24

1.7K 103 5
                                    

Sudah 2 hari arka dirawat dirumah sakit dan sekarang arka sudah sadarkan diri

"Heh lu kok bisa sadarkan diri secepat itu? Sedangkan adek gue kemarin pas koma lama sadar nya" ucap ariq ( abang arnel )

"Ish bg ariq apaan si, diem aja" ketus arnel

"Lah kok jadi lo yg sewot sih, dia aja kaga Komen lagian kan gue cuman nanya" ucap ariq

"Tapi pertanyaan abang tu gak penting" jawab arnel masih ketus

"Lah gue kan cu-" ucapan ariq terpotong akibat arnel langsung menjitak kepalanya.

Pletak!

"sakittt elah" ucap ariq sambil mengusap kepala nya

Sedangkan arka hanya tersenyum  melihat tingkah kedua abang beradik itu

"Udah sana keluar, asya nunggui abang tau!" ucap arnel

"Astaghfirullah sampe lupa gue ama adek kesayangan" ucap ariq melirik arnel berniat untuk memanasinya dan ia langsung berlari keluar ruangan sambil teriak

"Gws adek ipar" ucap ariq

Arnel dan arka hanya terdiam dan saling tatapan mendengar ucapan abangnya arnel

"Hehe, gausa di ladenin otaknya emang gesrek" ucap arnel kepada arka

"Gapapa gue seneng" ucap arka tersenyum

Suasana pun menjadi hening, dan arnel berusaha mencairkan suasana.

"kamu gaada mimpi apapa gitu selama 2 hari gak sadarkan diri?" tanya arnel

"Ada" jawab arka yg tatapan nya kearah luar jendela

"Mimpi apa?"

"Gue ketemu adik gue, kina" ucap arka

Arnel sebenarnya tidak terlalu shock karna ia pun pernah mengalaminya

"Gimana ceritanya?" tanya arnel

"Pokoknya kina cantik banget disana" ucap arka yg kini sudah menatap arnel

"Gue gak punya keluarga lagi nel" lanjut arka

Belum sempat arnel menjawab, sarah sudah lebih dulu menjawab perkataan arka

"Kamu punya kita kok" ucap sarah, bundanya arnel sambil tersenyum

"Tenang arka, bunda uda anggap kamu seperti anak bunda" ucap sarah mengelus kepala arka

"Makasih bun" ucap arka mencium tangan sarah sebagai tanda hormatnya.

"bunda juga berterimakasih sama kamu, karna uda nyelamatin arnel" ucap sarah dan diangguki arka

"bun? Ayah dimana?" tanya arnel

"Diluar, nemenin asya main" jawab sarah

Arnel hanya ber oh ria, lalu kembali menatap arka.

"Kalian berdua sudah makan?" tanya sarah kepada arka dan arnel

"Belum" jawab mereka bersamaan.

"Astaga ,kenapa belum sih ,yauda bunda kekantin rs dulu ya mau beli makanan buat kalian" ucap sarah tersenyum

Arnel hanya mengacungkan tangannya keatas sebagai tanda oke

"Nel?" panggil arka

"Iya"

"Lo emang belum makan ? Sejak kapan?" tanya arka

"Sejak kamu gak sadar diri" ucap arnel polos

"Berarti lo belom makan selama 2 hari sampe sekarang?" tanya arka

Arnel hanya menganggukan kepala nya

"gue gamau pipi lo tirus nel" ucap arka

"Emang kenapa kalo pipi aku tirus ?" tanya arnel memegang pipinya

"Gatau" ucap arka mengalihkan pandangannya.

Arnel diam, ia bingung mengapa arka marah kepada nya.

"Kenapa lo gak makan" tanya arka dingin

"Karna nangis mikiri kamu, jadi gak selera makan" ucap arnel tunduk

Arka langsung mengarahkan pandangannya kearnel, ia menatap arnel lekat

"Kenapa harus nangis?" tanya arka

"Aku gamau kehilangan orang yg aku sayang untuk kedua kalinya" ucap arnel pelan masih menunduk

Arka tersenyum tipis mendengar ucapan arnel yg sangat polos itu

"kelemahan gue itu kalo lo sakit" ucap arka lembut menggenggam tangan arnel

"Jadi?" tanya arnel

"Jadi kalo lo sempat sakit waktu gue masih gak sadarkan diri, mungkin sampe sekarang gue gak bangun" ucap arka, lalu langsung mendapat pukulan dari arnel.

"Dih, kok dipukul si" ucap arka

"Kamu sih, ngomong nya ngaco" ucap arnel mengerucutkan bibirnya

Arka gemas melihat nya, ia langsung mencubit pipi arnel kuat

"sakit bodo" ucap arnel

Arka tertawa puas mendengar arnel mengatai nya "bodo"

"Ganggui lo jadi candu buat gue" ucap arka menekan hidung arnel lalu kembali tertawa dan arnel kembali memukul lengannya.

"Kamu mah kayak alien" ucap arnel

"Kok alien?" tanya arka

"Iya, kadang cuek, kadang dingin, kadang humoris, kadang ngeselin, kadang romantis" ucap arnel polos

Lagi lagi arnel membuat arka tertawa lepas, entah mengapa hanya sikap arnel selalu membuat arka tertawa

Arnel hanya memandang wajah bahagia arka, ia tak perna melihat arka sebahagia ini dan sekarang tugas arnel membuat arka tidak merasakan kesepian

"Oia, kamu besok uda boleh pulang " ucap arnel

"Oh" jawab arka

"Kan, sikap nya berubah lagi" ucap arnel kesal

"Gue males pulang, yg awalnya rumah sebagai tempat terfavorit, sekarang jadi tempat yg paling gue benci dan malas buat dikunjungi" ucap arka

Tanpa bertanya, arnel sudah tau alasannya.

"Trus mau gimana lagi arka, masa kamu tinggal di bawah kolong jembatan" ujar arnel

"gue beli rumah sendiri pake uang gue" ucap arka

"Emang kamu punya uang sebanyak itu?" tanya arnel

"Kata bodigart mereka berdua, semua warisan jatuh ke gue" ucap arka

"Sebenarnya gue nolak, karna gue gamau punya kekayaan hasil dari iblis" lanjutnya

"mereka uda gaada, setidaknya kamu hormati, mereka tetap orang tua kamu" ucap arnel

"Lo jadi orang jangan terlalu baik nel, kebaikan lo ga selamanya dipandang baik, ntar lo dimanfaatin" ucap arka

"Itu urusan mereka mau pandang aku kayak gimana, intinya aku mau berperilaku baik kesemua orang, kalo dimanfaatin kan mereka yg dosa " ucap arnel

"uda mulai dewasa si panda" ucap arka mengacak rambut arnel sambil tersenyum

"Kok panda?" tanya arnel

"Gemesin" ucap arka

Pipi arnel sudah memerah seperti tomat, ia mencoba menutupinya agar arka tak melihat

"ni jantung aku mau copot apa gimana ni, kok cepat banget gerak nya" batin arnel









Hai readers setia sksk
Semangat puasanya bagi yg menjalankan
Jangan lupa follow juga vote ye

A&A (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang