Afgan POV
Selamat tinggal Rossa, wanita yang telah mengukir banyak hal dalam hidupku. Seseorang yang takkan pernah kulupakan. Semoga kita dapat berjumpa lagi.
.
"Sayang" Sheryl memeluk tubuhku dari belakang
.
"Hello baby" aku mencium keningnya. Kini kutatap wajahnya, sesungguhnya ialah wanita yang benar benar aku cintai, semoga cintaku ke yang lain hanyalah sesaat "Kemana aja sih? Nginep terus, gak kangen aku apa?"
.
"Yaaa namanya juga punya sahabat jomblo" Sheryl tertawa "Ya kangen lah! Kita dinner di luar yuk?"
.
"Sayang, ini akhir bulan. Aku belum gajian, dan baru bayar listrik, air, wifi" ujarku
.
Sheryl cemberut "Iya makanya aku mau kerja, mau cari uang buat bantuin kamu. Aku gak tega liat kamu berjuang sendirian kayak gini"
.
"Dengar aku sayang" kuselipkan rambut panjangnya ke belakang telinganya "Kamu istriku, tanggung jawabku. Biarlah aku yang mencari nafkah. Aku kan pernah bilang, kamu boleh kerja tapi tidak sekarang. Ya sayang? Tubuhmu mudah lelah, istirahatlah dulu.. Kamu itu baru lulus kuliah satu bulan yang lalu kan"
.
"Iya sayang, aku ngerti" ia tersenyumMalam ini kami sangat romantis, seperti awal menikah. Entah apa tujuanku, tapi satu yang harus kalian ketahui, bahwa aku sedang mencari pelampiasan dari Rossa. Andai waktu bisa kembali, aku ingin terus bersamanya.
.
.
.
Pagi hari yang sangat hambar. Tak ada lagi senyumnya, tawanya, marahnya, bahkan badmood nya. Kemarin aku semangat sekali untuk pergi ke kantor, melihatmu saja bahagia memasuki relung hatiku.
.
"Pagi honey. Aku siang izin pergi ya? Mau main sama temen SMA, boleh?" ujar Sheryl
.
"Jam berapa? Dimana? Dan sampai jam berapa?" tanyaku
.
"Jam makan siang mungkin. Pulangnya aku ke kantor kamu, boleh?" ia tersenyum
.
"Boleh sweety" aku mencium puncak kepalanyaDear Rossa,
Kita memang partner bekerja
Bahkan aku hanya bawahanmu
Namun,
Entah darimana rasa itu tumbuh
Entah apa yang membuat aku jatuh cinta padamu
Iya, ini salah.
Tidak seharusnya rasa itu muncul
Kau telah terikat janji oleh seseorang
Begitupun aku
Semoga rasa ini hanyalah rasa sesaat
Yang dengan kepergianmu dapat hilang
Tuhan,
Bisakah hapus rasa ini untuk selamanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dengannya Ku Dengan Dia
FanfictionJika ikatan janji itu menyakitkan bagi kita, mengapa harus ada pertemuan pada saat itu? Ocha dengarkan satu kata terakhirku ini, aku mencintaimu. . Gan, bisakah kita tidak usah terikat oleh janji itu? Namun apa, ini terlalu mustahil. Jangan coba cob...