This Is Love [HyunJeong]✔

24

Jeongin membuka matanya dan sayup-sayup ia melihat wajah Hyunjin yang saat ini tengah memandangnya dengan sorot mata yang tajam dan dingin. Jeongin meraba sekitar dengan tangannya dan ia merasa jika dirinya sedang berada di atas kasur. Jeongin mengeryit, ini bukan di Apartemen Hyunjin atau hotel yang biasa ia tempati? Lalu dirinya berada dimana?

Jeongin memandang keadaan sekitar, banyak alat-alat kedokteran dan juga tercium bau obat-obatan di indera penciumannya. Jeongin melihat seorang Suster dan Dokter yang berada disampingnya sambik tersenyum kearahnya. "Syukurlah, kau sudah sadar." Ujar Dokter tersebut masih dengan senyumannya.

Jeongin kembali menatap takut-takut kearah Hyunjin. Pandangan mata Hyunjin semakin menajam kearahnya, Jeongin memilih menundukkan kepalanya.

"Ah, anda imut sekali." Puji Suster itu dengan ramahnya sambil sesekali membantu Dokter mengecek keadaan Jeongin.

"Baiklah. Saya ingatkan, anda tidak boleh terlalu lelah ataupun melakukan pekerjaan yang berat karena hal tersebut bisa berakibat ke janinnya." Jelas sang Dokter.

Jeongin mengangguk kaku sambil memaksakan tersenyum. Jeongin semakin merasa jika Hyunjin benar-benar memberikan tatapan yang mengintimidasi, Jeongin merasa gugup setengah mati dibuatnya.

"Kedepannya anda akan merasakan morning sickness, dimana kondisi mual dan muntah yang dialami oleh beberapa orang hamil pada trimester awal kehamilan. Kondisi yang biasanya ini dapat terjadi sepanjang hari, meski istilah morning sickness itu sendiri sering disalahartikan sebagai gejala mual dan muntah pada pagi hari saja. Walau tidak membahayakan ibu dan janin, morning sickness dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Anda akan selalu muntah-muntah dan merasakan sekujur tubuh anda lemas. Pada beberapa orang hamil, morning sickness dapat memburuk hingga menyebabkan mual dan muntah yang parah (hyperemesis gravidarium). Anda harus makan dengan teratur walaupun nantinya lambung anda tidak bisa menerimanya, setidaknya perut anda harus diisi demi kesehatan bayinya. Saya juga akan memberikan beberapa obat dan vitamin untuk menguatkan kandungannya." Dokter tersebut terlihat sedang menuliskan beberapa resep.

Dokter itu memberikan kertas resep kepada Hyunjin, Hyunjin menerimanya dengan wajah datar. 

"Baiklah. Saya permisi." Dokter tersebut pergi di ikuti dengan Suster dibelakangnya.

Keadaan menjadi sangat hening setelah kepergian Dokter dan Suster.

"Jelaskan!" Titah Hyunjin dengan dinginnya. Hyunjin mendekati ranjang kemudian berdiri di samping ranjang Jeongin.

Jeongin menelan ludahnya susah payah setelah mendengar suara berat nan dingin Hyunjin.

Hyunjin mengangkat alisnya, "kau bisu?"