PART 10

266 16 3
                                    

Pagi hari yang sebenarnya agak mendung. Ditambah suasana dingin yang bikin mager. Dan Afgan masih menyelimuti dirinya di kasur.
.
"Honey" panggil Sheryl kepada suaminya
.
"Hmm?" Afgan setengah sadar
.
"Ngantor hari ini?" tanya Sheryl
.
"Iya lah ngantor"
.
"Bisa gak kamu pindah kantor atau pindah divisi gitu?" ujar Sheryl
.
Afgan kaget "Hah? Buat apa pindah? Aku udah nyaman kok di posisi sekarang"
.
"Pindah biar jangan sama Rossa. Aku ini tau Gan, kamu tiap hari sama dia kan? Kerja bareng, main bareng anaknya, apa apa bareng" Sheryl menunjukkan sisi cemburunya
.
Afgan menghela nafas "Sayang" dilanjut dengan membelai rambut Sheryl "Aku kan sudah janji di depan penghulu lima bulan yang lalu. Janji buat cuma cinta sama kamu, janji buat gak akan sakitin kamu"
.
Sheryl tersenyum "Beneran kamu gak akan khianatin janji itu?"
.
"Engga lah baby, kamu gak percaya sama aku?" Afgan menaikkan satu alisnya
.
"Percaya sayang" Sheryl mencium pipi suaminya

Dalam diam nya Afgan melamun. Maafkan aku sayang, aku hampir mencintai seseorang selain kamu. Sudah kucoba untuk hindari, namun selalu tidak bisa. Tapi aku janji sayang, janji akan mencintai kamu dalam seumur hidupku, batin Afgan.
.
.
.
Di waktu yang sama namun kehidupan yang berbeda.
.
"Kakak!! Mau jadi apa kalau bolos sekolah cuma gara gara hujan?" Rossa sedikit membentak anak lelakinya
.
"Dingin bu. Sehariii aja bu" Rizky memelas
.
"Ayaaaahhh, ini kakak gak mau berangkat. Ibu pusing ah"
.
"Ada apa sih? Ibu marah marah terus" ujar Rangga
.
"Ini kakak mau bolos cuma gara gara hujan. Kata guru nya hari ini ada ulangan matematika" jelas Rossa
.
"I hate mathematic. Ulangan bisa susulan. Pelajaran hari ini gak ada yang rame" Rizky berkata sembari memeluk guling di kasur

Rossa sudah geram. Ia hendak memarahi anaknya, namun tidak mau terlalu keras juga. Bingung, kata apa lagi yang harus ia keluarkan sekarang?
.
"Udah, ibu jangan emosi" Rangga tetap kalem "Kamu keluar dulu, biar aku yang bujuk" bisiknya kepada Rossa
.
.
.
Rossa sampai di kantor dengan sedikit terlambat. Biasa drama pagi emak emak. Padahal Rossa merupakan seseorang yang on time.
.
"Sorry gua telat" Rossa sedikit ngos ngosan karena berlari mengejar absen agar tidak mendapat warning
.
"Tumben" ujar Bunga
.
"Pagi ini drama banget ya ampun. Kakak tiba tiba gak mau sekolah, gas habis, hujan. Hadeeuuhh" Rossa sudah pusing "Afgan mana?" ia melihat mejanya masih kosong
.
"Belum dateng. Tadi gua WA gak di jawab"
.
"Biar aku yang telepon" Rossa mengeluarkan ponselnya

Sementara Afgan sedang mandi. Ponselnya ia simpan di meja dekat kasur. Dan ketika ada nama Rossa di layarnya, Sheryl sigap mengangkatnya.

#On Call#
Sheryl: Ada apa teleponin suami saya?
Rossa: Oh maaf mbak, itu suami nya kok belum ke kantor ya? Ada yang harus di selesaikan soalnya
Sheryl: Lagi quality time bareng saya. Udah ya anda gak usah ganggu lagi
Rossa: Ya silahkan. Sah sah aja kalau mau quality time, tapi suami anda tidak izin cuti ke kami lho
Sheryl: Harus izin? Oh ya udah, saya yang izin aja sekarang. Ibu Rossa, saya Sheryl sebagai istri Afgan mau meminta izin terkait suami saya tidak bisa hadir di kantor dikarenakan dia sangat rindu kepada saya
Rossa: Izin kok kayak anak tk. Izin kerja bukan gitu caranya
.
Rossa memutuskan sambungan telepon. Dari pada endingnya dia emosi terus marah marah, mending akhiri saja.
.
"Istri si Afgan tuh kenapa sih, posesif banget" Rossa kesal
.
"Ya iyalah. Orang si Afgan nya aja begitu" jawab Bunga
.
Rossa bingung "Begitu gimana?"
.
"Lu gak sadar Cha?"
.
"Bodo amat ah"

