#FLASHBACK ON#
1 tahun yang lalu
Rangga tengah mempersiapkan keberangkatannya. Ya, ia ada project di Australia selama dua minggu. Berkali kali ia cek barang bawaannya, khawatir ada yang tertinggal. Ia dibantu dengan sang istri.
.
"Ayah, jangan lupa oleh oleh. Aku mau mainan yang tadi malem aku kirim fotonya" ujar Rizky
.
"Iya sayang" Rangga mencium kening Rizky
.
"Ayah, ini parfum nya simpan di koper, jangan di tas nanti di sita" Rossa terlihat sangat teliti memeriksa barang bawaan suaminya
.
"Ah iya aku lupa"
.
"Ayah mending sekarang tidur deh, besok jam 8 udah harus di airport kan. Jangan sampe kesiangan" Rossa mematikan lampu kamarnyaKeesokan harinya semua sudah siap. Barang bawaan Rangga sudah dimasukkan ke dalam mobil. Rossa masih di kamar, masih membersihkan kamar tidurnya. Namun, saat ia sedang menyapu lantai, entah mengapa foto Rangga tiba tiba terjatuh dan pecah.
.
"Foto ayah? Kok jatuh?" firasat Rossa buruk saat itu. Entah mengapa hatinya tak ingin Rangga pergi "Ayaahh" ia langsung berlari ke luar kamar
.
"Ada apa ibu?" Rangga bingung
.
"Sayang.." Rossa menghela nafas "Jangan pergiii" ia memeluk Rangga
.
"Hah?" Rangga tambah bingung "Kamu kenapa sih?"
.
"Jangan pergiii, aku mohon" Rossa memelas
.
"Kenapa? Aku kan udah janji sayang" ujar Rangga
.
"Feeling aku gak baik. Please sayang, jangan tinggalin aku" Rossa menenggelamkan kepalanya di dada Rangga
.
"Sayang, kenapa sih? Ini kayaknya Rizky mau punya adek, ibu manja banget sih" Rangga menggenggam kedua tangan Rossa "Dengerin sayang, aku pasti pulang, aku pasti bawa bonus. Someday aku pasti aja kalian kesana, ya? Ini kan project besar aku sayang, doain aku ya" Rossa hanya menganggukHingga akhirnya Rossa dan Rizky mengantar Rangga hingga masuk ke pesawat. Hati Rossa sudah tidak tenang, apa yang akan terjadi? Tanyanya. Setelah berpelukan mereka pulang bersama supir. Rossa berusaha menghilangkan perasaan buruk itu.
.
"Lia, tolong dong pesanan yang kemarin segera di kirim, jangan tunggu sore ya" ujar Rossa
.
"Siap bu"
.
"Baiklah, saya ke dalam dulu, mau ambil makan"Kebiasaan Rossa ialah makan sembari menonton tv, dan siang itu ia lakukan. Setelah mencium aroma masakan yang terasa nikmat, ia segera mengambil remote tv.
"Selamat siang pemirsa. Indonesia kembali berduka, pesawat citizen dengan nomor penerbangan AB345FG rute Makassar ke Australia dikabarkan hilang kontak. Pesawat diduga jatuh di daerah laut dengan kedalaman 230m"
Rossa langsung lemas. Piring makanannya terjatuh. Ia terus memperhatikan berita itu, dan benar, itu adalah pesawat yang dinaiki Rangga. Ia menangis, dan langsung pergi menuju bandara.
Rossa menangis sesegukan bersama keluarga korban kecelakaan pesawat lainnya. Bahkan ia memaksa untuk ikut dengan tim sar.
.
"Sudah bu, tim kami yang akan mencari korban" ujar salah satu petugas
.
"Gak bisa mbak, saya pokoknya mau ikut!" Rossa bersikeras
.
"Lokasi kami ekstrim bu, jauh dari daratan. Ini berbahaya bagi yang belum berpengalaman"
.
"Saya akan tunggu di daratan. Saya mau ketemu suami saya" Rossa berteriakSayang, bertahan sayang. Kamu gak boleh pergi, kamu janji bakal pulang kan? Tahan sebentar ya sayang, tim sar akan kesana, jangan pergi, jangan tinggalin aku sendirian.
Malam harinya Rossa terus menangis. Sedari tadi ia engan melakukan apapun. Pikirannya hanya pada suaminya.
.
"Ibu?" panggil Rizky
.
"Eh, iya kak?"
.
"Kok nangis bu? Ayah kemana ya, kok belum ngabarin aku?" tanya RizkyRossa mensejajarkan tubuhnya dengan Rizky. Ia memeluk anak lelakinya dengan hangat, airmata nya tak tertahan lagi.
.
"Doain ayah ya kak" ujar Rossa
.
"Ayah kenapa bu? Apa kecelakaan pesawat tadi siang itu pesawat ayah?" Rizky kaget. Rossa hanya mengangguk pelan. Rizky langsung menangis
.
"Doain semoga ayah masih bisa bertahan disana"Keesokan harinya Rossa mendapat kabar bahwa suaminya sudah tidak bernyawa. Ia terus melamun, seolah semua ini mimpi.
Ayah, kamu jahat ayah! Aku bilang jangan pergi!! Kamu tega ninggalin aku sama Rizky ha?!
Rossa terus memukul dinding kamarnya. Tak terima kenyataan saat itu. Ia belum ikhlas dengan kejadian ini.
Saat itu keluarga banyak berdatangan. Mereka berusaha membuat Rossa tenang, namun tetap saja masih emosi.
.
"Ocha udah larang Rangga buat pergi ma. Rangga gak denger!! Dia jahat ma dia jahat!!" Rossa terisak
.
Mama Rossa memeluk tubuh anaknya "Ini kecelakaan Cha, gak ada yang tahu, ini semua sudah takdirnya"
.
"Tapi coba Rangga dengerin Ocha ma, nurut sama Ocha, pasti gak akan kayak gini. Ocha gak bisa ma, Ocha mau nyusul Rangga aja besok, Ocha akan loncat ke laut yang sama"
.
"Astaghfirullah. Istigfar Ocha. Sekarang yang bisa kita lakukan cuma berdoa Cha, doain Rangga biar dia tenang disana ya"#FLASHBACK OFF#
Rossa menangis "Kadang sampai sekarang aku masih mikir kalau Rangga itu emang jahat, dia tega ninggalin aku sendirian"
.
"Cha.." Afgan mengelus bahu Rossa "Beruntunglah, kau cinta terakhir untuknya. Kaulah satu satunya wanita yang ia cintai dalam hidupnya"
.
"Aku tahu itu Gan. Mungkin sekarang sedikit-sedikit aku bisa terima semuanya, bantu aku" Rossa masih terisak
.
"Ini rahasia Allah Cha, dibalik ini semua pasti Allah punya rencana yang baik. Semangat" Afgan tersenyum
.
"Oh iya, kamu dengan Sheryl?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dengannya Ku Dengan Dia
FanfictionJika ikatan janji itu menyakitkan bagi kita, mengapa harus ada pertemuan pada saat itu? Ocha dengarkan satu kata terakhirku ini, aku mencintaimu. . Gan, bisakah kita tidak usah terikat oleh janji itu? Namun apa, ini terlalu mustahil. Jangan coba cob...