21'·.·★baby ogu

19.1K 3K 581
                                    

BEOMGYU

aku pulang ke rumah tepat pukul sebelas malam. memang terlalu larut, tapi aku terlalu nyaman untuk berdiam diri di rumah jungkook-sunbaenim. dasar rumahnya, membuatku susah pulang!

aku naik ke lantai dua dan berjalan menuju kamarku. tapi, perhatianku teralihkan saat melihat pintu kamar syibel yang terbuka.

kenapa terbuka? dia belum tidur?

selangkah demi selangkah aku berjalan mendekati kamarnya. mencoba mengintip dari pintu yang terbuka.

ku lihat dia di dalam bersama yeonjun.

sedang apa mereka?

kenapa aku merasa kesal?

aku membuka pintu kamarnya dan berdeham, "sedang apa kalian?"

sontak keduanya menoleh ke arah pintu, menatap wajahku yang tidak bersahabat.

"oh beomgyu, kau sudah pulang?" tanya yeonjun sambil berjalan menghampiriku. berhentilah berbasa-basi, yeonjun.

"kau bisa lihat sendiri" jawabku acuh tak acuh.

ia menepuk bahuku pelan, "tenang, gadismu tidak aku apa-apakan. hanya bertanya sesuatu"

"bertanya apa?"

"apa perasaannya kepadamu"

aku membulatkan kedua mata, yeonjun sungguh bertanya seperti itu? apa jawabannya?

"kalau kau ingin tau jawabannya, tanya saja langsung" yeonjun menjawab seakan-akan bisa membaca pikiranku.

aku mendengus kecewa, terlalu memalukan jika aku bertanya langsung untuk kedua kalinya hhhhh.

"masuklah, dia sedikit kesulitan tidur sepertinya"

tidak, yeonjun berbohong. kemarin saja jam sembilan malam, ia sudah terlelap di atas kasur.

bagaimana aku tau? lampu kamarnya menyala. jadi aku masuk untuk mematikannya dan menyalakan lampu tidur.

yeonjun keluar dari kamar dan meninggalkanku yang masih berdiri di ambang pintu. aku menolehkan kepala dan langsung melihat syibel yang sedang menatap pantulan dirinya di cermin.

aku masuk dan menutup pintu, berjalan menghampirinya dan bertanya sedang apa.

"kantung mataku membesar ya?"

aku mengangkat alis sebelah, "tidak, kenapa?"

syibel menggelengkan kepalanya, "mataku terasa berat"

"kau butuh tidur"

"aku tidak bisa tidur"

"coba saja dulu"

"oh iya, coklatku mana?"

yatuhan, aku lupa membelikannya coklat.

"kau lupa ya?"

aku terkekeh kaku, "maaf"

ia memutarkan bola matanya dan mendengus kesal, "menyebalkan"

"ya maaf, aku lupa. lagipula ini sudah malam, tidak baik kalau makan coklat semalam ini"

ia menghiraukanku dan naik ke atas kasur, "keluarlah, aku mau tidur"

"kau marah?"

"hm? tidak"

"bohong"

"ish beneran! keluar sana, aku ngantuk"

aku menggedikkan bahu, "yasudah"

aku keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam kamarku. mengganti bajuku dengan baju rumah dan langsung naik ke atas kasur.

baru saja aku akan terlelap, tiba-tiba aku mendengar sebuah suara.

srek srek, srek srek.

suara apa itu?

manikku menjelajah ke seluruh penjuru ruangan dan

aku menemukan sang pencipta suaranya.

aku segera berlari keluar kamar dan membuka pintu kamar syibel, lalu segera menutup pintunya.

syibel memutar tubuhnya dan menatap diriku yang tengah mengatur napas, "kenapa kau?"

"b-begini, boleh aku tidur di sini?"

syibel membulatkan kedua bola matanya, "hah?!"

"di kamarku ada kecoa, sungguh. kecoa itu terbang"

tiba-tiba ia bergidik ketakutan, "kecoa terbang?"

aku mengangguk dengan cepat, "iya"

"dia tidak keluar dari kamarmu kan?"

"aku tidak tau, aku lupa menutup pintu"

"oh tidak"

"kenapa?"

"aku tidak suka kecoa terbang"

"aku tidak suka serangga"

kami saling bertatapan satu sama lain.

"o-oke kau boleh tidur di sini" jawabnya sambil kembali memutar tubuhnya menghadap dinding.

aku tersenyum lebar dan naik ke atas kasurnya, tidur di sebelahnya dan..

"GAK USAH PELUK-PELUK JUGA!" protesnya sambil mencubit lenganku yang melingkar di perutnya.

"diem aja kenapa"

"LEPAS IH!"

"gak"

"BEOMGYU!"

"hm"

"LEPAS!"

"gak"

"BEOM──hmpphhhh!"

hehe maaf, kau terlalu berisik.

aku membekap mulutnya dengan telapak tangan kananku, "sstt kau terlalu berisik"

"apa peduliku?" tanyanya setelah aku melepaskan bekapan tanganku.

"nanti soobin terbangun"

ia menatapku tajam, "apa hubungannya? kenapa soobin?"

"kau kan suka padanya"

"tidak tuh"

"hm?"

"diem deh!"

aku terkekeh, tanganku menarik tubuhnya agar menghadap ke arahku. aku bergerak ke bawah, melingkarkan tanganku di tubuhnya, dan menenggelamkan wajahku ke lekukan lehernya. entahlah, wangi tubuhnya benar-benar menjadi candu bagiku.

aku mendengar helaan napas kecilnya, terasa juga pergerakan tangannya dan berhenti di kepala bagian belakangku, mengusap kepalaku dengan lembut.

yatuhan, jangan buat malam ini berjalan dengan cepat, ku mohon.

aku mengeratkan pelukanku dan semakin menenggelamkan wajahku ke lekukan lehernya.

"kau memelukku terlalu erat, beomgyu"

"yang penting kau masih bisa bernapas"

"ish"

"tidurlah, aku tidak akan mengganggumu"

"hm"

aku menutup kedua mataku, berusaha untuk pergi ke alam mimpi. tapi hal itu kembali terasa sulit saat detak jantungku menjadi cepat setelah──


















































































"selamat tidur, baby ogu"

'·.·★

HEHE LUCU KAN OGU
BEOMGYU JADI OGU HEHEHEHE

cie yang masih melek jam 11an ciee
nungguin ya? HEHEHEHEHEHE

Psycho Beomgyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang