6

3.6K 617 51
                                    

STOP YOUR LYING LIPS
An EXO FANFICTION

HUNKAI

WARNING : BL, Mpreg, Typo, Typo, dan Typo

Previous

"Siapa yang tinggal di ruangan ini?"

"Kau tidak bisa membaca nama di atas meja itu."

"Hmmm..., Xi Luhan. Siapa dia?"

"Sekertaris pribadiku."

"Di mana dia dan kenapa Anda mengajak saya ke sini. Anda ingin membandingkan pekerjaan kami? Tapi saya hanya magang di sini mana bisa dibandingkan." Jongin langsung protes, dia pikir dia akan dibanding-bandingkan kemudian drama akan dimulai seperti adegan film membosankan. Dua sekertaris pribadi memperebutkan Bos mereka. Maaf saja, Jongin tidak tertarik. Jika seseorang bernama Xi Luhan itu tertarik kepada Sehun, ambil saja. Jongin tidak akan melakukan perlawanan.

"Dia sudah meninggal."

"Apa?!" Jongin langsung memekik kaget. "Kenapa seseorang yang sudah meninggal masih memiliki ruangan di kantor ini?! Apa arwahnya datang berkunjung? Apa Anda sedang mengerjai saya sekarang. Ayolah ini tidak lucu lagi Sehun!" protes Jongin. Dia melangkah melewati Sehun berniat pergi namun Sehun menahannya.

"Dia tunanganku. Kami akan menikah dan kami sedang menunggu bayi kami lahir."

"Jadi selama ini kau sudah bertunangan?! Lalu rayuanmu itu?! Astaga kau membuatku akan tampak buruk di depan tunanganmu! Sungguh, aku benar-benar tidak paham dengan pemikiranmu Oh Sehun!" marah Jongin.

"Dia meninggal dalam kecelakaan bersama calon anak kami."

"A—apa?" Jongin terkejut. "Kau tidak sedang bercanda kan?"

"Tidak. Aku tidak bisa melupakannya karena itu aku tidak bisa membiarkan orang lain menempati ruangan ini." Bisik Sehun.

"Aku turut bersimpati atas kehilanganmu."

"Sejak peristiwa mengerikan itu, sekitar delapan tahun lalu aku tidak pernah tertarik kepada siapapun. Tidak, sebelum dirimu." Sehun mengakui perasaannya.

"Maaf, keputusanku masih sama Sehun. Aku tidak akan menikahi laki-laki. Kuharap kau menemukan pengganti Luhan yang lebih baik." Jongin tersenyum lantas keluar dari ruangan Luhan.

.

.

.

BAB ENAM

Jongin melambatkan langkah kakinya menuju lift. Dia mulai berpikir ulang tentang apa yang dia katakan kepada Sehun tadi. "Apa aku terlalu kasar? Apa aku terlalu berlebihan?" Jongin berhenti melangkah, menoleh ke belakang menunggu Sehun menyusulnya. Jongin putuskan untuk menunggu, mungkin sekitar sepuluh menit dan Sehun tidak juga muncul. Jongin melangkah meninggalkan lift kembali ke ruangan Luhan. Mengetuk pintu, Jongin tidak mendapat jawaban. Jongin putuskan untuk mendorong pintu lantas masuk. Sehun tidak ada di dalam ruangan.

"Dia mungkin memakai lift yang lain." Ucap Jongin lantas berniat pergi sebelum rasa penasaran menyergapnya. "Tidak, sepertinya aku tidak boleh melakukan apa-apa di ruangan ini. Jangan penasaran Jongin. Rasa penasaran itu membunuhmu, tidak. Kim Jongin berhenti sekarang dan keluar dari ruangan ini." Jongin berucap kepada dirinya sendiri, mencegah dirinya melangkah masuk lebih jauh ke dalam ruangan. Namun yang terjadi adalah dia tetap melangkah semakin masuk dan mulai meneliti semua hal yang ada di dalam ruangan.

Tidak ada yang istimewa dari ruangan ini. Mungkin terlihat terlalu mirip dengan ruangan yang Sehun tempati. Jongin mengamati papan nama kayu di atas meja. Membaca nama seseorang yang telah meninggal, menimbulkan sedikit rasa aneh di dalam diri Jongin.

STOP YOUR LYING LIPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang