59'·.·★baby boo

16.3K 2.2K 606
                                    

srek srek

srek srek

srek srek

suara apa itu?

kenapa kepalaku merasakan sesuatu?

syibel membuka matanya perlahan dan mendongakkan kepala. dirinya masih berusaha untuk mengumpulkan nyawa.

"kau tidur nyenyak?"

"a-apa yang──hiks"

"oh hey, kenapa menangis?"

tumpah kembali air mata syibel. ia menangis sekeras mungkin.

"ya tuhan, kemarilah"

syibel menghambur ke pelukannya, "a-aku kira kau──"

dia terkekeh, "tidak tidak, hidupku tidak sesingkat itu"

"AAAAA BEOMGYU MENYEBALKAN"

"eh?"

"KAU MEMBUAT MATAKU BENGKAK KARENA TERUS MENANGIS. MENYEBALKAN!"

"kenapa kau menangis?"

"karena EKG nya cuman ada garis lurus"

"oh itu, aku yang memintanya untuk tidak menghubungkannya denganku hehe"

"BEOMGYU MENYEBALKAN!"

beomgyu meringis, "m-maaf, kau kan bisa bertanya kepada dokter"

"aku menunggu di taman rumah sakit, sakit tau saat melihat kau mati"

"aku tidak mat──"

"BEOMGYU MENYEBALKAN!"

beomgyu kembali meringis, "aduh iya ampun-ampun, ini salahku iya. jangan nangis lagi ya? jangan teriak-teriak lagi"

"beomgyu──hiks──menyebalkan!"

beomgyu mengusap kepala syibel dengan lembut, berusaha untuk menyalurkan ketenangan, "maaf"

"tapi──bagaimana bisa? hyukai benar-benar menembakmu di daerah jantung"

"em begini, itu sebenarnya panjang"

"ceritakan, tidak ada yang dilewati, ceritakan yang detail. kau membuat mataku bengkak"

"oke begini, aku ke seoul bukan hanya untuk melakukan pekerjaan dan kesenanganku"

"tapi?"

"aku bertemu mingyu juga, sebelumnya aku memang sudah merasa aneh"

"terhadap apa?"

"marga lee. sudah dua kali aku disuruh membunuh orang yang bermarga lee. itu aneh bagiku"

"kenapa?"

"ya aneh saja, dan juga suara sang penghubung juga terdengar sama. dari situ aku sedikit aneh"

"dan kau mengunjungi mingyu untuk apa?"

"untuk ikut ke kota ini, berjaga-jaga jika firasatku memang benar"

"cara dia tau?"

"di pistol itu, pistol yang aku pegang itu dari mingyu. sudah ada pelacak di sana. jika berpindah tangan, maka akan terkirim sebuah tanda kepada mingyu karena mingyu bilang bahwa pistol itu tidak boleh dipegang orang lain atau dia akan membunuh orang yang memang pistol itu"

syibel meringis, "lalu?"

"ya begitulah, aku menyerahkan pistolnya ke hyukai, otomatis memberikan sinyal atau tanda ke mingyu. sinyal itu ada berupa sebuah lokasi dan juga titik merah dan biru. merah untukku dan biru untuk pistolnya"

Psycho Beomgyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang