"Morning wife, happy weekend" sapa Afgan yang melihat istrinya sudah setengah sadar
.
"Morning sayang. Kita jalan jalan yuk? Sebelum nanti siang aku pergi" ujar Sheryl
.
"Tapi aku juga mau ke kantor sebentar sayang. Gimana kalau nanti malem aja? Kan kita udah lama gak dinner malem minggu" Afgan tersenyum
.
Wajah Sheryl bahagia "Boleh boleh"
.
"Aku mandi dulu, jam 9an akan pergi"
.
"Oke, aku masakin sarapan" Sheryl mengacungkan jempolnyaSetelah sarapan Afgan melajukan motornya. Mengantar Sheryl ke sebuah cafe lalu kembali menuju suatu tempat. Tujuan sebenarnya bukanlah kantor, melainkan rumah Rossa. Ya, sejak tadi pagi Rizky sudah chat Afgan untuk datang ke rumah hari ini.
.
"Permisi" ujar Afgan yang sudah sampai di rumah Rossa, kemudian menekan bell
.
Rossa yang sedari tadi sedang menyapu lantai rumah dengan menggunakan baju tidurnya segera membuka pintu "Afgan? Ngapain kamu disini?"
.
"Aku yang suruh Om Afgan kesini bu" ujar Rizky yang tiba tiba muncul di antara mereka "Masuk om, aku udah beli CD game yang baru kemarin"
.
Rossa nyengir sendirian, dan melanjutkan aktivitasnya "Ayah, tolong tungguin kompor, ibu mandi dulu"
.
"Hah? Ibu mandi hari libur? Sebuah keajaiban"
.
"Shuuuttt" Rossa menutup mulut Rangga "Malu ada Afgan"
.
"Oh jadi mandi nya karena ada Afgan, biar cantik di depan Afgan gitu?" Rangga pura-pura cemburu, meski sebenarnya rasa itu sedikit ada
.
Rossa ngambek "Ayah bisa diem gak sih" lalu pergiTanpa sadar Afgan mendengar semuanya. Ia tertawa kecil, benar benar relationship goals, tujuh tahun menikah masih saja suka bercanda seperti itu. By the way, Rossa lucu juga dasteran kayak tadi, gumamnya.
.
"Om? Kok ngelamun?" tanya Rizky yang sedang membeberkan CD game miliknya
.
"Eh engga. Rizky kalau hari libur gini jarang main sama ayah ibu?" Afgan bertanya kembali
.
"Suka" jawab Rizky "Tapi kadang kalau ke mall males, ibu sukanya belanja liat liat tas, baju, sepatu. Ayah sukanya ke tempat jam tangan sama handphone. Aku kan sukanya mainan om"
.
"Hmmm gitu"
.
"Pokoknya kalau hari ini ayah ibu ngajak pergi, aku mau om ikut ya" ujar Rizky
.
Afgan kaget "Eh jangan dong Ky, om malu"
.
"Kaka, ganti baju cepetan, kita jalan jalan" Rangga menghampiri anaknya yang sedang asik memilih game
.
Rizky menatap mata ayahnya "Ayah, tapi Om Afgan ikut ya. Please, aku mau liat liat mainan sama Om Afgan"
.
"Iya boleh" Rangga tersenyum
.
Rizky tersenyum bahagia "Makasih ayah" dan segera berlari ke kamarnya
.
Afgan menatap Rizky, andai saja ia punya anak laki laki seperti ini "Lucunya"
.
"Hei anak muda" sapa Rangga dengan suara tegas
.
"Iya pak?" Afgan sedikit kaget
.
"Anda manggil istri saya dengan sebutan namanya, tapi mengapa manggil saya bapak? Apa saya terlihat seumuran bapak kamu?" tanya Rangga
.
"Engga pak, eh maksudnya engga mas hehe" Afgan kikuk
.
"Hahahaha" Rangga tertawa "Saya hanya bercanda anak muda"
.
"Hehe" Afgan nyengir
.
"Kau akan ikut jalan dengan kami?"
.
"Sebenarnya Rizky yang ingin pak, eh mas. Tapi kalau keberatan nanti saya bicara sama Rizky" jawab Afgan
.
Rangga tersenyum "Tidak apa apa, saya senang kamu ikut. Kami percayakan Rizky padamu, ajak ia berkeliling toko mainan favoritnya, karena saya tidak mengerti itu. Nanti saya kasih uangnya, kamu atur saja, jangan sampai ia terlalu boros. Saya mau berduaan dulu sama istri saya hari ini"
.
"Baik, terima kasih mas"Rossa selesai bersolek, ia keluar kamar dengan style feminimnya. Sangat berbeda dengan pakaian yang Afgan lihat setiap hari, karena kalau di kantor Rossa cenderung elegan. Afgan sedikit tak berkedip melihatnya.
.
"Udah siap bu?" tanya Rangga
.
Rossa mengangguk "Kamu jadi ikut Gan?"
.
"Jadi bu" jawabnya
.
"Iiihhh jangan panggil ibu"
.
"Kenapa sih, kan kamu udah jadi ibu juga" kata Rangga
.
"Tapi kan muka aku masih kayak anak SMA sayang, hehe" Rossa tertawa
.
"I'm ready" Rizky tiba tiba muncul di hadapan merekaPerjalanan ramai dengan candaan Rizky dan Afgan. Dari mulai game, makanan, hingga pengalaman masing masing yang selalu membuat semua tertawa. Bahkan, terkadang ibunya Rizky pun kerap menjadi candaan.
.
"Serius ky, ibu kamu bisa ngomong kalau lagi tidur" ujar Afgan
.
