Inspired by
Twenty One Pilots - JumpsuitI can't believe how much I hate
Pressures of a new place roll my way
Jumpsuit, jumpsuit, cover me (x2)
I crumble underneath the weight
Pressures of a new place roll my way
Jumpsuit, jumpsuit, cover me (x2)━━━━━☆☆━━━━━
Sehari setelah Tony Stark menjetikkan jarinya, tidak ada lagi yang terasa sama bagi Steve. Mungkin dia menyesal ketika meninggalkan lelaki malang itu sendiri dan meringkuk kesepian usai peperangan di Jerman. Tapi kali ini, ia merasakan apa yang dirasakan Tony sendiri. Kehilangan seseorang.
Steve tentu pernah merasakan ini sebelumnya, ketika ia sadar terbangun dari tidur yang panjang, mengetahui Agen Peggy dan temannya Bucky sudah tidak ada dan dia harus menjalankan kesehariannya menjadi Super Soldier. Lalu ia bertemu dengan Tony, secara tidak sengaja. Nick Fury mempertemukan mereka, ketika mereka terpaksa harus bekerja sama menghentikan Loki menghancuri dunia dengan Tesseract bodohnya.
Tapi itu tidak membekas lama, ia bertemu si tua Peggy dan Bucky masih sehat sempurna. Rasanya sempurna-sempurna saja kehidupan Steve, walau dirinya harus melewati tragedi Ultron dan Civil War bersama Tony toh ia sudah memberikan hadiah kecil untuk Tony menghubunginya. Namun ia harus jujur sedikit saja, bahwa saat ia meninggalkan Tony sendirian, Steve merasa baik-baik saja.
Rindu? Mungkin, tapi waktu itu Tony masih bisa berjalan dan mengurusi Peter bersama Pepper dan Happy. Ia terlihat mempunyai keluarga kecil yang bahagia, Steve suka kalau Tony bahagia walaupun itu tanpa dirinya.
Sesekali Natasha memberikan kabar mengenai pemilik perusahaan Stark, bahwa ia sedang merayakan Peter baru saja meraih kejuaraan sains se-internasional atau dia iseng membeli mobil tua baru. Steve suka berita mengenai Tony, rasanya ia sedang bersama Tony walaupun hubungan mereka merenggang seiring waktu berjalan.
Lalu semua ini terjadi.
Tony menjentikkan jarinya.
Bukan menjetikkan seperti orang biasa berusaha menyamakan irama lagu dengan metronom. Tapi, menjetikkan jari seperti Thanos menghapus setengah populasi bumi.
Kekuatan yang dipantulkan oleh Infinity Gauntlet tidak bisa ditahan begitu saja oleh manusia biasa seperti Tony, tapi menurut Steve dia bukan sekedar manusia biasa saja. Di waktu mereka masih bersama, Steve suka diam-diam melukis wajah Tony dan Tony akan segera mengetahuinya bahwa si Captain America suka melukis wajahnya.
Yah, Steve tidak bisa menyembunyikan barang berharga dengan telaten.
Atau di mana dia membantu Tony membenarkan beberapa mobil mahalnya.
Atau menonton film bersama di ruang tamunya yang luar biasa luas.
Atau menyesap kopi hitam di balkon dan membicarakan hal-hal kecil.
Atau saat lengan Steve merengkuh Tony ketika ia sudah tidak tahan dengan semua ini.
Masa-masa menyenangkan.
Jika saja Tony memanggilnya lebih cepat, tanpa berpikir dua kali ia akan menghampirinya, merengkuhnya kembali seperti masa-masa dulu. Namun ia tak pernah mendengar ponsel lamanya berdering, apa Tony mulai melupakannya? Seharusnya begitu, Steve tidak layak bersama Tony, lelaki itu terlalu rapuh dan kuat di saat yang sama, tidak seperti dirinya, seorang pengecut yang lari dari realita.
Ia akan di sana, mendampingi Tony. Namun seperti yang Tony katakan setelah ia dipulangkan oleh Carol, bahwa Steve seorang pengecut, maka Tony harus menarik dan mengangkat dirinya ke realita kembali.
Tony jelas-jelas sedang membutuhkan seseorang pada waktu itu, namun ia harus mengikat Steve dan menghancurkan kedua tangannya dari apapun yang sedang Steve lakukan.
Si pemilik tameng vibranium tidak percaya bahwa ia baru benci dengan suasana baru sekarang, semua orang bahagia karena keluarga mereka kembali, Quill kembali, Stephen kembali, Bucky kembali, namun untuk beberapa orang seperti Clint, tidak bersyukur semua orang kembali. Karena ada beberapa orang yang tidak kembali.
Thor masih terpukul mengingat kematian Loki, ia menceritakan kembali apa yang terjadi di kapal luar angkasa mereka, saat Loki menyembunyikan belati bodohnya dan memberikan Thanos kubik biru yang bersinar. Saat Loki berusaha menyelamatkan Thor, waktu itu adiknya yang telah lama menghilang kembali kepada Thor, membuktikan bahwa ia masih mempunyai hati namun Thanos yang keji mencengkiknya sampai membiru.
Kawan lamanya yang lain, Clint, juga masih menyesal, ia bercerita bahwa seharusnya Clint yang jatuh di tebing bodoh itu, mengapa pula ia masih bernapas sekarang? Setiap napas yang keluar dari rongga hidungnya merupakan dosa besar, itu yang diakui Clint kepada semua orang.
Apalagi si kecil Peter, seharusnya ia tidak melewati semua ini, semua orang seharusnya tidak merasakan tragedi ini. Lalu kembali lagi kepada Steve, ia menghela napas, tekanan berat yang ia rasakan sekarang menamparnya keras dengan realita yang sedang ia jalani sekarang.
Rasa sesak masih terasa, setiap detik yang ia lalui akan terasa menyakitkan mengingat Tony Stark sudah tiada. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain mengenangnya, seseorang yang biasanya ia ucapkan 'selamat pagi' atau 'selamat tidur' sudah tidak ada, seseorang yang biasa ia rengkuh, sudah tidak ada. Steve tidak mengucapkan sepatah kata ketika si pemilik Iron Man mulai menghembuskan napas terakhir, tidak ada yang bisa ia katakan.
Seharusnya ia mengucapkan kalimat perpisahan yang tersusun rapih lalu mengecup kening, merengkuh, dan tersenyum sedih namun wajahnya tidak menunjukkan emosi apa-apa. Ia hanya menatap Tony, kosong. Seakan-akan satu-satu jiwa yang ia miliki baru saja di jual kepada sang iblis atau hidup tanpa iman.
Pada saat itu, ketika mereka sedang membicarakan mengenai lompat waktu ke masa lalu, Tony sedang menyesap kopi susu di luar dan memandang angkasa yang membentang luas, Steve duduk di sampingnya, berdeham pelan menandakan mereka butuh berbicara sebentar.
"Aku minta maaf," kalimat itu keluar begitu saja tanpa disiapkan terlebih dahulu.
"Aku tahu," respon Tony.
Lalu mereka hanya duduk dan menatap angkasa, di mana Tony selama berhari-hari menyisakan waktu sekaratnya bersama Nebula.
"Aku ingin donat."
Dengusan terdengar, "Jangan berbicara seakan-akan kau adalah aku."
Steve tersenyum kecil, "Kali ini, jika kau membutuhkan seseorang, aku akan berhenti dan mencari mu."
Kesunyian melanda mereka, "Tapi aku harus mengikat mu dan menghancurkan kedua tangan mu, bukan?"
"Ya, kau benar," dan di malam itu mereka hanya memandang satu sama lain di bawah cahaya temaram rembulan.
━━━━━☆☆━━━━━
I'll be right there
But you'll have to grab my throat and lift me in the air
If you need anyone, I'll stop my plans
But you'll have to tie me down and then break both my hands
If you need anyone
I'll be right there
But you'll have to grab my throat and lift me in the air

KAMU SEDANG MEMBACA
「ꜱᴛᴏɴʏ • ᴅʀᴀʙʙʟᴇ」
Fanfiction➵ Steve x Tony Drabbles, kisah hidup mereka sebagai pasangan-maupun musuh (mari bersorak Civil War)-atau orang tua Peter Parker. ➵ Keterangan: Pairing: - Captain America/Iron Man - Deadpool/Spider-Man - Spidrer-Man/Ha...