34

1.6K 106 3
                                    

"APA!" pekikan itu membuat satu keluarga menutup telinganya masing masing dikarenakan suara arnel yg benar-benar sangat keras dan lengking.

"Bun, dulu bunda pas lagi hamilin dia bunda ngidam toa ya? Gede nya jadi gini nih" ucap ariq mengusap telinganya

"Brisik jomblo" ledek arnel sinis, ariq pun tak kalah sinisnya menatap arnel

"Bunda sama ayah sama asya mau ke newyork? Trus arnel sama siapa?" tanya arnel lirih, tak ingin jika ayah dan bundanya beserta asya akan pergi

"Iya kamu sama bang ariq ya dirumah, bunda dan ayah cuma sebulan kok" ucap sarah

"Ish males banget, dia suka keluar bun ntar arnel sendiri" ucap arnel ingin menangis

"Kan ada arka didepan rumah, nanti bunda juga nitipin kamu ke dia" ucap sarah

"Mau ngapain sih ke newyork mendadak, kenapa gak nunggu liburan aja sih bun?" Protes arnel tetap tak ingin ayah dan bundanya pergi

"Eyang sakit disana, bunda dan ayah harus jenguk" jawab sarah mulai lengah

"Asya ikut tuh, kenapa arnel engga?" protes arnel lagi

"Iya knp ariq juga ditinggal" timpal ariq

Haris menghela nafasnya, jengah melihat tingkah anak lajang dan gadisnya yg masih bertingkah kekanak kanakan

"Karna ariq kan harus kuliah, arnel sekolah, nanti siapa yang jaga asya dirumah?" kini haris yg harus berbicara

"Ayah dan bunda hanya pergi sebulan saja, kalian harus ngurus rumah dan kamu ariq, jaga adik kamu kalo ayah tau kamu suka keluyuran motor kamu ayah sita" tegas haris

Ariq dan arnel hanya  menghembuskan nafas nya kasar, jika ayahnya sudah membuat keputusan maka tak ada yg bisa membantah nya.

Sarah melihat wajah kedua anaknya yg murung itu pun ikut sedih

"Yauda deh nanti kalo bunda uda pulang dari newyork, bunda kasih kejutan yg gak bakal kalian duga" ucap sarah berusaha membuat kedua anaknya itu tidak murung lagi

Mata ariq dan arnel langsung berbinar mendengar katakata bundanya

"Bunda mau beliin apa nanti di newyork?" tanya arnel

"Adadeh, ntar kamu tau sendiri" ucap sarah

"Bunda sama ayah kapan pergi nya?" tanya ariq

"Besok pagi bunda, asya dan ayah sudah berangkat ke bandara" jawab sarah ariq hanya menganggukan kepalanya

"Sudah sudah nanti saja lanjut ceritanya, nanti kalian telat" ucap haris lalu berdiri ingin bergegas ke kantor

Ariq pergi dengan motor kesayangan nya menuju kampus nya, arnel pergi dengan arka menuju sekolahnya
Sedangkan sarah dan asya bertugas menjaga rumah

🦋🦋🦋

Saat ini arka dan arnel sedang berjalan di koridor sekolah, tak peduli dengan tatapan dan bisikan orang lain.

"Arka" panggil arnel

"Hm?" jawab arka menatap mata indah milik arnel

"Arnel sedih" ucap arnel menunduk

Arka melihat perubahan sikap arnel memang sedari tadi arnel lebih banyak diam, ia pun berinisiatif mengajak arnel ketaman belakang sekolah agar arnel dapat bercerita sepuasnya

Arka menggenggam tangan arnel lalu mengiringnya menuju taman, arnel bingung dengan sikap arka.

"Ngapain ke taman ka?" tanya arnel polos

A&A (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang