Inspired from Sign of the Times by Harry Styles
Warning, timeline Avengers: Endgame saat Tony pulang ke Bumi.
❁
Just stop your crying
It's a sign of the times
We gotta get away from here
Just stop your crying
It'll be alright
They told me that the end is near
We gotta get away from here❁
Steve mengetuk pintu kamar Tony, setelah Tony datang ke Bumi secara mengejutkan bersama Nebula, hubungan Steve dengannya tidak terlalu baik. Pria yang disebut-sebut sebagai Iron Man itu mulai mengungkit kembali soal Ultron dan Civil War, Steve pun hanya bisa terdiam karena yang ia lakukan hanya memberikan ponsel tua kepada Tony lalu menghilang entah di mana. Sudah seminggu Tony tidak mau berbicara dengannya, saling bertatapan saja tidak mau dan ini membuat sang Captain America menggila.
Semenjak kejadian Determination atau istilah Thanos menjentikkan jarinya dan membuat setengah populasi menghilang, Steve khawatir bukan main kepada Tony yang letaknya bermiliar-miliar kilometer darinya yakni di luar angkasa. Steve tidak tahu harus bagaimana, ia merasa gagal karena sudah berminggu-minggu berlalu dan dirinya sama sekali tidak terpikir untuk mencari Tony padahal kemungkinan besar ia bisa saja masih hidup di luar sana.
Tony juga menyinggungkan soal ia berada di luar angkasa saat tengah malam, "Kau tahu Cap? Di luar sana aku hampir kehabisan oksigen, kekurangan bahan makanan, sendirian bersama Nebula di entah berantah dan aku berharap kau setidaknya merindukanku? Nyatanya kau sama sekali tidak peduli, bahkan saat kau meninggalkanku setelah kejadian di Jerman."
Sungguh, dirinya sama sekali tidak tahu harus menjawab apa, rasanya ingin merengkuh Tony dengan kuat namun ia tahu, dirinya sudah ditolak.
"Stark," panggil Steve dengan pelan.
"Stark, maafkan aku."
Sama sekali tidak ada jawaban, Steve tentu tidak mau menyerah, setidaknya mereka bisa berteman walaupun jelas sekali Tony tidak akan memberikannya kesempatan yang terakhir. Helaan napas dikeluarkan oleh sang pemilik tameng vibranium, kedua tangan ia pun mengepal dan rasanya ingin menendang pintu kamar si filantropi tersebut. Saat sudah satu jam menunggu respon, akhirnya Steve benar-benar menyerah, mungkin ini yang terbaik untuk mereka berdua. Tapi tepat saat kakinya mulai melangkah, pintu kamar Tony terbuka dengan sendirinya. Steve pun menegang.
"Ada yang bisa ku bantu?" ucap Tony dengan lemah, tenaganya benar-benar terkuras di luar angkasa sana.
Steve pun dengan cepat menjawab, "Ti-tidak, aku hanya ingin berbicara deng-" lalu pintunya tertutup kembali.
"Maaf tuan Rogers, tuan Stark tidak ingin diganggu sekarang," kata JARVIS, Steve pun mengerang.
"Tony berilah aku waktu sepuluh menit saja, aku sudah mulai frustasi dengan mu yang tidak berbicara dengan ku seminggu penuh," bisik Steve, di dalam sana Tony merasa kecewa berat. Barusan ia bilang frustasi seminggu penuh karena dirinya tidak mengajak ia berbincang? Yang benar saja! Semenjak pristiwa di Jerman pun mereka tidak berbicara entah berapa lamanya dan sekarang Kapten sialan itu mengeluh sudah seminggu mereka tidak saling menyapa?
"Kau tahu Steve? Kau brengsek."
Namun apa daya Tony, sekali lagi ia memberikan kesempatan kepada mantan kekasihnya padahal di dalam hatinya tahu bahwa Steve akan mengcaukannya lagi dan lagi dan lagi. Pintu yang membatasi kedua sejoli itu terbuka dengan pelan, Steve tidak percaya bahwa Tony memberikan ia kesempatan satu lagi. Sampai sekarang Steve semakin yakin bahwa Iron Man mempunyai hati. Kakinya pun melangkah ke dalam lalu ia duduk di sebuah kursi dekat Tony sedang terbaring akan tetapi Tony tidak menatap Steve melainkan menatap dinding kosong dan hampa. Seperti dirinya.
"Aku masih merindukan mu Tony, mencintai mu bahkan," ucap Steve, entah kenapa perutnya seperti dipelintir.
"Aku hanya takut kepada mu, aku takut aku akan menyakiti mu, aku pun tidak tega meninggalkan mu setelah kejadian Civil War tapi itu yang terbaik untuk kita. Aku tak mau menyakiti mu seperti kejadian Ultron."
"Lalu bagaimana kalau aku tak peduli kau menyakiti ku?" Tony pun akhirnya menatap Steve, wajahnya juga berlinang air mata dan Tony tidak tahan lagi dengan semua ini. Persetan dengan Ultron dan Civil War.
"Aku... tolong Tony, aku tak suka melihat mu tersakiti oke? Aku juga khawatir dengan mu saat sudah diberitakan dirimu, Strange, Peter dan yang lainnya menghilang. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, kau orang paling terpintar di Avengers, Tony," sang Captain America memberikannya sebuah senyuman sendu lalu tangannya meraih tangan Tony dan menggenggamnya dengan kuat.
Jemari Steve pun mulai bergerak menuju kelopak mata Tony dan menghapus air matanya. "Ingat, semuanya akan baik-baik saja." lalu ia memberikan Tony kecupan singkat di dahi, Tony sendiri tak tahan lagi dan ia memeluk Steve dengan erat, takut jikalau mereka berpisah lagi.
"Kita pun bisa bertemu lagi entah di mana, jauh dari sini, jauh dari kekacauan," lalu mereka berdua saling menatap dan tersenyum. Mungkin semua orang memberitahu Tony bahwa kiamat sebentar lagi tapi dia harus menjauhkan mereka semua dari kiamat dan saat itu juga ia berhenti menangis.
❁
Just stop your crying
Have the time of your life
Breaking through the atmosphere
And things are pretty good from here
Remember everything will be alright
We can meet again somewhere
Somewhere far away from here
KAMU SEDANG MEMBACA
「ꜱᴛᴏɴʏ • ᴅʀᴀʙʙʟᴇ」
Fanfiction➵ Steve x Tony Drabbles, kisah hidup mereka sebagai pasangan-maupun musuh (mari bersorak Civil War)-atau orang tua Peter Parker. ➵ Keterangan: Pairing: - Captain America/Iron Man - Deadpool/Spider-Man - Spidrer-Man/Ha...