O3

6.3K 884 38
                                    

"Seungmin antarkan Jeongin ya? ya? ya?" Sedari tadi Jeongin selalu merengek untuk diantar oleh Seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seungmin antarkan Jeongin ya? ya? ya?" Sedari tadi Jeongin selalu merengek untuk diantar oleh Seungmin.

Bukan tidak mau, Seungmin hanya tidak ingin terjadi apa-apa pada Jeongin.

"Jeongin, sebaiknya lupakan itu. Dan kembalilah bekerja." Titah Seungmin sambil menyiapkan beberapa pesanan.

"Jeongin mohon, antarkan Jeongin ke Hwang's Company."

Hwang's Company merupakan perusahaan besar yang dimiliki oleh Hyunjin. Jeongin sudah mencari tahu, siapa Tuan yang menyuruh pengawal tersebut.

"Aku tidak ingin mengambil resiko, aku takut kau kenapa-kenapa disana." Seungmin menatap wajah Jeongin yang polos.

"Tidak akan. Jeongin bisa menjaga diri." Kata Jeongin sambil tersenyum menampilkan deretan giginya.

Seungmin menghela nafasnya, "baiklah, akan aku antarkan."

•••

"Jeongin perusahaannya besar sekali ya!" Pekik Seungmin saat mereka tiba didepan gedung Hwang's Company.

Saat sedang mengagumi bangunan besar tersebut, tiba-tiba ponsel Seungmin bergetar tanda ada telepon.

Seungmin mengangkat teleponnya.

Sedangkan Jeongin masih terdiam memandangi bangunan  tinggi didepannya.

"Jeongin, aku harus ke cafe. Manajer menelepon, dia sedikit marah karena kita pergi sebelum jam pulang."

"Lalu Jeongin harus bagaimana? Apa Ibu manajer marah pada Jeongin? Apa Jeongin akan dipecat?" Tanya Jeongin bertubi-tubi.

Seungmin tertawa, "tidak. Aku sudah bilang kalau kau ada urusan penting."

Jeongin mendesah lega, "ah, terimakasih Seungmin."

"Yasudah, aku pergi dulu ya." Jeongin mengangguk mengamati punggung Seungmin yang sudah menjauh.

Jeongin kembali memandangi gedung tinggi didepannya kemudian melangkahkan kakinya dengan pasti untuk masuk kedalamnya.

Jeongin menemui resepsionis dengan lipstik merah yang mengkilat.

Kenapa merah sekali? Tanya Jeongin dalam hati sambil mengamati resepsionis tersebut.

Resepsionis tersebut memandang Jeongin remeh, "Apa yang adik kecil lakukan disini?"

Jeongin tersentak mendengar pertanyaan tersebut, "aku bukan anak kecil."

Resepsionis itu tertawa, dan tawanya membuat Jeongin kesal. Benar-benar menyebalkan, cibir Jeongin dalam hati.

"Bisakah saya bertemu Pak Hyunjin?" Jeongin mengutarakan keinginannya.

"Sudah buat janji?"

Jeongin menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu tidak boleh." Lanjut resepsionis tersebut.

"Sebentar saja?" Tanya Jeongin berharap dibolehkan.

"Tidak boleh kubilang!"

Jeongin menghela nafas kemudian memilih duduk ditempat duduk yang memang disediakan.

Jeongin akan menunggu disana, tidak peduli dengan pandangan orang-orang yang menatapnya penuh tanda tanya.

•••

Hyunjin yang sedang memeriksa beberapa e-mail, merasakan kehadiran sekretarisnya. "Permisi pak,"

Hyunjin mengangguk mempersilahkan sekretarisnya masuk.

"Ada apa Nancy?" Tanya Hyunjin seraya menatap Nancy. Nancy sangat berlebihan untuk menjadi seorang sekretaris apalagi pakaian yang dipakainya sangatlah tidak sopan. Belum lagi, lipstik merah yang sangat mengkilat.

Nancy memang berkali-kali menggoda Hyunjin, tetapi Hyunjin selalu mengabaikannya. Kalau bukan karena kerja Nancy yang bagus, mungkin Hyunjin akan mendepaknya dari lama.

Sejujurnya Hyunjin sangat tidak suka dengan perempuan yang seperti Nancy, bukan merasa tergoda malah ia akan merasa jijik.

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan bapak." Ujar Nancy dengan nada centilnya.

"Siapa?" Seingat Hyunjin, hari ini ia tidak akan bertemu dengan siapapun.

"Seorang pria bertubuh mungil dan dari yang kulihat dia seperti bocah, Pak." Jelas Nancy.

"Bertubuh mungil dan seperti bocah?" Hyunjin terlihat mengingat-ingat, tetapi tidak ada satupun yang terlintas dipikiran Hyunjin.

"Pria itu sudah menunggu untuk bertemu dengan bapak dari jam sepuluh pagi," Hyujin melirik jam yang melingkar ditangannya yang sudah menunjukkan pukul dua siang. Siapa yang ingin bertemu dengannya? Bahkan rela menunggu selama itu?

"Baiklah, biarkan dia menemuiku."

Nancy mengangguk kemudian keluar dari ruangan Hyunjin dengan melenggak-lenggokkan bagian pinggulnya.

•••

Jangan lupa vote komen ya❤️

This Is Love [HyunJeong]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang