Duabelas

15 0 0
                                    

Tawanan adalah harga mati bagi semua orang. Ia terjadi. Motif. Alibi. Dipersiapkan untuk mendapatkan dua atau bahkan tiga koper uang. Tidak ada polisi. Bersifat rahasia, "cool" dan profesional. Ia akan berhenti ketika tawanan ditebus dengan apa yang mereka inginkan.

Didalam rumitnya hidup. Ada saja sisa cerita yang masih saja mengenai uang, ketamakan, dan perang. Sehingga dunia cukup besar untuk orang seperti mereka. Aku tau, frekuensi kejadian sandra menyandra ini tidak sesering penculikan dan perampokan di jalan.

Entahlah. Sebenarnya kasus penculikan, tawanan, sandra-menyandra, tidak pernah aku temukan. Ia hanya aku ketahui lewat film. Tawanan adalah cara terbaik untuk mendapatkan satu hal. Ia dilakukan dengan  cara yang cerdik dan terlatih. Aku suka tawanan.

Aku menyebut mereka setelah aku terbangun dari tidur yang melelahkan. Hampir setiap aktifitas ku saat ini Melelahkan.  Aku bangun, dengan sedikit ingatan, tiba-tiba, aku teringat kmu, kemudian aku merasakan satu hal. Aku tertawan.

Aku pikir, tawanan adalah permainan sekelompok coboi yang ada di Texas. Aku pikir tawanan hanya mengenai uang, ketamakan dan perang saja. Aku salah. Tawanan juga dapat mengenai pilu, kerinduan, dan rasa. Ia sama menyakitkannya dengan panasnya api. Menggejolak. Membakar hingga membuat sesak pelan-pelan.

Setelah beberapa lama aku memikirkanmu. Aku baru saja menyadari. Aku adalah tawananmu. Aku kau jerat dengan tali dan ikatan hati. Kau membiarkan aku berusaha berjuang sendiri. Mengalahkan diriku sendiri. Tanpa satu ucapan. Tak ada satu klue. Apakah kamu ingin bersikap "respect" atau hanya ingin tau seberapa serius tentang perasaan ini.

Aku tersenyum saja dengan sandra dan permainan ini. Aku bahkan tidak ingin ada tebusan. Tidak ada hal bisa menebus kecuali kamu mau berdamai dan mendengarkan isi hatiku. Aku tulus. Aku mencintaimu. Aku tak ingin memiliki mu. Biarkan aku bermain dalam permainan mu. Dan, tidak akan ada kata "quit", atau bahkan "menyerah" disitu.

Sekarang aku ingin mengakui. Kamu tidak benar-benar menyandraku atas inginmu. Namun, aku menyandra ku atas inginku. Aku sendiri yang membuat ikatan dan tali itu. Aku melakukannya sendiri untukmu. Aku ingin, hati dan rasa ini menjadi cukup hanya untukmu. Aku ikat dia. Aku jerat dia. Aku Sandra dia, dan aku kasih dia, hanya kepadamu. Aku menawan hati ku sendiri untuk aku berikan kepadamu.

Kamu mesti ingat. Tulisan ini belum selesai. Biarkan kau mengerti. Biarkan kau pahami.

Teras Rumah, 24 Desember 2018
Oleh Mohammad Faiq

22 Sajak Untuk Rahma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang