"syibel, kau sudah tidur?"
syibel yang mendengar namanya dipanggil dari luar kamar langsung berjalan menghampiri pintu dan membukanya, "iya?"
"untunglah kau belum tidur"
"kenapa, soobin?"
"bantu aku di dapur"
syibel mengerutkan dahinya dan mengangguk pelan, "oke"
syibel keluar dari kamar dan mengikuti langkah kaki soobin ke dapur.
manik syibel menelusuri seluruh penjuru dapur, soobin bikin apa?
"kau membuat apa soobin?"
"kue"
"hah?"
"untuk beomgyu"
"maksudmu?"
"jam 12 nanti, dia berulang tahun"
syibel membulatkan kedua matanya, "beomgyu berulang tahun?"
soobin terkekeh pelan dan mengangguk, "13 maret"
"aku baru tau"
"yaah dia memang tidak pernah memberitahu tanggal ulang tahunnya kepada siapapun"
syibel bergegas menghampiri soobin, "apa yang bisa aku bantu?"
"mengaduk adonan, aku akan mengambil lilin bentuk angka di kamarku"
syibel mengangguk, "baiklah, oh yeonjun?"
"yeonjun sedang keluar, membeli balon berbentuk huruf"
syibel mengangguk-anggukkan kepalanya, tangannya segera meraih pengaduk dan mengaduk adonan dengan tenang. maniknya beralih menatap jam dinding yang ada di dapur.
jam sepuluh, dua jam lagi.
syibel tersenyum tipis, dirinya membayangkan seperti apa reaksi beomgyu nanti saat diberikan suprise seperti ini di tengah malam.
tiba-tiba pintu rumah dibuka dan seseorang masuk ke dalamnya.
"yeonjun, kau menemukan toko balon yang masih buka?" tanya syibel tanpa mendongakkan kepala.
"aku bukan yeonjun, sayang"
syibel membulatkan kedua matanya dan segera mendongakkan kepala, "o-oh maaf, om siwon"
siwon terkekeh, "tidak apa, kau tidak terpikirkan kalau aku akan ke rumah bukan?"
"eh, hehe"
"soobin kemana?"
"ke kamar, mengambil lilin"
"syibel, adonannya masukkan ke loyang kue──oh ayah? kau datang?"
siwon terkekeh, "tentu saja, anakku berulang tahun, tidak mungkin aku melewati suprisenya"
"ah baiklah, nanti ayah yang membawa kuenya"
siwon menggelengkan kepala, "jangan ayah"
"hah?"
"biarkan syibel yang membawanya"
syibel membulatkan kedua matanya karena kaget, "k-kenapa aku?"
siwon menggedikkan bahu, "entahlah, rasanya ulang tahun kali ini, kau saja yang membawa kuenya"
"t-tapi──"
"tidak ada penolakkan" sanggah siwon sambil tersenyum.
syibel hanya bisa menerima dan terus bertanya-tanya dalam hati, kenapa harus aku yang bawa kuenya nanti?
menit demi menit terlewati hanya untuk membuat kue dua tingkat untuk beomgyu.
soobin mengeluarkan loyang berisi kue yang mengembang dari oven dan meletakkannya di meja, mengeluarkan kue secara perlahan dan menatanya di piring besar.
syibel yang menghias kue, dibantu oleh siwon yang hanya menancapkan lilin di tengah kue dan meletakkan batangan coklat yang sudah ditulisi menggunakan krim oleh yeonjun sebelumnya.
waktu telah tiba, lima menit sebelum jam dua belas. mereka berempat naik ke atas dan membuka pintu kamar beomgyu perlahan.
beomgyu sudah tertidur pulas, tidak mengira akan diberikan suprise seperti ini.
"tiga" bisik siwon.
"dua" lanjut yeonjun.
"satu" soobin menimpali.
"SELAMAT ULANG TAHUN, BEOMGYU!" teriak keempat orang itu.
beomgyu terperangah kaget dan otomatis terbangun dari tidurnya.
"bangun bocaaah" teriak yeonjun sambil menunjukkan deretan giginya.
"selamat ulang tahuun!" teriak soobin sambil mengacak-acakkan rambut beomgyu.
beomgyu meringis pelan, "t-terimakasih semuanya"
"tiup lilinnya" ujar siwon.
syibel berjalan mendekat dan menyodorkan kue yang ia bawa oleh kedua tangannya.
beomgyu sempat menatap syibel sebentar dan meniup lilin setelah meminta sebuah permohonan.
syibel terkekeh, "selamat ulang tahun"
"kau tau?"
syibel menggelengkan kepalanya, "baru tau tadi dari soobin"
beomgyu tersenyum tipis, "begitukah"
siwon menguap, "terlalu malam, aku ngantuk, selamat tidur semuanya"
yeonjun tertawa pelan, "ya baiklah, selamat tidur semuanya"
"selamat tidur dan selamat ulang tahun!" soobin menambahkan.
syibel mengerjapkan kedua matanya, "k-kuenya?"
"taruh saja di kulkas"
"o-oh, oke"
ketiga lelaki itu keluar dari kamar, tersisa syibel dan beomgyu.
"selamat ulang tahun dan selamat tidur, beomgyu" syibel berjalan keluar.
tiba-tiba beomgyu mengambil alih kue dan membawanya ke bawah, "kau ke kamar saja, biar aku yang menyimpannya ke kulkas"
"aku ikut saja ke bawah"
beomgyu dan syibel turun ke bawah, lalu masuk ke dapur. beomgyu memasukkan kue ke kulkas dan menutup pintu kulkas setelahnya.
"sudah?"
beomgyu mengangguk, "ayo ke atas"
mereka berdua kembali naik ke atas dan berjalan ke kamar masing-masing.
"syibel" beomgyu memanggil saat syibel sedang berada di ambang pintu.
syibel membalikkan badannya, "iya?"
"terimakasih"
"eh, iya sama-sama"
"boleh aku bertanya?"
syibel terkekeh pelan, "tanya saja"
"satu hari berapa jam di hidupmu?"
"dua puluh empat jam"
"kalau aku minta dua belas jam milikmu, boleh?"
"e-eh?"
"besok, oh tidak hari ini, dari jam sembilan, sampai jam sembilan lagi"
syibel mengerjapkan kedua matanya, "kemana?"
beomgyu terkekeh, "liat nanti oke?"
setelahnya beomgyu langsung masuk ke dalam kamarnya dan membiarkan syibel berdiri di ambang pintu dengan beribu-ribu pertanyaan.
'·.·★
well, sampai jumpa minggu depan semuanya hehehehehehe
jangan kangen ya
😭🤗💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Beomgyu ✓
Fanfiction☾ Ft. Choi Beomgyu ヾ2O19 ☽ Beomgyu is kind, but that is just an acting