[2] period?

6.4K 664 60
                                    

T(+)-Words ⚠

Apa yang membuat Anthony Stark berteriak di laboratorium-nya selama 3 hari berturut-turut? Itu yang dipikirkan oleh semua orang.

Hulk atau Bruce Banner pernah mencoba bertanya mengapa Science Bro-nya itu menjadi emosi akhir-akhir ini. Tapi Tony hanya menatapnya dengan tatapan kosong dan menyuruhnya pergi dengan berbisik. Bruce tau itu bukan ide yang bagus jika ia membantah perkataannya, maka ia lekas pergi dari laboratorium Tony.

"Astaga Steve, aku tidak tahu harus berbuat apa kepada Tony," keluh Bruce, Steve hanya tersenyum simpati.

"Steve, coba kau yang menemui Stark, siapa tahu dia mau mendengarkan mu."

Ide bagus, usulan Steve mengunjungi Tony belum dicoba. Mungkin saja Tony ingin mendengarkannya, memikirkannya saja sudah membuat Steve bersemu merah. Steve berjalan menuju laboratorium Tony, membuka pintunya perlahan dan menoleh ke kanan dan ke kiri.

Ia berjalan perlahan, berusaha tak membuat suara sama sekali, melihat berkas-berkas yang berserakan. Tangannya gatal mengambil satu dan membacanya dalam hati, "proyek sekolah... mutant?"

"—Cap?! Tunggu, apa yang kau lakukan..?"

Steve terkejut, parah, lantas tangannya menjatuhkan berkasnya. "Ups," lalu membereskannya kewalahan.

Tony sendiri yang merasa terganggu dengan kehadiran Steve menghampirinya, mengambil berkasnya yang berserakan dengan kasar lalu menaruhnya di tempat semula sembari mengsinis Steve.

"5 detik," ancam Tony.

"Singkat cerita, kami semua mengkhawatirkan mu." Steve tersenyum kikuk, tapi khawatir secara bersamaan.

Kantung mata Tony terlihat hitam sekali dan tubuhnya entah kenapa terlihat sedikit kurus. Pasti dia hanya memakan donat, pastinya. Apalagi kalau bukan donat.

Tony menggeleng pelan dan mendengus, memberi isyarat agar Steve keluar segara. Mungkin emang dari dulu Steve gak peka atau apa, tapi Steve hanya mematung.

"Kau dengar kode ku Cap. Pergi. Dari. Sini." Perintah Tony sekali lagi dengan nada lebih mengancam.

"Dengarkan aku Stark, kesehatan mu." Sekali lagi Tony mendengus, "kau tahu Cap? Seharusnya aku membuat password."

"Maka dengan senang hati aku meminta bantuan Agent Romanoff."

"Yang benar saja? Pergi dari sini segera atau kau akan menyesal." Steve tersenyum, yang merupakan tindakan bodoh, Tony menyimpulkan dia meremehkan dirinya.

"Steve fuckin' Rogers aku memerintah mu angkat kaki dari lab-ku!"

"Bahasa mu Stark." sela Steve.

"MOTHER FUCKIN' PLEASE?-!"

"—TONY!"

Steve memegang pundaknya, menatap lurus ke arah mata Tony. Sekarang Tony benar-benar kelelahan, dirinya tidak mau membantah Steve, pasti butuh waktu yang panjang untuk Steve menyerah.

"Ah sudahlah, enyahlah kau." pasrah Tony, yang ini Steve tidak suka. Ia tidak suka Tony menyerah dan tak peduli.

"Tony dengarkan aku, tolong. Kesehatan mu untuk kesekian kalinya, dijaga! Atau..."

"Atau apa Cap?" desis Tony.

"Atau kau akan menyesal." tak lama kemudian Tony terbahak-bahak dengan perkataannya, yang benar saja? Seorang Capsicle membuatnya menyesal? Hoo, ini akan menjadi menarik.

"Tunjukan padaku." tantang Tony dengan sunggingannya, jikalau Steve akan menghajarnya maka Iron-Clone (atau klon Iron Man dengan kendali otomatis) akan segera menghantamnya balik dari tempat rahasia.

Ya sayang sekali semua itu melesat jauh, seketika bibir Tony merasakan sesuatu yang lembut.

Singkat cerita, Tony ditemukan tidur di kamar Steve. Selesai.

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

a/n: saya mau curhat aja, terima kasih udah baca dsb. Tapi yak, kenapa FF Stony yang bahasa Indonesia cuman sedikit anjay? Like what the fucc, film The Avengers aja 2012 sekarang 2017 otw Infinity War.

「ꜱᴛᴏɴʏ • ᴅʀᴀʙʙʟᴇ」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang