STOP YOUR LYING LIPS

END

STOP YOUR LYING LIPS
An EXO FANFICTION

HUNKAI

WARNING : BL, Typo

Rating: T

Previous

"Selamat bekerja jika ada hal yang tidak Anda mengerti langsung tanyakan padaku."

"Iya Tuan."

"Setelah laporanmu selesai Anda teliti ulang kemudian Anda kirim ke akunku. Di sini, ini akunku. Anda kirim padaku. Aku akan mencocokan dengan yang lain dan akan memanggil Anda jika ada sesuatu yang tidak beres, karyawan di sini sudah sering lembur. Jangan berharap Anda bisa pulang pukul enam sore setiap hari."

"Iya Tuan."

"Selamat bekerja."

"Terimakasih Tuan Im Jaebum."

Jaebum tersenyum, menepuk pundak kanan Jongin singkat kemudian keluar dari kubikel Jongin membawa kursi berodanya kembali ke tempatnya. Jongin memulai pekerjaannya, sekarang bahkan baru pukul sebelas pagi dan sudah ada nyaris ratusan laporan pengeluran perusahaan. Jongin menelan ludah kasar dan menguatkan niat untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik hari ini.

.

.

.

Sehun mengamati meja kerja Jongin yang kosong di sampingnya. Dia tidak tega melakukan semua ini dia juga berulang kali menahan diri untuk tidak melihat bagaimana keadaan Jongin dan berulang kali menahan diri untuk tidak meminta Jongin kembali ke ruangannya. Sehun meyakinkan dirinya sendiri jika ini adalah tindakan tepat jika Jongin bersikeras ingin menghadapi New York seorang diri dia harus belajar menaklukan rintangan yang ada di depan matanya sekarang. Hidup memang tidak mudah dan kenyataan seringkali terasa berat, sekarang masih di tempat kelahiran Jongin, sekarang dia masih dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dengannya. New York pasti ratusan kali lebih berat dibanding apa yang akan Jongin hadapi di sini.

.

.

.

BAB DUA PULUH EMPAT

Hari ini beruntung tidak ada kesalahan fatal yang terjadi meski Jongin baru benar-benar keluar ruangan pukul enam tiga puluh sore dengan tubuh yang terasa seperti baru saja tertabrak truck. Mungkin terdengar berlebihan, namun begitulah rasanya. Jauh lebih melelahkan dibanding berada di dalam studio tari dan menari selama tiga jam tanpa berhenti. "Inilah dunia kerja Jongin." Ucap Jongin kepada dirinya sendiri.

"Jongin!"

"Hai Jackson." Balas Jongin sambil tersenyum melihat Jackson mengejar langkah kakinya di lorong gedung.

"Kau langsung pulang?"

"Iya, aku lelah sekali."

"Apa ini pengalaman pertamamu bekerja sungguhan?"

"Kurang lebih begitu." Kekeh Jongin.

"Aku juga merasakan hal yang sama saat pertama kali melakukan pekerjaan ini."

"Ah, kenapa kau bekerja di sini kalau boleh tahu? Kenapa magang di sini?"

"Magangku sudah selesai sekarang aku benar-benar bekerja di sini, kurasa orangtuaku sudah lelah dengan sikap manjaku dan mereka ingin aku tahu bagaimana dunia kerja itu yang sebenarnya." Ucap Jackson kemudian tertawa.

Jongin tersenyum mereka berjalan bersama menuju lift, Jongin yang membuka pintu lift dan membiarkan Jackson melangkah lebih dulu. Mereka berdiri berdekatan, Jackson melirik Jongin. "Kau punya mata violet."