Satu jam kemudian Afgan mulai menampakkan dirinya. Siap siap kena semprot Rossa.
.
"Ngapain kesini?" tanya Rossa dengan sinis
.
"Iya maaf. Tau sendiri kan Sheryl gimana orangnya" Afgan menunduk
.
"Kalau di kantor tuh jangan bawa bawa masalah pribadi, bisa profesional kan? Ya udah, katanya mau quality time, sana" Rossa berbicara tanpa menatap Afgan sedikitpun

Afgan tak mempedulikan kata kata Rossa. Ia tetap menuju meja kerjanya dan melanjutkan tugasnya untuk hari ini.
.
"Aturan tetap berlaku ya. Telat lebih dari tiga puluh menit potong gaji" ujar Rossa
.
Afgan pasrah "Ya udah"

Suasana hening, tidak seperti biasanya mereka ramai dengan canda gurau. Ingin sekali Afgan memulai pembicaraan, namun bibirnya membeku, sulit sekali untuk mengeluarkan sebuah omongan. Ia rindu Rossa yang kemarin, Rossa yang ceria dan selalu berbicara ketika saat saat seperti ini.
.
"Cha, ini tas yang lu beli kemarin diskon  50%" secara tiba tiba Bunga membuka pembicaraan
.
"Ah serius?"
.
"Iya, tapi cuma di sociolla" ujar Bunga
.
"Oke fix gua beli yang navy" Rossa tersenyum
.
"Gua keluar sebentar ya, mau beli kopi"
.
"Nitip dong, ice kopi pesenan gua biasanya, udah hafal kan?" kata Rossa
.
"Siap bu boss" Bunga meninggalkan ruangan

Tinggal Rossa dan Afgan yang ada di ruangan ini. Keduanya masih sama sama terdiam.
.
"Marah sama aku?" Afgan memberanikan diti untuk memulai percakapan
.
"Ngapain marah?" Rossa masih jutek
.
"Cha plis"
.
"Cepet kerjain, dan kirim ke aku. Butuh secepatnya" Rossa mengalihkan pembicaraan
.
"Permisi" ujar seorang office girl yang tiba tiba berada di ruangan ini "Bu Rossa, ada panggilan dari pak boss, sekarang"
.
"Baik, saya segera kesana" Rossa sigap mempersiapkan semuanya
.
.
.
"Gan, Ocha mana?" tanya Bunga yang baru datang
.
"Lagi di ruangan pak boss" jawab Afgan
.
"Hmm okay, kopi nya aku simpen di kulkas aja" Bunga membuka kulkas "Gan"
.
"Hmm?"
.
"Istri lu posesif ya?" tanya Bunga
.
"Dulu sih biasa aja. Semenjak gua kenal Ocha jadi gini" Afgan mengangkat kedua bahunya "Entahlah"
.
"Istri lu sadar kalau lu ada apa apa sama Ocha" jelas Bunga
.
"Gua udah coba Nge, udah coba ngehindarin rasa gua ke Ocha. Tapi selalu gak bisa" kata Afgan
.
"Jangan hindarin, anggap aja lu itu ngefans atau udah anggap Ocha sebagai kakak lu gitu, jangan pake hati" Bunga menasihati Afgan
.
"Gua sempet mikir kalau gua mau jalanin sebuah 'hubungan' sama Ocha, tanpa peduli kita udah nikah. Tapi gua gak mau nyakitin orang yang gua sayang" ujar Afgan
.
"Jangan Gan. Jahat lu kalau kayak gitu"
.
"Tapi orang bilang, kalau ada dua cinta yang datang, pilihlah cinta yang kedua. Karena kalau yang pertama akan ada yang kedua, yang kedua tidak akan ada lagi" Afgan bingung
.
"Ya tapi kan kondisi kalian sekarang udah nikah Gan. Gak bisa kayak gitu"

Rossa datang. Ia langsung menuju meja kerjanya, duduk sembari memegang kepalanya.
.
"Astagaaa" ujarnya dan masih memegang kepalanya
.
"What happend Cha?" tanya Bunga
.
"Duduk kalian, aku mau bicara" ujar Rossa "Jadi gini guys, project yang kemarin kita bahas di rapat itu akan dilaksanakan MINGGU DEPAN"
.
"WHAT??" Afgan dan Bunga kaget
.
"Dan gua ketua sekaligus penanggung jawab project itu. Gua harap kalian bantu gua, support gua, jangan bikin gua badmood or males kalau di kantor" jelas Rossa "Dan tugas kalian di project ini udah gua email in"

Kau Dengannya Ku Dengan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang