Psycho Beomgyu ✓

O4'·.·★suspicious

"eh? main pisau?"

yeonjun mengangguk, "iya, kau tidak menyangkanya bukan?"

"maksudnya beomgyu suka memasak, jadi pasti handal dengan yang namanya pisau" sanggah soobin dengan cepat.

"o-oh begitu kah?" syibel mengangguk-anggukkan kepalanya, tapi kenapa auranya menjadi mencengkam begini?

"mereka memang suka bercanda dan terkadang keterlaluan, bel. maafkan mereka ya?" ucap beomgyu sambil tersenyum kaku dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"o-oh iya tidak apa-apa, orangtuaku juga sering bercanda kok"

"okeoke, ayo makan!"

makan malam berjalan dengan tentram, tidak ada lagi candaan yang aneh dan syibel pun cukup banyak tertawa karena ketiga orang tampan itu.

"syibel tinggal di mana?" tanya yeonjun berbasa basi.

"em di dekat toko roti yang terkenal itu"

"sendirian?"

syibel menggelengkan kepala, "bersama keluargaku, tapi mereka lebih sering tinggal di luar kota karena pekerjaan"

"kau tidak punya adik atau kakak?"

syibel menggelengkan kepala, "aku anak tunggal dan itu membuatku kadang kesepian di rumah jika orang tua ku sedang pergi ke luar kota"

yeonjun mengangguk-anggukkan kepalanya.

"sering-sering saja main ke sini" ajak soobin tiba-tiba sambil mengunyah makanannya.

"eh? tidak apa, tidak usah, aku tidak mau merepotkan kalian, sungguh"

soobin terkekeh, "tentu tidak, datang saja jika kau benar-benar kesepian, pasti ada orang kok di rumah"

"i-iya, terimakasih"

"atau sekali-kali kau ikut bersama beomgyu, pasti menyenangkan" saut yeonjun.

syibel mengerutkan dahinya, "ikut kemana?"

"entah beomgyu, ia bahkan pernah sampai pergi ke luar negeri"

"eh?"

beomgyu menatap yeonjun dengan tajam, "berhenti membicarakanku, yah"

"kenapa? rame toh"

"ck"

"syibel, gimana? kau mau coba ikut membantu beomgyu?" tanya yeonjun, kembali pada topik.

"membantu apa?"

"kau akan tau nanti jika kau ikut, bagaimana?"

beomgyu ikut menatap syibel dengan tatapan penasaran, ia juga melipat bibirnya ke dalam.

"e-em boleh, tapi jika aku ada waktu kosong saja ya?"

beomgyu mengangguk, "tentu, kapan saja"

syibel tersenyum, "oke"

bodohnya syibel, padahal ia hanya akan dijadikan tumbal di sana.

seusai makan malam, syibel langsung pamit kepada yeonjun dan soobin. beomgyu tentu mengantarnya pulang karena ia lah yang mengajak syibel untuk makan malam di rumahnya.

di perjalanan, kondisi mobil dipenuhi dengan lantunan musik yang berasal dari radio. syibel sedikit bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa bosannya dan beomgyu tersenyum kecil kala mendengarnya.

"kau suka bernyanyi?"

syibel terperangah kaget, "e-eh iya lumayan, tapi hanya untuk kesenangan, suaraku tidak begitu bagus toh"

"hm? bagus kok menurutku, senandungmu saja sudah enak didengar"

"senandung dengan nyanyian itu sedikit berbeda, kau tau?"

beomgyu terkekeh, "kau yang bersandung, aku yang bernyanyi, bagaimana?"

"kau bisa bernyanyi?"

beomgyu mengangguk, "dance juga"

"wuah? benarkah?"

beomgyu tertawa, "iya, aku tidak berbohong. ayahku dan kakakku juga bisa"

"wuah keren sekali!"

"biasa saja sih, lagipula hobbyku bukan bernyanyi dan menari"

"hm? lalu apa?"

"bermain dengan pisau, kau lupa?"

syibel sedikit tertohok, "o-oh begitukah? memasak maksudmu?"

"aku lebih suka memotong kalau begitu"

"kau bisa memotong dengan cepat?"

"hm, tidak juga, aku hanya suka memotong dan mendengarkan suara yang tercipta"

"maksudmu?"

beomgyu terkekeh, "bukan apa-apa"

syibel terkekeh kaku, lalu pandangannya kembali fokus kepada pemandangan di luar, ya tuhan aku tidak bisa menutupi rasa takutku saat ini, sungguh. beomgyu begitu mencurigakan.

'·.·★

mau nanya ih,
apa yang buat kalian suka ff psycho WKWKWKKWKWKWKWKWK
JAWAB AYOK AH GAMAO TAO