20

2.8K 519 58
                                    

STOP YOUR LYING LIPS
An EXO FANFICTION

HUNKAI

WARNING : BL, Mpreg, Typo, Typo, dan Typo

Previous

"Astaga tidak secepat itu. Kami hanya berteman."

"Terus saja katakan kalian hanya berteman, lalu entah hari ini atau besok kalian akan berciuman dan mungkin tidur bersama."

"Aku bukan orang seperti itu."

"Kau akan memberikan apapun pada orang yang kau sukai."

"Aku tidak menyukai Sehun."

"Hahaha..., kau bahkan mengatakannya dengan tidak yakin. Kau menyukai Sehun, berhenti berpura-pura, kau memang pembohong. Lakukan apapun yang kau inginkan dan jangan datang padaku saat kau butuh bantuan. Aku kecewa padamu. Pembohong!" Seulgi melewati tubuh Jongin, memasuki mobilnya dan pergi.

"Hah!" Jongin menghembuskan napas kasar kemudian mendudukan dirinya pada salah satu anak tangga beranda. Mengamati mobil Seulgi yang melaju cepat melewati halaman depan rumahnya lalu keluar melewati pagar. Jongin mengerti kekecewaan dan ketakutan Seulgi. Jika dia berada di posisi Seulgi mungkin dia juga akan bersikap sama. Setelah menjelaskan duduk permasalahannya kepada Seulgi sekarang yang tersisa hanya menunggu dan berharap persahabatan mereka tidak berakhir karena masalah ini. "Maaf." Ucap Jongin seorang diri.

Jongin berdiri dari tangga beranda dan berjalan dengan lesu memasuki rumah, mengabaikan pertanyaan dari ibunya untuk kedua kali. Jongin masuk dan mengunci kamar mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada Sehun soal rencana mereka untuk bertemu dengan Seulgi dan Irene yang dibatalkan. Jongin lantas merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, dia tiba-tiba merasa lelah. Tidak lama setelah Sehun membaca pesan Jongin ponsel milik Jongin berdering, Jongin melirik ponselnya, Sehun yang menghubunginya. Jongin tidak ingin berbicara dengan siapapun sekarang, pertengkarannya dengan Seulgi menghancurkan sisa harinya. Jongin menolak panggilan Sehun dan mematikan ponselnya. Membenahi posisi berbaringnya, mengambil guling, berbaring miring sambil memeluk guling. Meski pikirannya sedang kalut, Jongin kalah oleh rasa lelahnya dan terlelap, mungkin efek kurang tidur saat di rumah Sehun baru terasa sekarang. Jongin terlelap tanpa tahu rencana Sehun untuk mengunjunginya akibat rasa cemas karena Sehun menolak panggilannya dan mematikan ponselnya.

.

.

.

Jongin membuka kedua matanya, mengerjap beberapa kali kemudian menggeliat di atas ranjang tempat tidurnya. Menatap langit-langit kamar selama beberapa saat sebelum melihat ke arah jam dinding. Pukul empat sore, cukup lama dia terlelap. Jongin memutuskan untuk turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah tidur siang dalam durasi waktu yang lama kemudian mandi, sepertinya ide yang sangat bagus. Menyegarkan tubuh, menghilangkan penat, mungkin menghilangkan stress juga. Di dalam kamar mandi ketika dirinya berdiri di bawah pancuran air dingin, ingatan tentang pertengkarannya dengan Seulgi kembali terbayang. Jongin menunduk mengamati lantai ubin basah di bawah kedua telapak kakinya. Memanggil semua kenangan dan ingatannya bersama Seulgi. Mencari kesalahan yang dia lakukan, mencoba mengerti kesalahan Seulgi.

"Apa aku benar-benar melakukan kesalahan besar?"

"Apa aku benar-benar munafik?"

"Apa aku ini pengkhianat?"

"Apa sebaiknya aku tetap menjadi dekat dengan Irene seperti rencana kami sebelumnya?"

"Tapi Sehun terlihat seperti orang baik? Memang awalnya dia mengesalkan tapi setelah aku mengenalnya cukup baik dia tidak seburuk dugaan awalku."

STOP YOUR LYING LIPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang