Pagi hari Rossa sudah di lokasi acara. Tugasnya yaitu mengkontrol kinerja para team, diantaranya ada team dekor, katering, dokumentasi, dan acara. Ah, Rossa lupa. Lupa kalau ada yang belum datang, hmmm siap siap Afgan kena marah.
Di sisi lain, Afgan baru saja selesai mandi dan segera sarapan bersama istri tercintanya. Ia tahu ia akan terlambat, namun mengingat motto hidupnya yang "Santai saja, jangan terburu buru. Nikmatilah hidup ini" membuat ia tetap santai santai saja di pagi ini. Hingga akhirnya melajukan motornya ke kantor. Sampai di kantor sepi, ke ruangan Rossa tidak ada siapa siapa.
#On Call#
Afgan: Halo?
Rossa: Hmm?
Afgan: Mbak Ocha dimana?
Rossa: Saya udah di lokasi dari satu jam yang lalu. Kamu masih dimana?
Afgan: Lah, saya ke kantor mbak
Rossa: Bodo!
Afgan: Alamat lokasinya dimana ya?
Rossa: Tau ah
.
Rossa memutuskan sambungan telepon dari Afgan. Afgan bingung sendiri, ia harus apa nanti di depan Rossa? Sudah tahu Rossa kalau marah seperti angry bird. Akhirnya ia bengong di kantor menunggu Rossa pulang. Tiga jam kemudian Rossa datang dengan wajah capek.
.
"Eh, hai mbak" Afgan tersenyum
.
"Apa?" jawab Rossa jutek
.
"Jangan marah marah gitu dong. Takut tau gak" ujar Afgan
.
"Habis kamu bikin saya bete hari ini. Kamu tau team logistik hari ini cewek semua, mereka banyak kesulitan. Akhirnya saya yang bantuin, padahal tugas saya cuma control!!" Rossa marah marah
.
"Iya iya maaf" Afgan ketakutan
.
"Unge gak kasih tau kamu emang kemarin?" tanya Rossa
.
Afgan menggeleng "Engga mbak"
.
"Kacaauu semua kacaauu" Rossa sedikit menggebrak meja
.
Afgan memutar otak apa yang harus ia lakukan agar mood Rossa kembali lagi "Hmm... Udah dong mbak, plis stop yaa marahnya, jelek tau. Nanti mas Rangga gak cinta lagi"
.
"Kamu ngomong apaan sih Afgan!!" Rossa tambah marah
.
Afgan hanya berusaha tetap tenang walau hatinya ketakutan. Tiba tiba ia punya ide "Udah dong. Aku traktir es krim mau?" Afgan tersenyum
.
"Es krim apaan"
.
"Apapun. Atau mau dengan dessert nya seperti waffle atau pancake. Di sebelah pasar kemarin banyak dessert yang enak, ada dessertbox oreo cheesecream pake ice crem red velvet" omongan Afgan berhasil merayu Rossa dan amarahnya sedikit mereda "Bagaimana?" tanya Afgan
.
"Kamu tau aja saya lapar" ujar Rossa "Terus kita makan berdua aja gitu?"
.
"Ya.... Iya lah, mau ngajak siapa lagi?" tanya Afgan
.
"Yakin mau berdua aja? Gak akan kenapa kenapa?" tiba tiba Bunga melewati mereka berdua "Nge.." panggil Rossa
.
"Iya cha?"
.
"Ikut gua yuk, makan eskrim di traktir si Afgan" ajak Rossa
.
"Ayoooo!!" Bunga semangatAkhirnya mereka bertiga berangkat menggunakan motor. Bunga dengan motornya sendiri, Afgan membawa Rossa dengan motornya. Tidak sampai 15 menit sudah tiba di lokasi. Afgan kebingungan, tanggal tua disuruh bayarin dua ibu ibu gini, uang dari mana?
.
"Kita sekalian lunch aja gimana? Udah siang juga" kata Rossa
.
"Saya bayar dessert nya aja. Makanan lain bayar sendiri" jawab Afgan
.
"Idiiihhh pelit amat lu gan. Awas kalau pelit sama cewek ntar cewek lu cari om om yang kaya raya" Bunga tertawa
.
"Apaan sih lu nge. Duit gua udah menipis iniiii akhir bulan hey ibu ibu" Afgan sedikit bete
.
"Ya emang akhir bulan kenapa? Gaji habis? Nabung dong tiap bulan. Saya gak mau tau, tadi kan janjinya kamu yang bayarin semuanya. Kalau engga saya berubah jadi moster lagi, pulang pulang badan kamu gak bisa gerak, mau?" Rossa sedikit mengamcam
.
