"Morning wife" sapa Afgan dan memberikan sebuah kiss ke bibir sang istri
.
"Hello honey. Mau di masakin apa buat sarapan?" tanya Sheryl
.
"Apapun tak masalah bagiku. Asal kau memasaknya dengan rasa cinta untukku sayang"
.
"Apapun tak masalah? Jika aku memasak udang bagaimana? Kau kan alergi tuan tampan. Hahaha" Sheryl tertawa. Momen itu membuat Afgan gemas dan ingin selalu dekat dengan istrinya itu
.
"Alergi pun tidak masalah, asal kau yang tiap malam mengobati wajahku nona cantik" Afgan menjawab dengan santai
.
"Dasar raja gombal kau. Tinggu disini, aku akan memasak makanan spesial untukmu. I'll be back at five minutes" Sheryl tersenyum
.
Seperti itulah kehidupan pengantin yang baru saja menikah tiga bulan yang lalu. Afgan dan Sheryl awalnya hanya sebatas kenal di salah satu komunitas mahasiswa, dan saat itu Afgan selalu membuat Sheryl kesal, karena orangnya memang ngeselin sih hehe. Tapi ya namanya benci memang suka jadi cinta, seperti Afgan yang bangun tidur tiba tiba saja langsung kepikiran Sheryl pada saat itu.
.
"I'm back honey, nasi goreng seafood kesukaan kamuuu" Sheryl membawa dua piring nasi goreng hasil memasaknya "Kita makan sama sama, sebelum kamu pergi ke kantor"
.
"Selalu sayang, ayo" Afgan tersenyum. Dilanjut dengan mengangkat telepon dari sang ibu.#On Call#
M. Afgan: Halo agan, gimana kantor barunya?
Afgan: Belum berangkat ma, ini baru sarapan. Mama doain aja ya semoga agan betah di kantor barunya
M. Afgan: Iya mama selalu doain. Sheryl mana? Mama mau bicara
Afgan: Ada ma, sebentar. Sayang, ini mama
Sheryl: Halo mamaaa, gimana kabarnya? Kangen deh
M. Afgan: Halo sayang, baik. Sini dong main lagi ke Padang
Sheryl: Iya mama, nanti lebaran Sheryl kesana sama Afgan yaaa
M. Afgan: Mama boleh nitip sesuatu?
Sheryl: Oh boleh dong, mama mau apa? Dodol betawi? Roti buaya? Atau blouse batik tulis? Nanti Sheryl sama Afgan bakal beliin buat mama
M. Afgan: Ah, yang begitu mah udah mainstream, mama pengen yang eksklusif
Sheryl: Eksklusif?
M. Afgan: Cucu. Hihihihihi
Sheryl: Oh.... I... Iya ma, doain aja hehe. Udah dulu ya ma, Afgan mau berangkat, Sheryl juga ada janji sama temen
M. Afgan: Oke sayang, hati hati. Jangan terlalu capek nanti promilnya gagal
.
"Gan" panggil Sheryl dengan lemas
.
"What happend baby, hm?" tanyanya
.
"Mama kamu Gan. Mama kembali meminta itu sama aku" airmata Sheryl sudah tumpah
.
"Hey, kenapa nangis? Dengarkan aku, banyak anak anak yang butuh asuhan, yang tidak punya orang tua. Kita bisa mengangkat mereka bukan?" Afgan berusaha membuat Sheryl tenang
.
Sheryl terdiam sejenak "Tapi tetep bakal beda rasanya Gan, aku ngerti kamu juga mau kan punya anak dari aku. Mama papa kita mau gendong cucu dari aku"
.
"Tenang sayang, perlahan mereka akan mengerti. Aku berangkat dulu, jangan dipikirin. Kalau kau stress nanti malam kita belanja" Afgan mencium kening istrinya dan segera melajukan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dengannya Ku Dengan Dia
FanfictionJika ikatan janji itu menyakitkan bagi kita, mengapa harus ada pertemuan pada saat itu? Ocha dengarkan satu kata terakhirku ini, aku mencintaimu. . Gan, bisakah kita tidak usah terikat oleh janji itu? Namun apa, ini terlalu mustahil. Jangan coba cob...