Di sebuah kantor, terlihat Rossa yang sedang sibuk berbincang dengan client nya. Pantang berhenti sebelum deal, artinya selama client tersebut belum berkata 'deal', itu artinya Rossa masih harus mengeluarkan ide idenya.
.
"Kalau dekorasi yang ini gak bisa ambil wardrobe yang ini?" tanya wanita itu
.
"Wardrobe nya terlalu soft mbak, sedangkan dekor nya agak nge jreng dengan warna gold kuning ini. Dan kita belum bisa padu padan warna warna seperti ini mbak" jawab Rossa yang dari tadi sudah lelah, client satu ini memang agak banyak mau
.
"Hmm... Ya sudah, wardrobe nya saya ambil yang pilihan pertama, warna soft grey"
.
"Okay, berarti untuk dekor nya bisa apply yang ini ya" Rossa menunjukan sebuah print out gedung pernikahan yang terlihat megah
.
"No. Saya tetap masih ingin di dekorasi gold ini mbak" wanita tersebut belum juga mengucapkan 'deal'
.
"Kan udah saya bilang mbak, kalau mau yang gold bisa ambil wardrobe warna yellow, gold, atau rosegold"
.
"Ya udah, saya ambil rosegold. Dan saya mau konsep nya seperti ini" memberikan sebuah kertas di atas meja
.
"Okay, deal. Jangan lupa DP nya paling telat H-15 resepsi ya" Rossa menghela nafas
.
.
.
Di tempat yang sama terdapat lelaki berjas hitam sedang menunggu sesuatu. Dengan kacamata yang selalu terpampang dalam wajah tampannya, ia masih terlihat kaku di lingkungan ini.
.
"Ooh, kamu karyawan baru disini. Rapi banget pake jas kayak gitu, yakin bisa nyaman kerja di lapangan?" ujar Rossa
.
"Ganteng kan kalau rapi gini? Tapi sayang, saya sudah ada yang punya mbak hehe. Mbak nya jomblo ya? Gitu amat ngeliatin saya, yang sabar ya mbak, semoga...." belum selesai berbicara sudah di potong oleh Rossa
.
"Yang saya tanya, kamu bisa yakin gak kerja di lapangan dengan pakaian seperti itu?" nada bicara Rossa sedikit meninggi
.
"Yang penting ganteng dulu, kalau udah ganteng gini kan bisa jadi daya tarik, dan bakal ngaruh ke kerjaan" jawab Afgan dengan percaya diri
.
"Ya sudah, nanti siang kita ke pasar, beli kertas undangan sama kain"
.
Afgan kebingungan "Kita? Cuma berdua? Mbak plis jangan modusin saya terus, istri saya marah lho nanti"
.
"Iya berdua, karena hari ini yang kosong cuma kita berdua. Sampaikan ke istrimu, bahwa saya sudah menikah sejak tujuh tahun yang lalu, ini suami saya, dan ini anak saya yang tampan karena ibunya sangat cantik" Rossa memperlihatkan foto keluarganya
.
"What?" Afgan kaget hingga melompat "Jadi sebenarnya umur ibu itu berapa?" tanyanya
.
"Gak penting tanya tanya umur. Dan jangan panggil ibu karena saya bukan ibu kamu, apalagi selingkuhan bapak kamu" tatapan Rossa sudah tajam
.
"Hmm okelah. Siapa namamu wahai nona jutek?"
.
"Saya Rossa" jawabnya
.
"Saya Afgan" Afgan tersenyum
.
"Gak nanya. Dan saya ini atasan kamu disini"
.
"Saya juga gak nanya mbak hehe" jawab Afgan, dan Rossa pergi meninggalkannya sendirian
.
.
.
Rossa sudah bersiap siap untuk pergi membeli bahan untuk event satu minggu kedepan. Meski makan siangnya terlewatkan karena banyaknya pekerjaan yang harus ia kerjakan, namun semangatnya tetap konsisten dari pagi.
.
"Mbak, kayaknya kalau kain merahnya cuma lima meter bakal kurang deh, ini di kanan harus dua meter, di kiri juga, belum di meja buat cake nya" ujar Bunga
.
"Hmm iya juga ya" Rossa berfikir keras "Terus ini jadinya mau pake bunga rose atau papper flowers aja?"
.
"Ini kan acara sweet seventeen mbak, kayaknya kalau rose asli terlalu mewah, papper flowers bisa lebih fancy"
.
Afgan tiba tiba muncul dengan rambut klimisnya "Mbak Rossa, apa anda sudah siap?" tanyanya
.
"Oh sudah, saya sudah siap. Unge tolong list dong barang barang yang harus kita beli sekarang" perintah Rossa
.
"Saya makan dulu Mbak Rossa" Afgan mengeluarkan tupperware berbentuk love "Makanan ini adalah masakan istri tercinta saya, wanita yang paling cantik dan bohay menurut saya"
.
"Waktu makan kamu cuma lima menit, Afgan! Dimulai dari detik ini. Lima menit tidak selesai saya hukum" tegas RossaAkhirnya Rossa harus menunggu Afgan makan selama lima menit. Wangi nasi gorengnya sangat menggugah selera, hingga perut Rossa bunyi.
.
"Laper mbak? Makan dulu, daripada pingsan di pasar" ujar Afgan sembari menikmati nasi goreng seafood buatan Sheryl
.
"Ga. Diet" jawab Rossa singkat
.
"Dasar wanita"
.
"Waktu makan anda tinggal dua menit lagi" Rossa mengingatkan waktuHingga pada akhirnya, Afgan melakukan makan siang selama tujuh menit lima puluh detik. Dan hal itu membuat Rossa marah.
.
"Kamu pria makan aja lama banget!! Buang waktu tau gak. Ayo cepet berangkat, ini kunci mobilnya, kamu yang stir" bentak RossaNext? 10 comments ah😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dengannya Ku Dengan Dia
FanfictionJika ikatan janji itu menyakitkan bagi kita, mengapa harus ada pertemuan pada saat itu? Ocha dengarkan satu kata terakhirku ini, aku mencintaimu. . Gan, bisakah kita tidak usah terikat oleh janji itu? Namun apa, ini terlalu mustahil. Jangan coba cob...