"Ngomong dari mana om? Orang tidurnya kayak kebo gitu"
.
"Mungkin sekarang ada kebo jenis baru, yang dilatih buat bisa ngomong Ky" Afgan dan Rizky tertawa
.
"Udah udah, kalian jangan gitu sama wanita cantik kesayangan ayah" ujar Rangga
.
"Au ah males" Rossa masih sibuk selfieAfgan sedari tadi tidak memikirkan Sheryl. Hingga akhirnya Sheryl melakukan video call dan Afgan baru ingat, ia tidak bilang kalau akan bermain dengan keluarga Rossa hari ini.
#On Video Call#
Afgan: Halo sayang?
Sheryl: Kok kamu di mobil? Lagi apa?
Afgan: Ehmm ini, diajak jalan jalan sama Ocha
Sheryl: Ocha? Siapa?
Afgan: Atasan aku yang kemarin. Tapi kita gak berdua kok, nih ada anaknya, lucu kan? Ada suaminya juga niihh
Sheryl: Terus kamu mau jalan kemana?
Afgan: Kayaknya sih di PIM
Sheryl: Aku nyusul
Afgan: Eh.. kamu pergi sama siapa nanti?
Sheryl: Ada grab, kenapa? Gak mau aku susulin? Ya udah
Afgan: Eh iya iya boleh
.
Afgan bingung. Mengapa Sheryl jadi posesif, dikit dikit minta video call, dan sekarang mau nyusulin Afgan?
.
"Sudah sampai. Ayo turun" Rangga membukakan pintu mobil Rossa
.
"Apa sih sok romantis gitu buka bukain pintu" Rossa tertawa
.
Rangga merangkul Rossa "Kan aku cuma romantis sama kamu"
.
"Kalau aku romantisnya sama yang lain, gimana?" tanya Rossa
.
"Sama siapa?"
.
"Kim so hyun" jawab Rossa
.
"Halu" ujar Rangga "Afgan, saya ke atas ya, nanti ketemu jam 1 di foodcourt untuk makan siang. Ini uang jajan buat kamu sama kaka"
.
"Baik, terima kasih mas. Ayo Ky" Afgan senangBenar saja, Sheryl menyusuli Afgan. Entah mengapa Afgan sedikit risih dengan sikap Sheryl yang seperti ini. Padahal biasanya ia tidak se posesif ini.
.
"Honeeeyyy" Sheryl memeluk Afgan
.
"Hei sayang" Afgan mencium puncak kepalanya
.
"Anter aku liat tas yuk, di atas lagi pada sale"
.
"Kalau kamu liatnya sendiri dulu gimana? Kasian soalnya, aku janji ajak dia liat mainan" ujar Afgan
.
"Apa susahnya sih tinggal kasih aja ke ortunya. Dia kan bukan tanggung jawab kamu" Sheryl sedikit marah
.
"Ya udah om gak apa apa, udah beli juga kan mainannya. Aku mau ke ayah sama ibu aja" kata Rizky
.
"Hmmm ya udah Ky ayo. Ayo sayang" Afgan sedikit tidak enakTanpa sengaja mereka bertemu Rangga dan Rossa yang sedang membayar belanjaan di kasir. Rizky langsung menghampiri mereka, dan Afgan mengikutinya.
.
"Ocha, mas Rangga, maaf banget saya harus duluan" Afgan meminta maaf
.
"Oh iya Gan gak apa apa, kita juga mau beli baju buat foto studio kok sama kakak" Rossa sedikit tersenyum kepada Sheryl
.
"Duluan yaa semuanya" Afgan pamit dan merangkul SherylRossa merasa ada yang tidak beres disini. Mengapa tiba tiba ada istrinya Afgan?
.
"Bu" panggil Rizky
.
"Iya sayang?" jawab Rossa
.
"Tadi Om Afgan berantem sama pacarnya" ujar Rizky
.
"Ky, sini pilih bajunya mau yang mana" Rangga seolah mengalihkan pembicaraanMalam harinya Afgan mengirimkan chat kepada Rossa.
#On Chat#
Afgan: "Cha"
Rossa: "Iya?"
Afgan: "Maaf ya tadi" "Diluar dugaan banget soalnya"
Rossa: "Iya gak apa apa" "Aku ngerti kok"
Afgan: "Rizky marah gak?"
Rossa: "Enggaaa" "Malah tadi dia seneng kok, udah dapetin mainan yang dia mau" "Makasii yaa udah mau nemenin dia"
Afgan: "Iya sama sama"
Rossa: "Maaf ngerepotin kamu"
Afgan: "Engga kok" "Eh Cha"
Rossa: "Iya?"
Afgan: "Kamu lagi apa?"
Rossa: "Lagi maskeran hihi" "Kenapa?"
Afgan: "Ooh" "Gak, tadinya ada yang mau aku tanyain, masalah kerjaan sih" "Tapi ntar aja deh di kantor"
Rossa: "Ooh ya udah"
Afgan: "Good night" "Selamat istirahat yaa"
Rossa: "Iyaa"
.
Afgan nanya nanya aku lagi apa? Dia mau tanyain apa sih? Ah, aneh emang tu orang, gumam Rossa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dengannya Ku Dengan Dia
FanfictionJika ikatan janji itu menyakitkan bagi kita, mengapa harus ada pertemuan pada saat itu? Ocha dengarkan satu kata terakhirku ini, aku mencintaimu. . Gan, bisakah kita tidak usah terikat oleh janji itu? Namun apa, ini terlalu mustahil. Jangan coba cob...