"Ampun bu boss" Afgan ketakutan "Iya saya yang bayar iya"
.
Bunga hanya tertawa, padahal sahabatnya itu sana sekali tidak galak, hanya saja terkadang Rossa jaim "Cha lu jadi mau pesen apa?"
.
"Gua paling ricebowl yang ini deh, terus dessert nya mau waffle sama pisang keju" Rossa menuliskan pesanannya
.
"Buset" Bunga kaget "Inget badan Cha, lu udah gendutan gitu, diet diet nanti baju gak muat"
.
"Gak muat bisa beli baru, yang penting kenikmatan pada makanan jangan dibatasi" Rossa tersenyum
.
"Ya udah terserah. Gan, gua pesen salad buah aja, yang murah dan sehat. Gua mau diet, gak mau punya badan kayak si Ocha gendut"
.
"Shuuuutttt, body shamming kalian" ujar Afgan "Semua wanita sama, hobinya makan giliran naik timbangan ngomel ngomel sendiri. Sama kayak yayang aku"
.
"Yayang yayang, masih pengantin baru mah gitu" Bunga tertawa
.
"Daripada lu gak laku laku, sampe sekarang masih jomblo" ujar Rossa
.
"Oh jadi orang centil ini jomblo? Tau gitu gua comblangin sama pak yayan, office boy kantor" Afgan tertawa
.
"Gila lu gan!"
.
"Ahahahahahhaha aciyeee unge sama pak yayan sekarang, share ah di grup gossip" Rossa langsung mengeluarkan handphone nya
.
"Dasar emak emak, tu hp ada grup gossip segala" Afgan memandang Rossa
.
"Jangan remehin emak emak ya kalian, gua gini gini juga masih kayak anak muda, iya kan? Belum tau ya kalau gua udah beraksi sama genk emak emak gua"
.
"Saya setuju mbak. Tanpa emak emak saya tidak akan lahir ke dunia ini. Ibu saya juga seperti anda, emak emak rempong yang kerjaannya kalau udah beres masak tuh ke salon, belanja, ngegossip, dan sebagainya" ujar Afgan
.
"Dan semoga gua cepet jadi emak emak ya allah, aamiin" Bunga berdoaTak terasa makanan pesanan mereka sudah datang. Rossa sigap mengambil sendok dan tak sabar mencicipi menu yang sudah ia pesan.
.
"Laper bu?" tanya Bunga
.
"Kapan sih gua gak laper nge?"
.
"Mungkin anda cacingan mbak?" ujar Afgan
.
"Enak aja. Udah shuuuttt kalian, saya mau menikmati menu menu pilihan ini, hmmmm" Rossa mencium aroma makanan dengan nikmatDiam diam Afgan memperhatikan Rossa yang sedang asik makan. Lahap sekali, dikasih eskrim saja sudah seperti dikasih berlian, gumamnya. Saking lahapnya, Rossa tak sadar kalau ia belepotan.
.
"Cha bisa gak sih makan eskrim tuh jangan belepotan gitu napa, kayak bocah tau gak" Bunga tertawa
.
"Hah belepotan?" Rossa kebingungan
.
Afgan refleks mengambil tissue dan membersihkan bibir Rossa "Maaf ya mbak"
.
"Eh eh jangan gitu bersihin nya, di tap tap aja, tuh kaaann jadi ilang lipstiknyaaa" Rossa mengeluh "Lipstik aku tinggal sedikit tauu, tadinya mau irit irit pakainya"
.
"Habis tinggal beli Cha, lu kan banyak uang" ujar Bunga
.
"Inituh liptease dari Rossa Beauty itu lho nge, shade tea time, kan udah habis dimana mana" jawab Rossa sembari mengaplikasikan kembali lipstiknya
.
"Oh iya yah, best seller banget emang itu warnanya"Selesai makan mereka kembali ke pekerjaannya masing masing. Dalam diamnya Afgan terus memperhatikan Rossa. Sikapnya berbeda sekali ketika di kantor dengan di luar. Ternyata Rossa tak sejahat yang ia pikirkan, ia mengingat kembali ketika kemarin mengunjungi rumah Rossa. Benar benar keibuan, Mas Rangga beruntung memilikinya, gumam Afgan.
Next? 10 comments!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dengannya Ku Dengan Dia
FanfictionJika ikatan janji itu menyakitkan bagi kita, mengapa harus ada pertemuan pada saat itu? Ocha dengarkan satu kata terakhirku ini, aku mencintaimu. . Gan, bisakah kita tidak usah terikat oleh janji itu? Namun apa, ini terlalu mustahil. Jangan coba cob...