16

2.6K 492 23
                                    

STOP YOUR LYING LIPS
An EXO FANFICTION

HUNKAI

WARNING : BL, Mpreg, Typo, Typo, dan Typo

Previous

Setelah makan malam Jongin sempat berbincang dengan Somi dan Nyonya Oh, mereka sangat menyenangkan. Kemudian setelah sekitar satu jam menghabiskan waktu dengan mereka Jongin naik ke atas ranjang tempat tidur, menempati kamar yang dulu ditempati Sehun dan Luhan. Jongin berbaring miring, sengaja membuka jendela kamar dan dia bisa melihat langit malam juga bulan yang tengah purnama. Jongin memeluk guling dengan erat, dia tidak bisa tidur, bukan karena takut atau semacamnya. Entahlah, Jongin juga tidak yakin.

"Apa mungkin...," Jongin menggumam seorang diri kemudian memutuskan untuk keluar kamar dan berjalan menuju kamar Sehun.

Sekarang sudah tengah malam, hanya satu lamu di ruang tamu di lantai satu yang dibiarkan menyala. Lampu di lantai dua juga hanya dinyalakan di bagian lorong ruangan. Jongin sudah cukup lama terjaga. Jongin berdiri di depan pintu kamar Sehun dengan ragu, apa dia harus mengetuk dan membangunkan Sehun atau tidak. "Kalau aku mengetuk memang kami akan membicarakan apa?" Jongin bingung sendiri, dia berniat kembali ke kamarnya dan berbaring di sana entah akan berapa waktu lamanya untuk terlelap, Jongin tidak peduli.

"Astaga!" Jongin memekik pelan dan membeku di tempat. Dia mendengar suara tangis, tidak jelas, namun dia yakin itu suara tangis. Jongin mengusir pemikiran soal hantu atau sejenisnya. Jongin melangkah mendekati sumber suara. "Di sini?" Jongin bertanya pelan kepada dirinya sendiri. Telinga kanannya ia tempelkan pada daun pintu kamar Sehun. "Sehun?" Jongin tidak yakin. Menarik napas dalam. Jongin akhirnya mengetuk pintu. "Sehun." Panggil Jongin. "Sehun." Jongin memanggil untuk kedua kali. Jongin putuskan untuk menunggu beberapa saat, jika Sehun tidak membukakan pintu dia akan kembali ke kamar.

Pintu kamar terbuka. Jongin tersenyum menatap Sehun. "Kau belum tidur?" Sehun bertanya dengan suara parau.

"Ahh itu..., aku hanya ingin bertanya apa kau sudah mengabari keluargaku jika aku berada di sini?" cengir Jongin.

"Sudah, sudah aku lakukan sejak sore tadi."

"Ahhh begitu syukurlah...," Jongin ingin langsung pergi namun dia tidak bisa menghentikan dirinya yang justru memperhatikan Sehun. "Kau menangis?"

"Tidak..., aku hanya...," Sehun tertawa pelan. "Yah kau tahu terkadang kau teringat kepada orang-orang yang kau sayangi yang sudah meninggalkanmu....,"

"Aku mengerti." Ucap Jongin, memotong ucapan Sehun dengan memeluknya. "Aku mengerti." Bisik Jongin.

Sehun memejamkan kedua matanya, membalas pelukan Jongin. Membenamkan wajahnya pada ceruk leher kanan Jongin. Di tengah malam, di depan pintu kamarnya dengan lampu lorong ruangan yang menyala. Tanpa siapapun yang menyaksikan, hanya dirinya dan Jongin yang masih terjaga.

.

.

.

BAB ENAM BELAS

"Apa kau merasa lebih baik sekarang?" Jongin bertanya setelah melepas pelukannya.

"Ya, terima kasih banyak."

Jongin tersenyum. "Tidak masalah." Ucap Jongin kemudian menghapus air mata Sehun dengan kedua telapak tangannya. "Tidurlah."

"Kau juga."

"Selamat tidur Jongin."

"Selamat tidur Sehun."

Jongin melangkah kembali menuju kamar tidur, menutup pintu kamar. Jongin memandangi daun pintu yang terkunci itu dengan teliti. Jongin berjalan menuju ranjang tempat tidur, dia tidak langsung berbaring melainkan duduk di ujung ranjang kembali memandangi frame-frame foto yang terpajang di atas meja rias. "Apa yang aku katakan tadi? Menjadi lebih dari sekedar teman? Kenapa sekarang jika diingat kembali terasa memalukan." Keluh Jongin. "Memang jika lebih dari sekedar teman kami akan menjadi apa?" Jongin bertanya kepada dirinya sendiri mengamati foto dimana Sehun memeluk Luhan dan tiba-tiba membayangkan bagaimana jika dirinya berada di posisi Luhan? Itu terasa benar namun juga terasa menyakitkan dan menakutkan.

STOP YOUR LYING LIPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang