghadap ke arah Ethan.
"Astaga Ethan kau membuatku kaget! Apa aku terlambat? Apa meetingnya sudah di mulai?" Tanya Willia lagi.
"Baru akan di mulai. Mr. Johanson menunggumu di dalam, ku rasa mereka menunggu Ayahmu juga" jawab Ethan.
"Hah? Ayahku? Dimana dia? Ku kira ia sedang ke Berlin?" Tanya Willia lagi dengan raut wajah bingung.
"Ku rasa begitu, tapi entahlah.. aku juga tidak tahu mengapa Ayahmu langsung berada di sini" jawab Ethan lagi.
"Hmm.. Ayah memang sangat misterius, ia seperti siluman selalu menghilang." Balas Willia sembari ia menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Ayahnya yang seperti bak siluman.
"Hahaha kau ini.. by the way hari ini kau sangat cantik, Kekasihku." Puji Ethan dengan senyum manisnya.
Willia membalas senyuman itu dan tersipu malu. "Terima kasih, Ethan" balas Willia.
"Sama sama, Dear! Baiklah, ayo kita masuk!" Ajak Ethan. Willia hanya menganggukkan kepalanya.
☘☘☘
9.00 AM.
Tiba tiba pintu ruang meeting terbuka, semua aktivitas tiba tiba terhenti akibat suara pintu terbuka yang menganggu.
"Maaf, apa aku terlambat?" Tanya lelaki itu begitu ia kembali menutup pintu.
Willia mengalihkan pandangannya pada lelaki itu.
Seketika Willia terpanah pada lelaki itu.
Oh tuhan, mengapa ia sangat tampan? Batin Willia seperti ingin berteriak.
Ethan yang melihat reaksi Willia merasa tidak suka Willia menatapnya seperti itu.
"Ohh, Rival Brandson.. hanya terlambat 1 jam tapi tak mengapa. Silahkan duduk." Tegur Andrea.
"Thank you, Mr. Johanson"
Rival langsung berjalan ke arah tempat duduknya dan langsung saja ia mendaratkan bokongnya di tempat duduknya sembari ia membuka laptop dan data datanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Willia's LOVE Journey ✓
Romance"He is right. That man is the best for you!" ucap Ethan pada Willia sang mantan kekasih. "Yahh.. Rival memang terbaik darimu" balas Willia dengan nada dingin. (Kisah dua insan yang berusaha merebut hati seorang wanita.) - Penasaran kan? Ayoo baca.