O3'·.·★choi

30.9K 4.5K 2.9K
                                    

tidak lama, ia masuk ke dalam mobil dan langsung memakai seatbelt. aku hanya menatap ke depan dengan pikiran yang masih terperangkap dengan apa yang aku lihat tadi. sepertinya hanya pikiran negatifku saja dan membuatku berhalusinasi, iya sepertinya seperti itu.

"tadi siapa?" sial, aku tidak bisa menahan rasa penasaranku.

"hm? dia temannya ayahku, tapi aku kurang dekat sih. hanya berkunjung beberapa waktu"

aku mengangguk-anggukkan kepala, "sekarang kemana?"

dia menatapku dan tersenyum, "maunya kemana?"

"aku yang milih?"

"tentu"

"ke taman kota boleh? katanya taman kota itu bagus"

ia terkekeh, "boleh, ayo ke sana" ia menyalakan mobil dan pergi menuju taman kota yang akupun tidak tau dimana lokasinya.

sore hari berjalan dengan lancar. tidak ada yang aneh dan tidak ada yang mencurigakan darinya. oh ya, aku belum tau namanya sampai sekarang.

"kau lapar──?"

"beomgyu, choi beomgyu"

aku mengangguk-anggukan kepala, "kau lapar?"

"hmm tidak juga, kau mau makan?"

"boleh, aku tau tempat makan yang enak" ucapku bangga sambil menunjukan deretan gigiku yang rapih.

"bagaimana jika makan di rumahku saja? aku sedang ingin makan makanan rumah"

aku mengerjapkan mata, "boleh?"

beomgyu terkekeh, "tentu saja, ayahku juga ada di rumah, jadi sekalian makan bersamanya"

eh? makan bersamanya? maksudnya apa? kita bahkan baru bertemu hari ini. sialan, aku jadi berpikir yang tidak-tidak.

"ayo, ayahku pemasak yang hebat, kau pasti akan suka makanannya"

aku tersenyum, "oke"

kami pergi menuju rumahnya dalam keadaan hening. tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata apapun.

"sampai"

kami berhenti di sebuah rumah yang megah dan berkelas. taman depan yang indah menambah estetika rumah. ugh rumah idaman.

"ayo turun"

aku mengangguk dan turun dari mobil, lalu aku mengikuti langkahnya masuk ke dalam rumah.

"langsung ke dapur aja?"

"eh terserah, kau tuan rumahnya"

beomgyu tertawa, "tentu bukan, ayahku sedang ada di rumah, maka ia tuan rumahnya"

"beomgyu──kau sudah pulang?"

aku dan beomgyu menolehkan kepala, "sudah" jawab beomgyu setengah berteriak.

tidak lama, muncul seorang lelaki dari lantai dua dengan senyuman manis di wajahnya, tidak lupa dengan lesung pipit yang menghiasi kedua pipinya. entah ia bisa dikatakan sebagai orang tua atau anak kuliahan.

"oh? kau membawa siapa?"

"oh kau di rumah? ini syibel, kami satu sekolah"

"oh begitukah?" ia menghampiriku dan menyamakan tinggi badannya. yatuhan jangan buat aku menyukai orang tua dari teman satu sekolahku. "cantik"

"e-eh makasih, om"

"jangan panggil om, ayah aja. ayah soobin"

"eh?"

"kak, jangan menggodanya seperti itu. kau bahkan tidak cocok menjadi seorang ayah" beomgyu berdecih dan langsung menarik tangan kananku, "ayo, katanya lapar"

"i-iya"

yaampun keluarga ini penuh dengan orang tampan ya?

"beomgyu, yang tadi──"

"kakakku, ternyata ia sedang ada di rumah"

oh tidak heran ia masih terlihat muda hhhh.

"ayahmu?"

"entahlah, kenapa? kau mau bertemu dengannya?"

"t-tidak, aku hanya bertanya"

"kalian akan makan bersama tanpaku?" soobin tiba-tiba masuk ke dapur dan duduk di salah satu kursi yang ada.

"kau mau ikut?"

"tentu"

"kalau begitu kau yang memasak"

"tentu, jika kau mau makan malammu dengan sebuah hidangan berupa roti"

"ck dasar fanatik roti"

aku tersenyum tipis menyaksikan debat kecil mereka. pemandangan yang indah bukan? dua orang lelaki tampan di depanku, hmmm.

"ayah pulang"

beomgyu menolehkan kepala, "tuh ayahku, kau ingin melihatnya?" ucapnya yang mengarah kepadaku.

"e-eh, iya untuk salam"

"wah kalian yang memasak──eh siapa ini?"

"dia syibel, teman satu sekolahku"

"hai, sayang. panggil aku ayah aja oke? jangan om, rasanya aneh. panggil aja ayah yeonjun, ayah mertua juga boleh"

sial, ada apa dengan keluarga ini? bahkan ayah mereka pun tidak terlihat seperti orang yang berumur, sungguh.

"yah, jangan menggodanya. aku sudah menggodanya terlebih dahulu tadi" sanggah soobin sambil terkekeh di akhir.

ugh tampan:(

"wah anak ayah hebat, pasti menurun dari ayah kan?"

"gak usah ditanya lagi"

beomgyu berdecih di sana, "sepertinya yang normal hanya diriku saja"

yeonjun terkekeh, "syibel, jangan percaya dengannya oke"

"eh kenapa?"

"dia pembohong yang licik! ia bahkan bisa akting, sekarang juga"

"eh?"

apa maksudnya? dia tidak memiliki dua kepribadian bukan? eh maksudku, selama ia bersamaku, ia menunjukan sisi asli dari dirinya kan?

"sebenarnya ia anak yang lincah, tidak kalem seperti ini" lanjut yeonjun yang membuatku menghembuskan napas lega.

"tapi dia suka main sama pisau juga toh, gak nyangka kan?"

eh?

'·.·★

apa kabar semuanya?
kalau kalian yang baca ini, di sarankan baca psycho series yang lainnya juga yaw, karena ada beberapa scene yang berkaitan hwhwhwhw thankyoouu!

btw,
ada yang kangen psycho hwall yang udah tamat? WKWKWKWKWK

Psycho Beomgyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang